Kenali 5 Penyebab yang Sering Memicu Sakit Kepala di Bulan Puasa

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   22 Maret 2024

“Ada beberapa penyebab sakit kepala yang perlu kamu waspadai di bulan puasa. Sebut saja kurang tidur, pola makan yang buruk, hingga asupan kafein yang berlebihan.”

Kenali 5 Penyebab yang Sering Memicu Sakit Kepala di Bulan PuasaKenali 5 Penyebab yang Sering Memicu Sakit Kepala di Bulan Puasa

Halodoc, Jakarta – Selama bulan puasa, banyak orang mengalami sakit kepala yang dapat mengganggu kenyamanan. Sakit kepala bisa menjadi hambatan dalam menjalani aktivitas sehari-hari karena dapat menyebabkan hilangnya fokus dan kesulitan dalam menyelesaikan tugas.

Fenomena ini sering kali menjadi tantangan, mengingat adanya perubahan dalam pola makan, tidur, dan asupan cairan selama Ramadan. Pola makan yang berubah dan kurangnya tidur dapat menjadi pemicu umum bagi sakit kepala selama bulan puasa.

Untuk mengatasi masalah ini, penting untuk memahami penyebab yang mungkin terjadi. Yuk simak artikel berikut untuk mengetahui penyebab sakit kepala saat bulan puasa!

Penyebab Sakit Kepala saat Bulan Puasa

Terdapat beberapa penyebab sakit kepala pada saat berpuasa. Berikut pembahasannya:

1. Kurang tidur

Kurangnya tidur dapat menjadi penyebab umum sakit kepala selama bulan puasa. Memasuki bulan puasa, sahur pada dini hari bisa memengaruhi pola tidur yang telah terbentuk sebelumnya.

Kurang tidur membuat tubuh lebih rentan terhadap sakit kepala dan gejala lainnya. Oleh karena itu, penting untuk menjaga jam tidur selama bulan Ramadan dan menghindari begadang.

Untuk mengatasi pusing akibat kurang tidur, disarankan untuk tidur siang agar tubuh bisa beristirahat lebih baik. Selain itu, hindari penggunaan perangkat elektronik sebelum tidur untuk meningkatkan kualitas tidur selama bulan puasa.

Apabila kamu mengalami masalah sakit kepala selama berpuasa, kamu dapat menggunakan obat sakit kepala yang direkomendasikan pada artikel ini: “Ini 5 Rekomendasi Obat Sakit Kepala untuk Bulan Puasa”.

2. Pola makan yang buruk

Selama bulan puasa, pola makan seseorang dapat berubah secara signifikan karena pembatasan waktu makan. Waktu makan selama bulan Ramadan meliputi saat sahur, berbuka puasa, dan malam hari di antaranya.

Apabila kita tidak memperhatikan asupan nutrisi yang cukup selama sahur, tubuh bisa kekurangan cairan dan nutrisi penting sepanjang hari. Hal ini dapat berujung pada sakit kepala selama puasa.

Selain itu, mengonsumsi makanan yang tidak sehat pada saat sahur dan berbuka juga dapat menyebabkan sakit kepala. Konsumsi makanan berat yang mengandung banyak gula dan lemak bisa menjadi pemicu yang potensial dari sakit kepala.

3. Kurangnya asupan cairan

Alasan lainnya dari sakit kepala saat bulan puasa adalah dehidrasi atau kurangnya asupan cairan.

Kurangnya asupan cairan selama bulan puasa umum terjadi, terutama pada cuaca yang panas. Bukan hanya menyebabkan sakit kepala, dehidrasi saat berpuasa bahkan dapat menyebabkan demam hingga hilangnya kesadaran.

Untuk mencegah dehidrasi, kamu dapat menyimpan sebotol air dan mengonsumsinya sebisa mungkin selama jam non-puasa di malam hari. Selain itu, kamu juga perlu menghindari minuman bersoda yang mengandung banyak gula dan kafein karena justru dapat memperparah dehidrasi.

Kamu dapat mengetahui lebih lanjut mengenai dehidrasi saat berpuasa lewat artikel ini: “Dehidrasi Saat Puasa, Berbahayakah?”.

4. Kurangnya gula darah

Umumnya sakit kepala saat berpuasa juga disebabkan oleh kurangnya gula darah. Hipoglikemia atau kadar gula darah rendah dapat menyebabkan sakit kepala, pusing, dan kelelahan. 

Hal ini dapat terjadi apabila kamu tidak makan sama sekali saat sahur. Selain itu, kondisi ini juga umumnya terjadi ketika mengonsumsi makanan dengan kadar gula tinggi saat sahur atau berbuka. 

Mengonsumsi makanan tinggi gula dalam porsi besar akan meningkatkan kadar insulin dan menyebabkan tubuh cepat lapar. Begitu kadar gula darah turun drastis, kamu akan menjadi lelah dan sakit kepala. 

Penting untuk memilih makanan yang sehat dan seimbang selama sahur dan berbuka untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil.

5. Kebiasaan konsumsi kafein

Saat berbuka puasa atau sahur, minuman berkafein sering menjadi pilihan untuk mengatasi rasa kantuk.

Namun, konsumsi kafein dalam jumlah besar dapat memperburuk dehidrasi dan meningkatkan risiko sakit kepala. Tidak hanya itu, konsumsi kafein juga dapat mengganggu pola tidur seseorang dan menyebabkan insomnia.

Bagi mereka yang secara rutin mengonsumsi kafein, efek ‘withdrawal’ dapat terjadi ketika membatasi konsumsi kafein selama puasa. Efek ‘withdrawal’ kafein menimbulkan gejala seperti rasa murung, gangguan mental, kecemasan, dan sakit kepala.

Sebagai alternatif, kamu dapat memilih minuman yang lebih sehat seperti air putih atau jus buah untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dan mengurangi risiko sakit kepala.

Dengan mengidentifikasi beberapa penyebab umum sakit kepala selama bulan puasa, kamu dapat lebih siap menghadapinya dan menjalani ibadah dengan lebih nyaman.

Apabila kamu mengalami sakit kepala, kamu bisa mendapatkan obat sakit kepala dan suplemen kesehatan lainnya di Toko Kesehatan Halodoc. Produk original dengan kualitas terpercaya!

Referensi:
Homage. Diakses 2024. Ramadan Fasting & Headaches: Symptoms, Causes, Remedies & Prevention
Arab News. Diakses 2024. Why you get headaches during Ramadan and how to prevent them
Very Well Health. Diakses 2024. How Fasting Causes Headaches