Jangan Panik, Lakukan 7 Hal Ini saat Terjadi Gempa Bumi
Saat terjadi gempa bumi, ada sesegera mungkin pergilah ke tempat yang lebih aman.

DAFTAR ISI
- Hal yang Perlu Kamu Lakukan saat Gempa Bumi
- Hubungi Psikolog di Halodoc Jika Kamu Butuh Teman Cerita
- FAQ
Gempa bumi bisa terjadi kapan saja, tanpa peringatan. Terlebih lagi, Indonesia masuk ke dalam kawasan Ring of Fire, atau dilalui oleh jalur pertemuan tiga lempeng tektonik. Di antaranya lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik.
Hal tersebut membuat Indonesia menjadi negara yang rawan bencana gempa bumi. Oleh karena itu, penting untuk tahu apa saja hal yang perlu kamu lakukan saat terjadi gempa bumi. Yuk simak tipsnya berikut ini!
Hal yang Perlu Kamu Lakukan saat Gempa Bumi
Gempa bumi adalah bencana alam berupa goncangan bumi yang tiba-tiba dan cepat. Penyebabnya adalah pergeseran batuan di bawah permukaan bumi. Alih-alih panik, berikut ini hal yang bisa kamu lakukan saat terjadi gempa bumi:
1. Lindungi Diri dengan Drop! Cover! Hold On!
Aturan umum untuk menyelamatkan diri saat gempa bumi adalah Drop! Cover! Hold On!, yaitu:
- Drop! Jatuhkan tangan dan lutut ke tanah atau lantai. Posisi ini melindungi kamu dari jatuh, tetapi memungkinkan kamu untuk tetap bergerak jika perlu.
- Cover! Lindungi kepala dan leher (dan seluruh tubuh jika memungkinkan) di bawah meja atau meja yang kokoh.
- Hold On! Berpegangan pada tempat berlindung kamu sampai goncangan berhenti. Bersiaplah untuk bergerak dari tempat berlindung jika goncangan menggesernya.
2. Jika Berada di Dalam, Tetaplah di Dalam
Tidak perlu panik berlari ke luar atau ke ruangan lain saat terjadi gempa. Untuk mengurangi kemungkinan terluka, lakukan tindakan berikut:
- Segera menjauh dari kaca, benda yang digantung, rak buku, lemari keramik, atau perabot besar lainnya yang dapat jatuh. Perhatikan juga benda-benda yang jatuh.
- Jika ada, ambil sesuatu untuk melindungi kepala dan wajah dari puing-puing yang berjatuhan dan pecahan kaca.
- Kalau kamu sedang berada di dapur, segera matikan kompor dan berlindung saat ada tanda-tanda akan terjadi gempa bumi.
- Jika berada di tempat tidur, tahan dan tetap di sana, lindungi kepala dengan bantal.
3. Tetap di Dalam Gedung Jika Sedang Bekerja
Jika saat terjadi gempa bumi kamu sedang berada di kantor atau gedung bertingkat tinggi, tetaplah berada di dalam. Selain itu, menjauhlah dari jendela dan dinding luar dan cari meja untuk berlindung.
Jangan panik dan berlari keluar, tetapi hindari penggunaan elevator. Listrik mungkin padam, dan sistem sprinkler mungkin menyala. Kalau terjebak, tetaplah tenang dan ketuk badan elevator untuk meminta bantuan.
4. Jika Berada di Tempat yang Ramai, Fokus untuk Melindungi Diri
Kalau kamu sedang berada di tempat yang ramai, fokuslah untuk melindungi diri. Namun, jangan terburu-buru menuju pintu keluar. Jauhi rak pajangan yang berisi benda-benda yang mungkin jatuh. Berlindung dan ambil sesuatu untuk melindungi kepala dan wajah dari puing-puing dan kaca yang berjatuhan.
5. Jika Sedang Berada di Luar, Cari Area Terbuka
Jika sedang berada di luar saat gempa bumi, tetaplah di luar. Menjauhlah dari bangunan, kabel utilitas, lubang pembuangan, dan saluran bahan bakar dan gas.
Pergilah ke area terbuka yang jauh dari pepohonan, tiang telepon, dan bangunan. Begitu berada di tempat terbuka, tetap di sana sampai goncangan berhenti.
Area di dekat dinding luar bangunan adalah tempat yang paling berbahaya. Jauhi zona bahaya ini.
6. Segera Berhenti Jika Berada di Dalam Kendaraan yang Bergerak
Jika berada di dalam kendaraan yang bergerak saat gempa bumi, berhentilah secepat dan seaman mungkin. Pindahkan kendaraan ke bahu atau tepi jalan, jauh dari tiang listrik, kabel di atas kepala, dan underpass atau overpass.
Tetap di dalam mobil dan pasang rem tangan. Mobil mungkin bergoyang keras, tetapi ini adalah tempat yang baik untuk tetap tinggal sampai guncangannya berhenti.
7. Jika Tidak Bisa Merunduk untuk Berlindung, Tetaplah di Tempat
Jika kamu menggunakan kursi roda atau tidak bisa meninggalkan tempat tidur, tetapi cobalah untuk tetap di tempat. Kalau berada di kursi roda, kunci roda dan lepaskan barang apa pun yang tidak terpasang dengan aman ke kursi roda.
Lindungi kepala dan leher dengan buku besar, bantal, atau lengan. Tujuannya adalah untuk mencegah cedera jatuh atau dari benda yang mungkin jatuh atau terlempar ke arah kamu.
Jika kamu tidak dapat bergerak dari tempat tidur atau kursi, lindungi diri dari benda yang jatuh dengan menutupi kepala dan tubuh dengan selimut dan bantal. Namun, kalau kamu sedang berada di luar, pergilah ke area terbuka yang jauh dari pepohonan, tiang telepon, dan bangunan, dan tetaplah di sana.
Itulah beberapa hal yang perlu kamu lakukan saat terjadi gempa bumi. Setelah gempa berakhir, tetaplah waspada akan gempa susulan.
Jika kamu terluka karena bencana alam ini, segera ke rumah sakit atau download Halodoc untuk membuat janji medis dengan dokter.
Hubungi Psikolog di Halodoc Jika Kamu Butuh Teman Cerita
Jika kamu butuh teman bercerita setelah terdampak musibah seperti gempa bumi, psikolog di Halodoc siap menjadi pendengar yang baik.
Mereka bisa memberi saran yang kamu butuhkan untuk menghadapi situasi sulit ini.
Jangan khawatir, psikolog di Halodoc telah memiliki pengalaman dan memiliki rating yang baik dari para pasien yang telah ditangani sebelumnya.
Ini daftarnya:
1. Risvi Rayhani S.Psi, M.Psi, Psikolog

Pilihan psikolog yang dapat kamu hubungi, yaitu Risvi Rayhani S.Psi, M.Psi.
Ia merupakan psikolog klinis anak dan remaja yang mendapat gelarnya dari Fakultas Psikologi Universitas Semarang pada 2013 dan Unika Soegijapranata pada 2021.
Risvi Rayhani S.Psi, M.Psi, Psikolog berpraktik di Kota Semarang, Jawa Tengah, dan tergabung sebagai anggota Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) dengan nomor STR 14 24 8 2 1 22-4354012.
Dengan pengalaman 3 tahun yang dimiliki, ia mampu menjadi teman cerita yang baik untukmu.
2. Eny Dwi Harsiwi S.Psi, M.Psi, Psikolog

Kamu juga bisa memilih Eny Dwi Harsiwi S.Psi, M.Psi, seorang lulusan Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro pada 2016 dan Unika Soegijapranata pada 2022.
Saat ini, ia berpraktik di Kota Semarang, Jawa Tengah, dan tergabung sebagai anggota Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) dengan nomor STR 1424821224330520.
Dengan pengalaman 2 tahun yang dimiliki, Eny Dwi Harsiwi S.Psi, M.Psi bisa menjadi teman cerita yang baik untukmu dalam menghadapi masa-masa sulit.
Jika psikolog sedang tidak tersedia atau offline, kamu tak perlu khawatir.
Sebab kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc atau berkonsultasi dengan dokter lainnya.
Tunggu apa lagi? Yuk pakai Halodoc sekarang!

Referensi:
BPBD Kabupaten Bogor. Diakses pada 2025. 6 Cara Menyelamatkan Diri Saat Gempa Bumi dengan Aman, Tak Perlu Panik.
CDC. Diakses pada 2025. Stay Safe During an Earthquake.
American Red Cross. Diakses pada 2025. Earthquake Safety.
FAQ
1. Tindakan apa yang harus dilakukan pada saat terjadi gempa?
Saat terjadi gempa bumi, penting untuk tetap tenang dan segera lakukan langkah-langkah penyelamatan diri berikut jika berada di dalam ruangan:
- Segera lindungi kepala dan tubuh dengan berlindung di bawah meja yang kokoh atau perabot lain yang kuat.
- Jauhkan diri dari jendela, kaca, atau benda yang bisa jatuh, seperti lemari atau lampu gantung.
- Jangan lari keluar ruangan saat guncangan masih berlangsung, ini berisiko terkena reruntuhan.
Apabila sedang berada di luar ruangan:
- Segera cari area terbuka yang jauh dari bangunan, tiang listrik, dan pohon besar.
- Hindari jembatan atau jalan layang, karena berisiko runtuh.
- Jika sedang mengemudi, berhentilah dengan aman, jauh dari gedung atau pohon, dan tetap di dalam kendaraan sampai guncangan berhenti.
2. Apa saja 5 langkah mitigasi bencana gempa bumi?
Mitigasi bencana adalah upaya untuk mengurangi dampak gempa sebelum terjadi. Lima langkah mitigasi yang bisa dilakukan:
- Mengenali apakah wilayahmu rawan gempa dan bagaimana pola kejadiannya.
- Membuat rencana evakuasi keluarga, seperti menentukan titik kumpul dan jalur evakuasi.
- Memperkuat struktur bangunan dengan desain yang tahan gempa dan periksa kondisi rumah secara berkala.
- Mengamankan barang-barang di rumah. Pasang pengaman pada lemari, rak, dan benda berat agar tidak jatuh saat gempa.
- Menyiapkan tas siaga bencana berisi kebutuhan darurat seperti air, makanan ringan, P3K, senter, masker, dan dokumen penting.
3. Apa yang harus dilakukan setelah terjadi gempa bumi?
Setelah gempa berhenti, berikut langkah-langkah yang sebaiknya dilakukan:
- Periksa kondisi diri dan orang di sekitar. Beri pertolongan pertama jika ada yang terluka.
- Waspadai gempa susulan (aftershock), tetap berada di tempat aman dan siaga.
- Keluar dari bangunan jika kondisi memungkinkan. Gunakan tangga, hindari lift, dan perhatikan reruntuhan.
- Matikan sumber listrik dan gas untuk mencegah kebakaran atau ledakan.
- Ikuti informasi resmi dari pemerintah atau BMKG, jangan mudah percaya kabar dari media sosial yang belum diverifikasi.
Kamu juga bisa melaporkan situasi kepada petugas atau relawan jika butuh bantuan atau mengetahui korban lain.
4. Apa saja upaya penyelamatan diri saat gempa bumi?
Upaya penyelamatan diri saat gempa mencakup tiga prinsip utama:
- Drop (Merunduk): Segera jatuhkan badan ke lantai agar tidak terjatuh akibat guncangan.
- Cover (Lindungi tubuh dan kepala): Berlindung di bawah meja atau perabot kokoh. Lindungi kepala dengan tangan atau benda seperti bantal.
- Hold On (Bertahan): Pegangi meja atau pelindung agar tetap aman selama guncangan berlangsung.
Jika kamu tinggal di daerah rawan gempa, penting untuk selalu siaga dan mempelajari langkah-langkah penyelamatan sejak dini.


