Kata Dokter: Ibu Hamil Bisa Menularkan HIV pada Janin

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   06 Januari 2022
Kata Dokter: Ibu Hamil Bisa Menularkan HIV pada JaninKata Dokter: Ibu Hamil Bisa Menularkan HIV pada Janin

“Ibu hamil yang terinfeksi HIV berisiko tinggi menularkan virus pada bayi dalam kandungannya. Bahkan, penularan bisa terjadi kapan saja selama kehamilan, persalinan, dan menyusui. Itulah pentingnya bagi ibu hamil yang HIV-positif selalu memeriksakan kandungan dan menjalani pengobatan HIV selama kehamilan.”

Halodoc, Jakarta – HIV (human immunodeficiency virus) adalah virus yang menargetkan sistem kekebalan tubuh, sehingga lebih sulit bagi tubuh untuk mencegah infeksi dan penyakit. Seseorang dapat menularkan HIV melalui darah dan beberapa cairan tubuh. Selain itu, ibu hamil yang terinfeksi HIV dapat menularkan virus kepada janin yang dikandungnya. 

Menurut dokter dr. Rafles Simbolon pada channel Youtube Halodoc, pada dasarnya sangat sulit untuk membedakan orang yang terkena HIV dengan orang sehat pada umumnya. 

“Hal yang membedakan hanya ketika pengidap HIV sudah mencapai stadium AIDS atau stadium lanjut. Pada orang dengan AIDS biasanya ditandai dengan batuk dan diare lebih dari 1 bulan, dan penurunan berat badan secara drastis,” jelas dr. Rafles Simbolon channel Youtube Halodoc.

Penularan HIV dari Ibu Hamil ke Janin dalam Kandungan

Seorang ibu hamil dapat menularkan HIV kepada bayinya yang belum lahir, kapan saja selama kehamilan, persalinan, dan saat menyusui. Hal ini dikenal sebagai transmisi perinatal.

 Komplikasi potensial untuk bayi dengan HIV yang tidak diobati dapat mencakup:

  • Infeksi berulang.
  • Masalah jantung.
  • Masalah dengan organ tubuh bayi.
  • Keterlambatan pertumbuhan.
  • IQ rendah. 

Namun, saat ini banyak ibu hamil dapat memiliki bayi HIV-negatif yang sehat dengan pemeriksaan kehamilan yang baik. Dengan bekerja sama dengan dokter ahli dan mengikuti pedoman yang direkomendasikan dokter, hampir 99 persen ibu hamil yang HIV positif tidak menularkan virus ke bayi. 

“Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil ODHA (Orang dengan HIV AIDS) mengkonsultasikan kandungannya pada dokter kandungan. Hal tersebut agar pada usia kandungannya 14 minggu, ibu hamil dapat diberikan ARV (anti retroviral). Gunanya agar penularan dari ibu hamil ke janin tidak terjadi,” dr. Rafles Simbolon menambahkan. 

Perawatan HIV Selama Kehamilan

Sebagian besar pengobatan HIV aman dilakukan selama kehamilan. Umumnya, ibu hamil dengan HIV dapat menggunakan pengobatan HIV yang sama dengan yang direkomendasikan untuk orang yang tidak hamil. Kecuali jika efek sampingnya lebih besar daripada manfaatnya bagi bayi. 

Namun, ibu hamil dan minum obat HIV mungkin juga mengalami beberapa efek samping. Efek samping yang umum meliputi:

  • Mual.
  • Diare.
  • Sakit kepala.
  • Nyeri otot.

Efek samping yang kurang umum mungkin termasuk:

  • Anemia.
  • Kerusakan hati.
  • Masalah tulang.

Melansir National Institute of Health (NIH), semua ibu hamil yang HIV-positif harus mulai minum obat HIV sesegera mungkin selama kehamilan. Jika beberapa obat HIV tidak cocok untuk digunakan selama kehamilan karena kemungkinan efek pada janin, maka dokter akan mempertimbangkan pengobatan lain. Faktor-faktor seperti efek samping, interaksi obat, dan keamanan kehamilan akan dipertimbangkan sebelum membuat rekomendasi pengobatan. 

Proses Persalinan Ibu Hamil HIV-Positif

HIV dapat menular ke bayi selama persalinan, dan metode persalinan dapat memengaruhi risikonya. Namun, jika ibu hamil memiliki viral load rendah atau viral load tidak terdeteksi, persalinan pervaginam (normal)  aman dilakukan. Jika ibu hamil memiliki viral load yang tidak diketahui atau tinggi, dokter biasanya merekomendasikan persalinan caesar. 

Hanya saja, melahirkan secara caesar pun memiliki risiko lain pada ibu hamil HIV-positif. Ibu mungkin memiliki jumlah CD4 (jenis sel darah putih) yang rendah yang menunjukkan sistem kekebalan yang lemah. Maka itu, ibu mungkin memiliki risiko infeksi yang lebih besar setelah persalinan sesar. 

Itulah yang perlu diketahui mengenai penularan HIV dari ibu hamil yang terinfeksi ke janin yang dikandung. Jika kamu memiliki penyakit HIV, sebaiknya sebelumnya tanya dokter di aplikasi Halodoc mengenai program hamil. Yuk, segera download Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Channel Youtube Halodoc. Diakses pada 2021.  #KataDokterHalodoc Mengenai Virus HIV
NHS. Diakses pada 2021. Can HIV be passed to an unborn baby in pregnancy or through breastfeeding?
Medical News Today. Diakses pada 2021. What to know about HIV and giving birthHIV. Diakses pada 2021. Preventing Mother-to-Child Transmission of HIV

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan