Halodoc, Jakarta – Pengobatan untuk rheumatoid arthritis biasanya bertujuan untuk meredakan gejala, mencegah kerusakan sendi, dan mengurangi komplikasi jangka panjang. Selain dengan obat, ada beberapa terapi untuk rheumatoid arthritis yang bisa membantu.

Terapi yang dimaksud adalah terapi fisik dan terapi okupasi. Kedua terapi ini biasanya dimasukkan dokter sebagai rencana pengobatan untuk rheumatoid arthritis. Seperti apa terapinya? Yuk simak dalam pembahasan berikut ini!

Pilihan Terapi untuk Rheumatoid Arthritis

Sendi yang sehat bekerja layaknya “engsel” yang memungkinkan kamu bergerak. Banyak dari kita menganggap itu sebagai hal yang biasa. Padahal, jika sudah terkena rheumatoid arthritis, gerakan sederhana sekali pun bisa sangat menyakitkan.

Salah satu perawatan untuk rheumatoid adalah dengan terapi, yaitu:

1. Terapi Fisik

Terapi untuk rheumatoid arthritis ini bertujuan untuk membuat pengidap terus bergerak. Dengan melibatkan latihan dan metode lain untuk merangsang otot, tulang, dan persendian. Hasilnya adalah lebih banyak kekuatan, nada, dan kebugaran secara keseluruhan.

Terapis fisik dapat memahami mekanisme tulang, sendi, dan otot yang bekerja bersama, masalah yang dapat terjadi, dan apa yang harus dilakukan untuk mengatasinya.

Pada tahap awal penyakit, ahli terapi fisik dapat memeriksa kekuatan, kebugaran, dan seberapa baik persendian bekerja. Mereka akan membuat rencana latihan untuk menjaga persendian sesehat mungkin.

Jika kamu mengidap rheumatoid arthritis tingkat sedang atau lanjut, terapi fisik dapat membantu mempertahankan atau meningkatkan kekuatan dan fleksibilitas.

Beberapa bentuk terapi fisik yang bisa dilakukan adalah:

• Latihan. Ini akan disesuaikan dengan kemampuan dan tingkat kebugaran, termasuk fleksibilitas dan kekuatan.
• Kompres panas dan dingin. Ini dapat membantu beberapa orang merasa lebih baik.
• Pijat. Sama seperti kompres, pijat juga dapat membantu meredakan gejala.

2. Terapi Okupasi

Terapi untuk rheumatoid arthritis lainnya adalah terapi okupasi. Tujuan dari terapi ini adalah untuk membantu pengidap tetap mandiri. Seorang terapis akan memeriksa dan mengajari cara yang lebih baik atau lebih mudah untuk mencapai hal-hal itu, seperti:

• Membatasi ketegangan sendi. Pengidap dapat mempelajari cara-cara baru untuk menggerakkan tubuh untuk melindungi persendian.
• Menemukan cara alternatif. Karena beberapa aktivitas sederhana bisa jadi sulit saat mengalami rheumatoid arthritis, terapis dapat mengajarkan cara alternatif yang lebih mudah. Termasuk bagaimana menggunakan kedua tangan, bukan hanya satu.
• Menggunakan alat bantu. Banyak alat yang dapat memudahkan kehidupan sehari-hari. Misalnya pembuka toples, pegangan bantal, pegangan tangan, dan toilet yang ditinggikan.
• Mengurangi rasa sakit. Terapis dapat merekomendasikan bidai untuk menopang persendian dan membantu menjaganya tetap dalam posisi normal.
• Berolahraga di rumah. Ini bisa membuat pengidap lebih kuat, fleksibel, dan memperluas jangkauan gerak. Terapis mungkin menargetkan latihan yang dapat membantu tugas-tugas tertentu, seperti memutar keran.

Itulah beberapa terapi untuk rheumatoid arthritis yang bisa dijalani sebagai perawatan. Dapat diketahui bahwa selain dengan obat, penyakit ini bisa dirawat dengan beberapa terapi, meski tidak bersifat menyembuhkan sepenuhnya 

Namun, dengan terapi dan pengobatan dari dokter, pengidap rheumatoid arthritis tetap bisa kok menjalani aktivitas sehari-hari. Bila gejala sedang kambuh, kamu bisa download aplikasi Halodoc untuk cek kebutuhan medis tanpa perlu keluar rumah.

Referensi:

Arthritis Foundation. Diakses pada 2021. Rheumatoid Arthritis: Causes, Symptoms, Treatments and More.

WebMD. Diakses pada 2021. How Physical and Occupational Therapy Help With RA.