Kapan Operasi Dibutuhkan untuk Mengatasi Polip Hidung?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   06 Mei 2021
Kapan Operasi Dibutuhkan untuk Mengatasi Polip Hidung? Kapan Operasi Dibutuhkan untuk Mengatasi Polip Hidung?

Halodoc, Jakarta - Polip hidung adalah kondisi yang ditandai dengan tumbuhnya daging lunak pada saluran hidung atau sinus. Polip hidung umumnya tidak menimbulkan nyeri dan bukan kanker. Polip hidung disebabkan oleh peradangan kronis yang berhubungan dengan asma, infeksi berulang, alergi, kepekaan obat, atau gangguan kekebalan tertentu.

Polip hidung kecil mungkin tidak menimbulkan gejala. Namun, jika ukurannya cukup besar tentu dapat menyumbat saluran hidung dan menimbulkan masalah pernapasan, kehilangan indra penciuman, dan infeksi yang sering terjadi. Lantas, kapan polip hidung sebaiknya perlu dioperasi?

Baca juga: Inilah 3 Obat untuk Tangani Polip Hidung Tanpa Operasi

Kapan Polip Hidung Perlu Dioperasi?

Sebelum dokter memutuskan bahwa polip harus dioperasi, biasanya dokter akan menyarankan perawatan obat terlebih dahulu. Namun, jika perawatan obat tidak mampu mengecilkan atau menghilangkan polip hidung, kamu mungkin memerlukan operasi endoskopi untuk menghilangkan polip. 

Operasi endoskopi dilakukan oleh ahli bedah dengan cara memasukan alat endoskopi ke dalam rongga sinus. Setelah operasi, dokter biasanya akan memberikan semprotan hidung kortikosteroid untuk membantu mencegah kambuhnya polip hidung. 

Kalau kamu mengidap polip hidung dan khawatir terhadap kondisi tersebut, jangan ragu untuk bicara dengan dokter lewat aplikasi Halodoc. Tak perlu repot keluar rumah, kamu bisa menghubungi dokter kapan dan di mana pun kamu butuhkan.

Baca juga: 4 Cara Mencegah Polip Hidung yang Perlu Diketahui

Berbagai Penyebab Tumbuhnya Polip Hidung

Polip hidung dapat dialami oleh segala usia. Kendati demikian, kondisi ini umum terjadi pada orang dewasa muda dan paruh baya. Polip hidung dapat terbentuk di mana saja di sinus atau saluran hidung. Namun, polip biasanya paling sering muncul pada sinus di dekat mata, hidung, dan tulang pipi.

Kondisi apa pun yang memicu iritasi dan peradangan jangka panjang di rongga hidung atau sinus, seperti infeksi atau alergi, juga dapat meningkatkan risiko berkembangnya polip hidung. Kondisi yang sering dikaitkan dengan polip hidung meliputi:

  • Asma, yang menyebabkan saluran napas membengkak (meradang) dan menyempit.
  • Sensitif terhadap aspirin.
  • Sinusitis jamur alergi, yakni alergi terhadap jamur di udara.
  • Cystic fibrosis, kelainan genetik yang menyebabkan terbentuknya cairan lengket dan kental yang abnormal di dalam tubuh.
  • Sindrom Churg-Strauss, penyakit langka yang menyebabkan radang pembuluh darah.
  • Kekurangan vitamin D, yang terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup vitamin D.

Baca juga: Berbahayakah Polip Hidung yang Tidak Diobati?

Riwayat keluarga yang pernah mengidap polip hidung juga dapat meningkatkan risiko penyakit ini. Ada beberapa bukti bahwa variasi genetik tertentu yang terkait dengan fungsi sistem kekebalan membuat seseorang lebih berpeluang mengembangkan polip hidung.

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Nasal polyps.
Healthline. Diakses pada 2021. Nasal polyps.


Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan