Kenali Bahaya dan Cara Mengatasi Infeksi Gigitan Kutu Loncat
“Kutu loncat bisa menyebabkan masalah kulit seperti gatal, bengkak, hingga infeksi.”

DAFTAR ISI
- Dampak Gigitan Kutu Loncat
- Apa Kata Riset tentang Gatal Kulit Akibat Gigitan Kutu?
- Cara Mengatasi Infeksi Gigitan Kutu Loncat
Kutu loncat atau jumping fleas adalah parasit kecil yang umumnya ditemukan di tubuh hewan seperti anjing atau kucing.
Kutu loncat bisa menyebabkan berbagai masalah kulit. Jika tidak diatasi dengan tepat, gigitan kutu loncat dapat menyebabkan iritasi kulit dan masalah kesehatan lainnya.
Oleh karena itu, ketahui bahaya dari gigitan kutu loncat dan cara mengatasi infeksinya berikut ini!
Dampak Gigitan Kutu Loncat
Berikut ini sejumlah dampak dari gigitan kutu loncat yang perlu diwaspadai:
1. Gatal dan bengkak pada kulit
Gigitan kutu loncat sering kali menyebabkan rasa gatal yang sangat mengganggu.
Selain itu, area gigitan bisa membengkak dan merah, menandakan reaksi alergi terhadap air liur kutu.
Selain kutu loncat, kamu juga perlu tahu kalau kutu kasur bisa memicu alergi. Simak selengkapnya, berikut ini Cara Mengobati Penyakit Kulit Akibat Gigitan Kutu Kasur.
2. Muncul reaksi alergi
Beberapa orang mungkin memiliki reaksi alergi yang lebih serius terhadap gigitan kutu loncat.
Gejalanya bisa meliputi ruam, pembengkakan yang lebih besar, atau sesak napas jika terjadi reaksi alergi berat.
Mau tahu obat-obatan untuk mengatasi alergi? Baca di artikel ini: “5 Rekomendasi Obat Gatal karena Alergi dengan Resep Dokter”
Fakta Menarik tentang Kutu Loncat
1. Kutu loncat punya kemampuan melompat hingga 200 kali panjang tubuhnya. Ini berkat kaki belakangnya yang sangat kuat.
2. Banyak ditemukan di hewan peliharaan seperti kucing dan anjing. Tetapi bisa juga ditemukan di karpet atau tempat tidur.
3. Memiliki tubuh yang pipih sehingga mudah bergerak di rambut atau bulu hewan.
4. Mengisap darah dari hewan atau manusia sebagai sumber makanan utama mereka. Kondisi ini memicu gatal dan peradangan pada kulit.
3. Gangguan lain pada Kulit
Selain gatal, gigitan kutu loncat juga dapat menyebabkan perubahan pada tekstur kulit. Seperti munculnya bekas luka atau hiperpigmentasi setelah pembengkakan mereda.
4. Infeksi sekunder
Jika gigitan kutu digaruk atau tergores, kulit akan mengalami luka terbuka, yang kemudian menjadi tempat masuknya bakteri.
Bakteri akan memicu terjadinya infeksi sekunder yang menyebabkan kemerahan, peradangan yang lebih parah, hingga timbul nanah.
5. Penyebaran penyakit
Kutu loncat terutama yang berasal dari tikus, dapat menularkan penyakit berbahaya seperti plague (pes) dan tifus.
Penyakit-penyakit ini dapat menyebar melalui gigitan atau kotoran kutu yang terkontaminasi.
Kamu perlu waspada, Ini Bahayanya Kutu Rambut yang Tidak Segera Dibasmi.
6. Penyakit zoonosis
Zoonosis adalah penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia atau sebaliknya.
Nah, perlu kamu tahu bahwa, kutu loncat dapat membawa bakteri seperti Bartonella, yang bisa menyebabkan infeksi pada manusia.
Infeksi tersebut dapat memengaruhi berbagai organ tubuh dan menyebabkan demam, serta memicu gejala lain yang lebih serius jika tidak ditangani dengan cepat.
Apa Kata Riset tentang Dampak Gigitan Kutu pada Kulit?
Studi berjudul Fleas and flea-borne diseases dari International Journal of Infectious Diseases (2010) menunjukkan, reaksi kulit terhadap gigitan kutu biasanya muncul setelah beberapa waktu.
Awalnya, akan ada titik merah di tempat kutu menggigit dan bisa muncul beberapa titik merah lainnya karena kutu bergerak di kulit.
Kemudian, bentol biasanya muncul di sekitar gigitan kutu dan umumnya lebih terasa dalam 5 hingga 30 menit, disertai rasa gatal. Dalam waktu 12 hingga 24 jam, bentol bisa mengeras.
Pada orang yang lebih sensitif, reaksi ini bisa muncul lebih cepat dan bertahan lebih lama, kadang hingga seminggu.
Di sisi lain, studi juga menyebutkan bahwa, kutu loncat memiliki kemampuan untuk menyebarkan bakteri.
Contohnya, seperti Bartonella yang dapat menyebabkan penyakit seperti Bartonellosis dengan gejala berupa demam dan gangguan pada sistem saraf.
Cara Mengatasi Infeksi Gigitan Kutu Loncat
Untuk mencegah dan mengatasi infeksi yang disebabkan oleh gigitan kutu loncat, berikut beberapa langkah yang bisa diambil:
1. Cuci dengan sabun dan air
Segera setelah digigit, cuci area yang tergigit dengan sabun dan air untuk membersihkan kuman yang ada. Ini akan mengurangi risiko infeksi lebih lanjut.
2. Hindari menggaruk
Meskipun gatal, hindari menggaruk area yang tergigit untuk mencegah iritasi, luka terbuka, dan infeksi. Jika perlu, gunakan pembalut atau perban untuk melindungi kulit.
3. Gunakan krim anti gatal
Untuk mengurangi rasa gatal, gunakan krim yang mengandung hidrokortison atau calamine lotion. Krim ini dapat membantu mengurangi peradangan dan rasa gatal yang ditimbulkan akibat gigitan kutu.
Kamu membutuhkan krim anti gatal? Berikut ini 7 Rekomendasi Salep yang Ampuh Hilangkan Gatal di Kulit. Dapatkan krim anti gatal dengan mudah di Toko Kesehatan Halodoc.
Selain itu, kamu juga bisa melakukan pencegahan dengan cara menjaga kebersihan lingkungan sekitar, terutama tempat tinggal hewan peliharaan yang mungkin menjadi tempat kutu berkembang biak.
Gunakan obat anti-kutu untuk hewan peliharaan, rekomendasinya bisa kamu cari tahu pada artikel berikut ini: Pilihan Obat Kutu Kucing yang Ampuh dan Bisa Digunakan.
Gigitan kutu loncat mungkin terdengar sepele, namun bisa menimbulkan masalah serius jika tidak ditangani dengan tepat.
Dengan memahami bahaya yang ditimbulkan dan cara penanganannya, kamu bisa melindungi diri dari risiko infeksi dan menjaga kesehatan kulit.
Apabila gejala gigitan kutu loncat tidak membaik dalam beberapa hari atau timbul tanda-tanda infeksi seperti nanah, demam, atau pembengkakan yang memburuk, segera hubungi dokter.
Dokter mungkin akan merekomendasikan pengobatan antibiotik, jika infeksi sudah terjadi. Konsultasi dengan dokter kini lebih mudah dan praktis melalui Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!