Kebiasaan Sehari-Hari yang Tingkatkan Risiko Diabetes Tipe 2

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   25 Mei 2021
Kebiasaan Sehari-Hari yang Tingkatkan Risiko Diabetes Tipe 2 Kebiasaan Sehari-Hari yang Tingkatkan Risiko Diabetes Tipe 2

Halodoc, Jakarta - Coba tebak kira-kira berapa banyaknya pengidap diabetes secara global? Jangan kaget, menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sekitar 422 juta orang di seluruh dunia mengidap diabetes. Angka ini sekitar 38 kali lipat dari penduduk Jakarta (11 juta jiwa pada 2019). Bayangkan, sebanyak 38 kali lipat warga Jakarta mengidap diabetes. Fantastis bukan angkanya? 

Diabetes terdiri dari dua jenis, yaitu diabetes tipe 1 dan 2. Di antara keduanya, diabetes tipe 2 adalah tipe yang paling banyak diidap oleh pengidap diabetes. Selain faktor genetik, diabetes tipe 2 ini umumnya dipicu oleh gaya hidup yang tidak sehat.

Nah, bagaimana dengan Indonesia? Melansir dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, saat ini diabetes menjadi penyakit mematikan ketiga setelah stroke dan jantung.

Sekitar 10 juta orang di Indonesia mengidap diabetes. Parahnya lagi, angka ini diprediksi meroket hingga 30 juta jiwa pada 2030, jika gaya hidup tidak sehat terus diadopsi oleh masyarakat. Memangnya, seperti apa saja gaya hidup tak sehat, atau kebiasaan sehari-hari yang bisa meningkatkan risiko diabetes tipe 2? 

Baca juga: In-depth: Orangtua, Pahami Efek Berbahaya Kelebihan Gula bagi Anak

1.Gaya Hidup Tidak Sehat

Bagi kamu yang masuk ke dalam kaum ‘rebahan’ rasanya perlu harap-harap cemas. Pasalnya, sedentary lifestyle atau gaya hidup yang tidak aktif secara fisik, dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Hal tersebut dibuktikan dalam sebuah studi di US National Library of Medicine National Institutes of Health berjudul “Sedentary lifestyle and risk of obesity and type 2 diabetes”.

Menurut studi tersebut, meningkatkan aktivitas fisik memainkan peran penting dalam mengurangi risiko obesitas dan diabetes tipe 2. Beberapa penelitian telah meneliti hubungan antara sedentary lifestyle, seperti menonton televisi dalam waktu lama (TV) dan obesitas, dengan diabetes tipe 2.

Data dari studi tersebut mengatakan, peningkatan menonton TV sangat terkait dengan obesitas dan penambahan berat badan, terlepas dari diet dan olahraga. Selain itu, menonton TV dalam waktu lama dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes tipe 2 secara signifikan. 

Pria yang menonton TV lebih dari 40 jam per minggu memiliki peningkatan risiko diabetes tipe 2 hampir tiga kali lipat, dibandingkan dengan mereka yang menghabiskan waktu kurang dari 1 jam per minggu untuk menonton TV. Yakin masih mau menghabiskan waktu berjam-jam di depan TV?

Baca juga: Ini Orang-Orang yang Berisiko Terkena Diabetes Tipe 2

2.Pola Makan yang Keliru

Salah satu penyebab diabetes tipe 2 (baik di usia anak-anak, muda, hingga lansia) adalah pola makan yang keliru. Menurut Kemenkes RI, diet tidak seimbang seperti tinggi gula, garam, dan lemak dapat meningkatkan risiko terjadi diabetes tipe 2. 

Hati-hati, risiko ini akan semakin meningkat apabila kamu jarang mengonsumsi serat. Oleh sebab itu, cobalah tengok piring dan gelas milikmu, apakah menunya sudah memenuhi standar bergizi seimbang? Atau justru dipenuhi oleh ‘segunung’ nasi, lemak, minim serat, dan minuman manis saja? 

3.Konsumsi Makanan dan Minuman Manis

Katanya masyarakat Indonesia gemar sekali mengonsumsi makanan atau minuman manis, benarkah?  Menurut data United States Department of Agriculture (USDA), berdasarkan laporan penggunaan gula untuk penduduk Indonesia tahun 2018, asupan gula penduduk Indonesia sebanyak 11,47 kilogram per orang per tahun.

Jika diambil konsumsi per hari, berarti rata-rata sebanyak 32 gram tiap harinya. Konsumsi ini melebihi standar yang ditetapkan WHO pada Konvensi Geneva, Maret 2015, yaitu 25 gram (enam sendok teh). 

Jangan salah, angka 32 gram yang dikonsumsi ini bakal bertambah. Sebab banyak asupan makanan kita mengandung gula. Nasi, buah-buahan, kue, sampai minuman kemasan juga banyak mengandung gula. Singat kata, di mana-mana ada gula.

Baca juga: 5 Efek Samping Diabetes yang Tidak Terduga

Nah, kandungan gula yang tinggi dalam makanan dan minuman manis inilah yang bakal meningkatkan kadar gula darah darah. Alhasil, risiko terserang diabetes tipe 2 pun akan semakin meningkat.

Menurut sebuah studi, konsumsi 1-2 gelas sugar-sweetened beverages/SSB seperti minuman bersoda, minuman buah, hingga minuman berenergi setiap hari meningkatkan risiko diabetes tipe 2 sebanyak 26 persen. Bagaimana, masih mau mengonsumsi minuman manis setiap hari?

Nah, itulah beberapa kebiasaan yang dapat meningkatkan risiko terjadinya diabetes tipe 2. Bagi kamu yang ingin tahu lebih jauh mengenai penyakit diabetes tipe 2 dan cara mencegahnya, bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Tidak perlu keluar rumah, kamu bisa menghubungi dokter ahli kapan saja dan di mana saja. Praktis, kan? 



Referensi:
US National Library of Medicine National Institutes of Health. Pub Med. Diakses pada 2021. Sedentary lifestyle and risk of obesity and type 2 diabetes.
WHO. Diakses pada 2021. Diabetes - Key facts.
WHO. Diakses pada 2021. WHO calls on countries to reduce sugars intake among adults and children.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia - Direktorat Jenderal P2P. Diakses pada 2021. Diabetes :Penderita di Indonesia bisa mencapai 30 juta orang pada tahun 2030.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Diakses pada 2021. Faktor Risiko Penyakit Diabetes Melitus (DM)-Faktor Risiko yang Bisa Diubah.
Web MD. Diakses pada 2021. Sugary Drinks May Raise Diabetes Risk.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan