Kenalan dengan Gaming Disorder yang Siap Mengincar

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   03 Agustus 2018
Kenalan dengan Gaming Disorder yang Siap MengincarKenalan dengan Gaming Disorder yang Siap Mengincar

Halodoc, Jakarta – Bermain game memang menyenangkan. Tapi, jika aktivitas ini membuat seseorang lupa dengan kehidupan nyatanya, hal ini perlu diwaspadai. Sebab, sejak awal tahun 2018, Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah memasukkan “gaming disorder” sebagai gangguan mental. Keputusan ini didukung oleh kebanyakan dokter di seluruh dunia. Mereka berpendapat bahwa perilaku bermain game secara berlebihan memang sudah seharusnya mendapatkan penanganan medis yang serius. Tapi, kenapa ya? Simak penjelasannya berikut ini, yuk!

Baca juga: Anak-Anak Sering Main Game? Hati-hati 7 Dampak Ini

Apa Itu Gaming Disorder?

Gaming disorder didefinisikan sebagai kebiasaan atau pola bermain game yang berkepanjangan. Tak jarang, kebiasaan ini membuat seseorang lebih memprioritaskan bermain game daripada harus menjalani aktivitasnya sehari-hari, termasuk makan, minum, mandi, tidur, bersosialisasi, sekolah, hingga bekerja. Berikut ini tanda dan gejala gaming disorder yang perlu diwaspadai:

  • Kesulitan untuk mengendalikan hasrat bermain game.
  • Menghabiskan waktu lama untuk bermain game, bahkan durasinya semakin meningkat dari hari ke hari.
  • Merasa mudah marah dan tersinggung jika ada yang melarang atau memintanya berhenti bermain game.
  • Tidak fokus saat beraktivitas karena ingin segera bermain game.
  • Tetap melanjutkan permainan meskipun sudah merasakan gejala dan dampak negatif dari bermain game.

Bagaimana Kecanduan Games Bisa Terjadi?

Kecanduan game sama saja dengan kecanduan jenis lainnya. Ini karena setiap objek yang membuat kamu senang akan merangsang otak untuk menghasilkan dopamin, yaitu hormon yang menciptakan perasaan bahagia. Keberadaan hormon ini sebenarnya tidak menyebabkan kecanduan, asalkan jumlahnya tidak berlebihan. Sebab, kadar dopamin yang berlebihan dalam tubuh dapat mengacaukan kerja hipotalamus, bagian otak yang berperan dalam mengatur emosi dan suasana hati. Dampaknya, kamu akan merasakan “euforia” yang ditandai dengan perasaan bahagia, percaya diri, dan semangat yang berlebihan. Jika hal ini terjadi terus-menerus, lama-lama akan merusak sistem dan sirkuit reseptor otak sehingga menyebabkan kecanduan.

Bagaimana Diagnosis Gaming Disorder?

Bermain game adalah hal wajar karena banyak orang melakukannya untuk menghilangkan stres. Namun, jika tidak terkendali, aktivitas ini dapat menyebabkan kecanduan dan berdampak negatif pada kehidupan, termasuk kesehatan. Meski begitu, diagnosis gaming disorder tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Diagnosis ini perlu dikonfirmasi oleh dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat.

Baca juga: 5 Cara Membatasi Anak yang Gemar Bermain Game

Namun secara umum, seseorang perlu dicurigai mengidap gaming disorder jika:

  • Kebiasaan bermain game dalam durasi dan intensitas yang lama telah berlangsung selama 12 bulan atau lebih.
  • Kebiasaan bermain game telah menunjukkan dampak negatif, yaitu penurunan berat badan, serta perubahan karakteristik, perilaku, kebiasaan, dan fungsi otak.
  • Kebiasaan bermain game mengganggu hubungan sosialnya dengan orang lain, baik di lingkungan keluarga, pertemanan, sekolah, maupun bekerja.

Tips Mencegah Kecanduan Game

Tidak ada yang melarang kamu untuk bermain game. Hanya saja, jika kamu sudah merasa kesulitan untuk mengatasi keinginan bermain game, ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk mencegah kecanduan game. Berikut ini beberapa hal yang dapat kamu coba terapkan:

  • Amati berapa lama waktu yang kamu habiskan untuk bermain game. Jika sudah terlalu lama dan mulai mengganggu aktivitas lain, cobalah untuk mengurangi durasi dan intensitas bermain game keesokan harinya.
  • Fokuskan pikiran pada aktivitas nyata yang harus kamu lakukan. Jika mungkin, buatlah daftar prioritas tentang aktivitas apa saja yang harus dilakukan selama satu hari. Ini akan mengingatkan kamu tentang aktivitas lain yang lebih penting untuk dilakukan.
  • Beri batasan waktu untuk bermain game dan buatlah alarm pengingat. Misalnya, kamu dapat membatasi waktu selama 1 jam untuk bermain game. Alarm pengingat bertujuan untuk mengingatkan bahwa kamu sudah menghabiskan jatah waktu harian dalam bermain game.
  • Beri hadiah kepada diri sendiri. Tak perlu mahal, sebab tujuan pemberian hadiah adalah untuk mengapresiasi diri sendiri atas usaha mengurangi kebiasaan bermain game.

Itulah fakta tentang gaming disorder yang perlu diketahui. Kalau kamu punya pertanyaan lain seputar gaming disorder atau merasa sulit untuk berhenti bermain game, segeralah berbicara dengan dokter Halodoc. Melalui aplikasi Halodoc, kamu bisa bertanya pada dokter tepercaya kapan saja dan dimana saja melalui Chat, dan Voice/Video Call. Jadi, yuk download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play sekarang juga!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan