Halodoc, Jakarta – Kulit terdiri dari tiga lapisan, yaitu epidermis, dermis dan lemak subkutan (di bawah kulit). Luka blister terbentuk di bawah epidermis sebagai kantong berisi cairan. Biasanya, ini terisi dengan cairan bening atau darah, tergantung pada jenis cedera yang merusak kulit.

Luka jenis ini mungkin menyakitkan atau gatal. Jika luka terinfeksi, itu akan terisi dengan nanah berwarna putih susu. Luka ini paling sering muncul di kaki atau tangan, tetapi bisa muncul di mana saja di tubuh.

Cara Merawat Luka Blister

Untuk luka blister yang belum pecah atau terkuras cairannya, perawatannya adalah sebagai berikut:

• Cobalah untuk tidak meletuskan kantong atau mengeringkan cairan di dalamnya.
• Biarkan luka terbuka, jika ingin ditutup, gunakan perban steril.
• Cobalah untuk tidak memberikan tekanan pada area luka. Jika luka rentan tertekan, letakkan moleskin berbentuk donat di atasnya.

Untuk luka yang sudah pecah, perawatannya adalah sebagai berikut:

• Cuci area luka dengan air hangat dan sabun lembut. Jangan gunakan alkohol, hidrogen peroksida, atau yodium.
• Ratakan lipatan kulit yang tersisa.
• Oleskan salep antibiotik ke area luka.
• Tutupi area luka dengan longgar dengan perban atau kain kasa steril.

Untuk mengeringkan luka blister yang besar, nyeri, atau di tempat yang tidak nyaman, berikut ini caranya:

• Cuci area luka.
• Sterilkan jarum dengan alkohol dan air.
• Buat lubang kecil di tepi luka lepuh. Peras cairan dengan lembut.
• Cuci luka dan keringkan. Jangan lepaskan kulit di atas luka.
• Oleskan salep antibiotik pada luka.
• Tutupi luka dengan longgar dengan perban atau kain kasa steril.

Sebagai tindak lanjut atau perawatan harian hingga sembuh, berikut ini tipsnya:

• Ganti perban setiap hari dan setiap kali kotor atau basah.
• Hindari memakai sepatu atau melakukan aktivitas yang menyebabkan lepuh sampai sembuh.
• Kenakan kaus kaki tebal atau sarung tangan kerja untuk luka pada kaki atau tangan.

Temui dokter jika melihat tanda-tanda infeksi, termasuk nanah, demam, kulit merah atau hangat di sekitar luka blister. Waspada juga jika mengalami pembengkakan kelenjar getah bening, atau peningkatan rasa sakit atau bengkak.

Bisakah Dicegah?

Ada beberapa cara untuk mencegahnya tergantung jenis luka yang dialami, yaitu:

1. Luka karena Gesekan

Terjadi karena gesekan berulang. Untuk mencegahnya:

• Pastikan memilih sepatu yang ukurannya pas.
• Kenakan sarung tangan untuk melindungi tangan jika berencana melakukan banyak pekerjaan manual.
• Kenakan pakaian yang pas untuk mencegah luka yang dapat menyebabkan lepuh di bagian lain dari tubuh.

2. Luka Blister yang Berdarah

Luka ini biasanya berkembang ketika sesuatu mencubit bagian kulit kamu. Lebih sulit untuk mencegahnya, tetapi lakukan langkah-langkah ini:

• Tetap waspada saat menggunakan alat atau hal-hal yang dapat menjepit.
• Kenakan sarung tangan saat bekerja dengan pemangkas, tang kuat atau dalam situasi ketat lainnya.

3. Luka karena Panas

Luka ini dapat terjadi akibat luka bakar atau ketika kulit menjadi terlalu panas saat pulih dari radang dingin. Untuk mencegahnya:

• Gunakan tabir surya jika berencana untuk berada di bawah sinar matahari untuk waktu yang lama.
• Berhati-hatilah saat menangani benda panas atau bekerja di sekitar api.
• Kenakan pakaian yang sesuai dengan cuaca untuk menghindari radang dingin. Jika kulit mengalami radang dingin, naikkan suhu tubuh secara perlahan menggunakan air hangat.

Itulah pembahasan mengenai perawatan luka blister. Jika kamu mengalaminya, download Halodoc untuk cek kebutuhan medis yang diperlukan untuk merawat luka.

Referensi:

Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Blisters.

Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Blisters: First Aid.

WebMD. Diakses pada 2022. Blisters Treatment.