Jangan Galau, Ini 4 Tips Move On dari Friendzone

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   03 November 2021
Jangan Galau, Ini 4 Tips Move On dari FriendzoneJangan Galau, Ini 4 Tips Move On dari Friendzone

“Move on dari friendzone sebenarnya adalah hal yang mudah. Namun, sering kali sulit dilakukan karena takut akan merenggangnya hubungan pertemanan. Menjauh sejenak, tes kecemburuan, hingga langsung mengungkapkan perasaan bisa jadi cara yang bisa dicoba.”

Halodoc, Jakarta – Sedang terjebak dalam friendzone? Ini adalah posisi yang buruk untuk dipertahankan ketika kamu berharap bisa menjalin hubungan lebih intim sebagai kekasih. Namun, sering kali rasa takut muncul ketika ingin melangkah maju.

Misalnya, takut Si Dia tidak merasakan hal yang sama, lalu akhirnya hubungan pertemanan pun malah jadi merenggang. Rasa takut dan gelisah ini pada akhirnya membuat kamu merasa “terjebak”. Jika sudah begini, apa yang harus dilakukan? Yuk simak tipsnya berikut!

Baca juga: Apa Dampak Terlalu Bergantung pada Teman?

Tips Move On dari Friendzone

Pada dasarnya, setiap hubungan membutuhkan komunikasi yang baik untuk tetap terjalin utuh. Begitu pula jika kamu ingin keluar dari friendzone. Hal yang perlu dilakukan adalah mencoba mengomunikasikan apa yang kamu rasakan dan inginkan.

Meski pergeseran dari teman ke kekasih terdengar membuat canggung, dan juga berisiko, jujur pada perasaan diri sendiri itu perlu. Lebih baik jujur pada sahabat, daripada tetap putus asa merindukannya dalam siksaan diam.

Nah, bagi kamu yang bingung harus bagaimana untuk keluar dari friendzone, beberapa tips berikut ini mungkin bisa membantu:

1. Ambil Langkah Mundur

Jika kamu merasa hubungan sudah tidak seimbang karena kamu sangat memedulikannya, tetapi ia hanya menganggap sebatas teman, ambillah langkah mundur sejenak. Cobalah untuk agak menjauh sambil melihat reaksinya.

Jika ia tampak gusar dan merasa kehilangan, itu bisa jadi saat yang tepat untuk mengungkapkan perasaan. Namun, jika tidak, atau hubungan malah semakin buruk, ambillah kesimpulan bahwa perasaanmu tidak berbalas. Maka menjauhlah dan buka hati untuk cinta baru yang bisa jadi lebih menyenangkan.

Baca juga: Punya Sahabat Ternyata Baik untuk Kesehatan Mental

2. Perluas Pertemanan

Keluar dari friendzone bisa jadi sulit jika kamu hanya fokus pada satu pertemanan saja. Cobalah perluas jaringan, kenalan dan berteman dengan banyak orang baru, termasuk lawan jenis. Lalu, bicarakan tentang teman baru ini pada Si Dia, dan liat reaksinya.

Apabila kamu melihat ada percikan kecemburuan di matanya, bisa jadi ia merasakan hal yang sama dengan kamu. Sebab, orang lebih menghargai apa yang mereka pikir akan hilang.

Jika kamu semakin sibuk dengan orang lain, kamu mungkin akan menyadari bahwa ia jadi lebih perhatian dan fokus pada kamu. Namun, jika kamu tidak melihat adanya kecemburuan, simpulkanlah bahwa ia benar-benar hanya ingin berteman dan jangan lagi berharap lebih.

3. Manfaatkan Efek Ben Franklin

Mintalah Si Dia melakukan sesuatu untuk kamu. Berlawanan dengan kepercayaan populer, orang-orang lebih menyukai kamu ketika mereka melakukan kebaikan untuk kamu. Ketimbang saat kamu melakukan kebaikan untuk mereka.

Menurut laman Psychology Today, ini disebut Efek Ben Franklin. Semakin banyak seseorang “berinvestasi” dalam hubungan, semakin kamu berarti bagi mereka. Jadi, berhentilah melakukan terlalu banyak kebaikan, dan mulailah memintanya. Misalnya, minta ia untuk memberi kamu tumpangan, minta diajari sesuatu, atau minta dibantu memperbaiki sesuatu.

4. Bicara to The Point

Kalau kamu enggan mencoba berbagai tips tadi, kamu bisa coba untuk bicara to the point jika ingin keluar dari friendzone. Kumpulkan semua keberanian dan ungkapkan apa yang kamu rasakan dan pikirkan tanpa ragu.

Jika kamu ingin mendapatkan cinta dan hubungan yang lebih dari sekadar teman, ungkapkanlah. Ini jauh lebih baik ketimbang hanya berdiam diri dengan kesedihan dan rasa frustasi.

Baca juga: Perlukah Memiliki Inner Circle dalam Pertemanan?

Itulah beberapa tips move on dari friendzone yang bisa kamu coba. Merasa terjebak dalam friendzone bukanlah yang baik untuk dipertahankan. Alih-alih terus merasa frustasi, ambillah langkah untuk mencari tahu bagaimana perasaannya terhadap kamu, atau langsung bicarakan to the point.

Meski ada risiko hubungan merenggang dan kehilangan seorang teman, yakinilah bahwa itu bukan akhir dari dunia. Ada banyak pertemanan lain yang bisa kamu jalin, dan pasti ada cinta lain yang lebih layak untuk diperjuangkan, jika kamu mau membuka hati 

Jadi, jangan terlalu keras pada diri sendiri, jangan takut untuk beranjak jika hubungan pertemanan yang kamu miliki hanya menyiksa. Bila butuh teman bicara, kamu bisa download aplikasi Halodoc untuk bicara pada psikolog kapan saja.

This image has an empty alt attribute; its file name is Banner_Web_Artikel-01.jpeg
Referensi:
Psychology Today. Diakses pada 2021. Escape the Friend Zone: Going From “Just Friends” to More.
Huffington Post. Diakses pada 2021. 10 Steps to Moving Beyond the Friend Zone

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan