Jenis-Jenis Sindrom Mielodisplasia Berdasarkan Penyebabnya

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   12 Agustus 2020
Jenis-Jenis Sindrom Mielodisplasia Berdasarkan PenyebabnyaJenis-Jenis Sindrom Mielodisplasia Berdasarkan Penyebabnya

Halodoc, Jakarta – Pembentukan sel darah sangat penting agar oksigen dapat disalurkan ke seluruh tubuh dengan baik. Namun, pada seseorang yang mengidap sindrom mielodisplasia, sel darah tidak terbentuk atau berfungsi dengan baik akibat adanya kelainan. Kelainan ini mungkin disebabkan oleh suatu hal yang tidak beres pada bahan spons di dalam sumsum tulang. Sayangnya, sindrom ini tidak dapat disembuhkan total. 

Perawatan hanya berfokus pada pengurangan atau pencegahan komplikasi penyakit. Dalam beberapa kasus, pengobatan mungkin melibatkan kemoterapi atau transplantasi sumsum tulang. Hal yang perlu diketahui, sindrom mielodisplasia ternyata ada banyak jenisnya yang dibedakan atas penyebabnya. Yuk, kenali sindrom ini lebih lanjut. 

Baca juga: Paparan Logam Berat Berisiko Terkena Sindrom Mielodisplasia 

Jenis Sindrom Mielodisplasia Berdasarkan Penyebabnya

WHO memetakan sindrom mielodisplasia menjadi beberapa tipe berdasarkan jenis sel darah yang terpengaruh, yakni bisa sel darah merah, sel darah putih, atau trombosit. Berikut jenis-jenis sindrom mielodisplasia yang perlu kamu ketahui: 

  • Sindrom mielodisplasia dengan displasia unilineage. Jenis ini terjadi ketika satu jenis sel darah, yakni bisa sel darah putih, sel darah merah, atau trombosit memiliki jumlah rendah dan tampak abnormal di bawah mikroskop.
  • Sindrom mielodisplasia dengan displasia multilineage. Pada tipe ini, terdapat dua atau tiga jenis sel darah yang terlihat tidak normal.
  • Sindrom mielodisplasia dengan cincin sideroblas. Dikatakan tipe apabila ada lebih dari satu jenis sel darah yang jumlah sedikit. Ciri khas lainnya adalah sel darah merah yang ada di sumsum tulang mengandung cincin kelebihan zat besi yang disebut ring sideroblast.
  • Sindrom mielodisplasia yang berhubungan dengan kelainan kromosom sel terisolasi. Orang dengan sindrom ini memiliki jumlah sel darah merah yang rendah dan sel tersebut memiliki mutasi spesifik pada DNA.
  • Sindrom mielodisplasia tipe 1 dan 2 dengan sel yang belum matang. Pada kedua sindrom ini, salah satu dari tiga jenis sel darah, yakni sel darah merah, sel darah putih, atau trombosit, mempunyai kadar yang rendah dan tampak abnormal di bawah mikroskop. Sel darah yang belum matang juga ditemukan di dalam darah dan sumsum tulang.
  • Sindrom mielodisplasia yang tidak dapat diklasifikasikan. Ini merupakan tipe yang paling tidak umum, Tipe ini terjadi ketika penurunan jumlah salah satu dari tiga jenis sel darah matang, dan sel darah putih atau trombosit terlihat abnormal di bawah mikroskop.

Baca juga:  4 Jenis Kelainan Darah yang Memengaruhi Sel Darah Merah

Seperti Ini Gejala Sindrom Mielodisplasia

Sindrom mielodisplasia jarang menimbulkan tanda atau gejala di tahap awal. Sering waktu, gejala yang timbul bisa meliputi: 

  • Kelelahan.
  • Sesak napas.
  • Pucat akibat jumlah sel darah merah yang rendah (anemia).
  • Mudah memar atau timbul pendarahan akibat jumlah trombosit darah yang rendah (trombositopenia).
  • Bintik merah yang muncul tepat di bawah kulit akibat pendarahan. 
  • Infeksi yang sering terjadi karena jumlah sel darah putih yang rendah (leukopenia).

Baca juga: Hindari Kebiasan Merokok Bisa Cegah Sindrom Mielodisplasia

Perawatan untuk sindrom mielodisplasia biasanya berfokus untuk menghambat perkembangan penyakit dan mengelola gejala-gejala yang muncul. Kalau kamu masih punya pertanyaan lain mengenai penyakit langka yang satu ini, tanyakan saja pada dokter di Halodoc. Lewat aplikasi, kamu dapat menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat atau Voice/Video Call.

Referensi:
American Cancer Society. Diakses pada 2020. Types of mielodisplasia Syndromes.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. mielodisplasia syndromes.


Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan