Kenali Dampak Puasa Terhadap Kondisi Janin

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   07 April 2022

“Sangat penting untuk mengetahui dampak puasa yang dapat terjadi pada janin, agar berbagai masalah yang berbahaya dapat dihindari. Bila bumil ingin berpuasa, sebaiknya perlu mendapatkan izin dari dokter kandungan terlebih dahulu.”

Kenali Dampak Puasa Terhadap Kondisi JaninKenali Dampak Puasa Terhadap Kondisi Janin

Halodoc, Jakarta – Banyak ibu hamil yang ragu untuk menjalankan ibadah puasa karena rasa khawatir memberikan dampak buruk pada kondisi janin. Alasan paling utama adalah rasa takut janin kekurangan asupan nutrisi yang menunjang pertumbuhannya. Namun, benarkah hal tersebut? Ketahui jawaban terkait masalah tersebut pada ulasan berikut ini!

Perbedaan Pendapat Terkait Dampak Puasa pada Janin

Memang berpuasa sudah menjadi ranah pribadi dalam berkomitmen terhadap agamanya. Namun, belum ada jawaban yang pasti terkait dampak puasa terhadap janin. Memang ada penelitian bagus terkait manfaat puasa pada ibu hamil. Di sisi lain juga banyak rekomendasi dari ahli untuk tidak berpuasa selama kehamilan.

Lalu, bagaimana pendapat para ahli?

Mengacu pada penelitian dari Departemen Obstetri dan Ginekologi dari Universitas Gaziantep, Turki, disebutkan tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap kesehatan janin sebelum dan sesudah puasa. Pada penelitian ini, sejumlah wanita hamil diobservasi tidak mengalami gangguan apa pun dari 20 minggu sebelum puasa Ramadan hingga ibadah tersebut selesai.

Penelitian tersebut juga tidak menemukan perbedaan signifikan pada kenaikan berat badan janin (EFWG), BPP janin, AFI, dan rasio arteri umbilikalis (S/D). Semua indikator tersebut terlihat baik-baik saja meski ibu hamil berpuasa. Maka dari itu, penelitian ini memperbolehkan ibu hamil untuk tetap berpuasa.

Berbeda pendapat, penelitian dari The Journal of Nutrition ini menyebut jika puasa Ramadan selama trimester kedua saat hamil dapat meningkatkan risiko sebesar 35% untuk kelahiran prematur dibandingkan yang tidak puasa. Masalah ini kerap dihubungkan dengan kebutuhan energi yang meningkat sebesar 340 kkal per hari.

Kebutuhan energi pada trimester satu tidak banyak dan sering disebut tidak berbeda dengan wanita tidak hamil. Maka dari itu, ibu hamil diperbolehkan untuk berpuasa saat kehamilan masih di trimester pertama. Namun, jika sudah memasuki trimester kedua, ada baiknya untuk tidak berpuasa karena tingginya kebutuhan energi yang perlu dicukupi.

Asupan Nutrisi yang Perlu Dicukupi

Jika ibu hamil tetap ingin berpuasa, ada beberapa aturan yang perlu dipenuhi. Hal paling utama adalah asupan nutrisi yang perlu dipenuhi. Saat berpuasa, ibu hamil harus memenuhi asupan nutrisi sebanyak 2.500 kkal per hari. Nutrisi yang perlu dicukupi mencakup 50 persen karbohidrat, 30 persen protein hewani dan nabati, serta 20 persen lemak.

Selain itu, penting juga untuk membutuhi asupan suplemen vitamin, seperti asam folat, kalsium, dan zat besi. Semua kandungan tersebut sedikit sulit untuk dipenuhi melalui makanan. Hal ini juga dilakukan untuk mencegah terjadinya anemia pada ibu hamil. Zat besi juga penting untuk mengirimkan oksigen dan nutrisi terkait pertumbuhan dan perkembangan otak bayi.

Asam folat juga penting untuk pembentukan sel otak. Suplemen prenatal dengan asam folat sangat penting untuk kecerdasan anak di dalam kandungan. Pastikan untuk mencukupi semua hal tersebut disertai dengan konsumsi air putih yang rutin. Pastikan untuk mengaturnya dengan benar saat dikonsumsi ketika sahur dan berbuka puasa.

Itulah berbagai dampak puasa yang bisa terjadi pada kondisi janin. Maka dari itu, ibu sangat perlu berhati-hati terhadap berbagai risiko berbahaya tersebut. Perlu dipahami, beberapa sumber tidak menyarankan puasa, terutama pada periode kritis antara minggu 22-27. Sebab, kehamilan mungkin sangat berisiko mengalami gangguan. Disarankan juga untuk tidak berpuasa pada trimester kedua untuk mengurangi risiko kelahiran prematur.

Jika ibu ingin melakukan pemeriksaan kesehatan janin agar tetap bisa berpuasa, ibu bisa membuat janji dengan dokter di rumah sakit pilihan melalui Halodoc. Dengan download aplikasi Halodoc, segala kemudahan dalam akses kesehatan bisa dilakukan sesuka hati. Segera gunakan aplikasinya sekarang juga!

Referensi:
Baby Centre. Diakses pada 2022. Fasting in pregnancy.
Nutrition. Diakses pada 2022. Fasting during the second trimester of pregnancy may be particularly harmful.
The Journal of Nutrition. Diakses pada 2022. Fasting during Ramadan Increases Risk of Very Preterm Birth among Arabic-Speaking Women.