Advertisement

Kenali Beda Gejala COVID-19 Sebelum dan Pascavaksin

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   23 Agustus 2021
Kenali Beda Gejala COVID-19 Sebelum dan PascavaksinKenali Beda Gejala COVID-19 Sebelum dan Pascavaksin

“Vaksin menjadi cara paling efektif untuk mencegah penularan virus corona selain protokol kesehatan 5M. Akan tetapi, jangan kira tubuh kebal sepenuhnya terhadap infeksi virus meski sudah vaksin. Nyatanya, gejala COVID-19 masih bisa muncul, meski sudah mendapatkan vaksin.”

Halodoc, Jakarta – Selain disiplin menjalankan protokol kesehatan, mendapatkan vaksin corona menjadi cara yang efektif untuk mencegah penularan COVID-19. Namun, masih tak sedikit orang yang mengira bahwa tubuh akan menjadi kebal terhadap paparan virus setelah mendapatkan vaksin. Faktanya tentu tidak demikian.

Meski tubuh sudah divaksin, tetapi virus corona masih tetap dapat masuk dan menginfeksi. Namun, gejala yang muncul bisa dikatakan jauh lebih ringan jika dibandingkan dengan gejala COVID-19 yang muncul sebelum tubuh mendapatkan vaksin. Secara sederhana, vaksin membantu tubuh meringankan gejala infeksi yang terjadi. 

Baca juga: Mengenal Protokol Kesehatan 5M untuk Cegah COVID-19

Perbedaan Gejala COVID-19 Sebelum dan Pascavaksin

Lalu, apa saja perbedaan gejala dari infeksi virus corona yang muncul pada seseorang yang belum dan sudah mendapatkan vaksin? Berikut ini beberapa di antaranya: 

  • Orang-orang yang sudah mendapatkan vaksin memiliki peluang yang lebih rendah terhadap paparan virus corona. Ketika infeksi terjadi, pengidap yang sudah divaksin tidak menunjukkan gejala berat.
  • Sementara pada orang-orang yang belum mendapatkan vaksin, gejala yang muncul cenderung lebih parah.
  • Demam menjadi salah satu gejala infeksi virus corona. Saat tubuh telah mendapat vaksin, orang-orang memiliki kemungkinan hingga 70 persen lebih kecil terserang demam.
  • Gejala lainnya yaitu tubuh yang mudah kelelahan saat virus corona menginfeksi. Akan tetapi, jika sudah vaksin, risiko terjadinya kelelahan pada tubuh akan berkurang hingga 55 persen.
  • Begitu pula dengan sakit kepala dan hilangnya kemampuan indera penciuman atau anosmia. Bagi orang yang sudah divaksin, gejala ini akan berkurang hingga 50 persen. 
  • Namun, mereka yang sudah vaksin pun tetap memiliki peluang mengalami gejala COVID-19 berupa sesak napas ringan dan pembengkakan kelenjar yang sama besarnya dengan sebelum divaksin.
  • Pun, orang yang sudah vaksin akan memiliki peluang mengalami bersin 24 persen lebih tinggi, dibandingkan dengan mereka yang tidak vaksin.

Baca juga: Ini Alasan Penyintas COVID-19 Baru Bisa Vaksin Usai 3 Bulan

Berdasarkan hal tersebut, bisa disimpulkan bahwa gejala COVID-19 yang menyerang orang-orang yang sudah mendapatkan vaksin cenderung lebih ringan, jika dibandingkan dengan gejala pada orang yang belum mendapatkan vaksin. Artinya, meski tetap ada kemungkinan terinfeksi, tetapi kondisinya tidak akan memberatkan dan mengancam nyawa. 

Jenis Vaksin dengan Efek Sampingnya

Jadi, pastikan kamu sudah mendapatkan vaksin untuk melindungi tubuh dari paparan infeksi COVID-19 yang berbahaya, ya! Banyak jenis vaksin yang sudah ada di Indonesia dan bisa kamu pilih, mulai dari Sinovac, Sinopharm, AstraZeneca, Moderna, hingga Pfizer.

Tentu saja, setiap vaksin memiliki dosis dan efek samping yang berbeda. Jarak pemberian antara dosis pertama dan kedua pun tidak sama pada setiap jenis vaksin. Misalnya, jarak pemberian vaksin Sinovac dosis pertama dan kedua adalah sekitar 14 hari. Sementara pada vaksin AstraZeneca, jaraknya bisa mencapai 90 hari. 

Baca juga: Apa yang Dimaksud dengan CT Value pada Hasil Tes PCR?

Apapun jenis vaksinnya, tentu semua punya fungsi yang sama, yaitu untuk melindungi tubuh terhadap paparan virus corona yang berbahaya. Namun, akan lebih baik lagi kalau kamu bertanya terlebih dahulu pada dokter, jenis vaksin mana yang baik untuk kamu, meski sebenarnya semuanya bisa digunakan dan efek samping yang muncul pun bisa dikatakan tak jauh berbeda. 

Kamu bisa pakai aplikasi Halodoc untuk bertanya jawab dengan dokter lebih mudah. Tinggal download saja aplikasi Halodoc di ponselmu, kamu sudah bisa mengakses banyak fitur kesehatan, termasuk membuat janji jika harus berobat di rumah sakit terdekat. Yuk, jangan lupa vaksin, ya!

Referensi:
CNN Indonesia. Diakses pada 2021. 7 Perbedaan Gejala Covid Saat Sudah Vaksin dan Belum Vaksin.
Australian Government Department of Health. Diakses pada 2021. Top 3 COVID-19 vaccine questions – COVID-19 vaccines and aged care, symptoms after vaccine, and mixing vaccines.