Kapan Sebaiknya Lakukan Pemeriksaan Anti-Toxoplasma?

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   29 September 2022

“Pemeriksaan anti-toxoplasma penting bagi ibu hamil dan orang-orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. Waktu terbaik untuk melakukan pemeriksaan tersebut adalah menjelang kehamilan (bagi wanita yang berencana hamil), ketika muncul gejala-gejala toksoplasmosis, dan ketika orang dengan kekebalan tubuh yang rendah mengalami gejala.”

Kapan Sebaiknya Lakukan Pemeriksaan Anti-Toxoplasma?Kapan Sebaiknya Lakukan Pemeriksaan Anti-Toxoplasma?

Halodoc, Jakarta – Pemeriksaan anti-toxoplasma adalah pemeriksaan untuk mengetahui adanya infeksi parasit toxoplasma gondii, yaitu penyebab toxoplasmosis. Penyakit tersebut sangat berbahaya, khususnya bagi ibu hamil, karena infeksi bisa menular ke janin dan menyebabkan berbagai dampak buruk pada janin.

Itulah mengapa pemeriksaan anti-toxoplasma penting agar toxoplasmosis bisa diketahui lebih awal, sehingga pengobatan bisa dilakukan sedini mungkin sebelum komplikasi parah terjadi. Lantas, kapan sebaiknya melakukan pemeriksaan tersebut? Yuk, cari tahu jawabannya di sini.

Waktu Terbaik Melakukan Pemeriksaan Anti-Toxoplasma

Parasit toxoplasma gondii merupakan parasit yang paling umum di dunia. Seseorang biasanya bisa terinfeksi parasit tersebut melalui konsumsi daging yang terkontaminasi yang kurang matang, paparan dari kotoran kucing yang terinfeksi, atau penularan dari ibu ke janin selama kehamilan. 

Sebenarnya bila kamu memiliki tubuh yang sehat dan tidak sedang hamil, toksoplasmosis tidak perlu pengobatan khusus, hanya pengelolaan secara konservatif saja. Namun, bila kamu sedang hamil atau memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah, penyakit tersebut bisa menyebabkan komplikasi yang parah. 

Oleh karena itu, ibu hamil, orang tua, atau orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah akibat kondisi medis tertentu, dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan anti-toxoplasmosis.

Pada wanita yang berencana untuk hamil, waktu terbaik untuk melakukan pemeriksaan anti-toxoplasmosis adalah sebelum kehamilan. Hal itu untuk memastikan kamu tidak memiliki infeksi parasit T.gondii, sehingga kamu bisa memiliki kehamilan yang sehat. Pasalnya, toxoplasmosis sering kali tidak menunjukkan gejala yang signifikan, sehingga tidak disadari. 

Namun, bila infeksi tersebut ditemukan selama kehamilan, hal itu bisa membahayakan kondisi janin. Toksoplasmosis bisa menyebabkan kerusakan otak dan kebutaan pada janin yang masih berkembang. Oleh karena itu, ada baiknya pemeriksaan anti-toxoplasmosis dilakukan menjelang kehamilan.

Selain itu, pemeriksaan anti-toxoplasmosis juga perlu dilakukan bila kamu mengalami gejala-gejala, seperti:

  • Pembengkakan kelenjar getah bening.
  • Badan terasa sakit.
  • Demam.
  • Sakit kepala.
  • Kelelahan.

Waktu terbaik untuk melakukan tes adalah segera setelah gejala-gejala toksoplasmosis tersebut muncul. Selain itu, dokter mungkin juga akan menganjurkan orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti pengidap HIV, untuk melakukan pemeriksaan anti-toxoplasmosis bila mereka mengalami gejala mirip flu.

Prosedur Pemeriksaan Anti-toxoplasmosis yang Perlu Diketahui

Tidak ada persiapan khusus yang perlu kamu lakukan sebelum menjalani pemeriksaan anti-toxoplasmosis. Pemeriksaan tersebut dilakukan dengan mengambil sampel darah dari lengan. Sampel darah kemudian akan diuji di laboratorium untuk memeriksa antibodi terhadap parasit. Bila seseorang terpapar T. gondii, sistem kekebalannya akan merespons dengan memproduksi antibodi terhadap parasit. 

Pada kebanyakan kasus, hasil pemeriksaan anti-toxoplasmosis yang negatif menunjukkan bahwa kamu tidak terinfeksi oleh penyakit tersebut. Namun, ada kemungkinan juga pemeriksaan dilakukan terlalu awal ketika tubuh belum sempat memproduksi antibodi. Dalam hal ini, kamu bisa mendapatkan hasil negatif meskipun terinfeksi. Dokter mungkin akan merekomendasikan pemeriksaan ulang beberapa minggu kemudian.

Sedangkan hasil positif menunjukkan bahwa kamu memiliki infeksi aktif atau bisa juga berarti kamu pernah terinfeksi di masa lalu. Tes tambahan bisa dilakukan untuk menunjukkan dengan tepat kapan infeksi terjadi, berdasarkan jenis antibodi dalam darah. Hal itu sangat penting bila kamu sedang hamil atau mengidap HIV/AIDS.

Bila kamu terinfeksi toksoplasmosis, tapi tidak mengalami gejala apa-apa, pengobatan biasanya tidak diperlukan. Namun, bila kamu mengalami gejala, dokter bisa meresepkan obat-obatan, seperti pirimetamin dan sulfadiazin. Sementara pada ibu hamil, pengobatan bisa berbeda-beda tergantung usia kehamilan.

Selalu jaga kesehatan kamu dan keluarga dengan konsumsi makanan bergizi serta rutin melakukan medical check-up yang kini juga bisa kamu lakukan di rumah melalui layanan Homelab Halodoc, klik gambar di bawah ini.

seo banner homelab
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Toxoplasmosis.
Testing. Diakses pada 2022. Toxoplasmosis Testing.
Healthline. Diakses pada 2022. Toxoplasmosis Test

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan