Kenali Gejala yang Muncul saat Mengalami PTSD
“Gejala PTSD terbagi menjadi empat tipe. Gejala ini tidak selalu datang segera setelah peristiwa traumatis, tetapi bisa dirasakan setidaknya sebulan atau bahkan bertahun-tahun setelah peristiwa terjadi.”
Halodoc, Jakarta – Sama seperti penyakit fisik, penyakit mental juga ada banyak jenisnya. Kondisi ini tidak boleh kamu sepelekan. Salah satu yang cukup umum terjadi adalah PTSD atau post-traumatic stress disorder.
Gejala PTSD mirip dengan depresi. Namun, PTSD terjadi karena suatu kejadian yang menimbulkan trauma, seperti kecelakaan, kekerasan, pelecehan, perang, atau bencana alam.
Gejala PTSD tidak selalu muncul segera setelah peristiwa tersebut terjadi. PTSD umumnya didiagnosis setelah seseorang mengalami gejala selama setidaknya satu bulan, setelah mengalami kejadian traumatis.
Namun, seseorang bisa saja baru mulai merasakan gejalanya, berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun setelah mengalami kejadian traumatis tersebut.
Gejala PTSD yang Perlu Diwaspadai
Secara umum, gejala PTSD dibagi menjadi empat tipe, yaitu intrusive memory (ingatan yang mengganggu), avoidance (menghindar), perubahan cara pikir menjadi lebih negatif, dan perubahan reaksi secara fisik maupun emosional. Gejala tersebut dapat berbeda antara satu pengidap dengan yang lainnya.
Berikut ini gejala yang terjadi saat seseorang mengalami PTSD:
1. Ingatan yang mengganggu (intrusive memory)
Pengidap PTSD mengalami kesulitan untuk melupakan kejadian yang membuatnya trauma, sebesar apapun usaha untuk menghapus ingatan kejadian tersebut. Mereka sering mengalami kilas balik tentang kejadian traumatis itu, bahkan sampai terbawa mimpi.
Kembalinya ingatan tentang kejadian traumatis itu bisa membuat pengidap PTSD merasa kembali mengulang kejadian tersebut. Akibatnya, pengidap PTSD merasa cemas, takut, rasa bersalah, dan curiga. Semua bentuk emosi tersebut membuat mereka merasa sakit kepala, menggigil, detak jantung menjadi cepat, dan mengalami serangan panik.
2. Menghindar (avoidance)
Gejala PTSD selanjutnya adalah menghindar, yaitu melakukan segala cara untuk menjauhi hal-hal yang berkaitan dengan kejadian traumatis tersebut. Pengidap PTSD mungkin akan menunjukan sikap seperti:
- Berusaha untuk tidak memikirkannya.
- Tidak ingin berbicara mengenai kejadian tersebut.
- Menghindari siapapun dan apapun yang berkaitan dengan kejadian tersebut, termasuk menghindari tempat dan kegiatan tersebut.
Sikap menghindar yang dilakukan pengidap PTSD juga tidak melulu berkaitan dengan kejadian traumatis yang pernah dialaminya. Mereka juga bisa menghindari orang-orang di sekitarnya atau menarik diri dari pergaulan, sehingga kerap merasa kesepian.
3. Perubahan cara berpikir
Setelah mengalami kejadian traumatis, cara pikir pengidap PTSD mungkin bisa berubah, seperti:
- Selalu berpikiran negatif terhadap diri sendiri dan orang lain.
- Merasa tidak punya masa depan dan putus asa.
- Mengalami gangguan daya ingat, termasuk melupakan bagian-bagian penting dari kejadian traumatis tersebut.
- Kesulitan menjaga hubungan baik dengan orang di sekitar.
- Menjadi tidak tertarik melakukan kegiatan yang semula menjadi hobi.
- Sulit berpikiran positif.
- Tidak memiliki kepekaan emosional.
Perubahan cara berpikir ini memengaruhi mood pengidap PTSD sehingga membuat mereka merasa lebih sensitif . Cara pandang mereka mengenai diri sendiri, orang lain, atau dunia di sekitarnya juga turut berubah.
4. Perubahan reaksi fisik dan emosi
Pengidap PTSD akan menjadi lebih mudah terkejut atau takut. Mereka selalu merasa waspada dan curiga secara berlebihan.
Selain itu, ada beberapa perubahan reaksi fisik dan emosi pada pengidap PTSD:
- Sering memilih melakukan hal-hal yang dapat membahayakan kesehatan, seperti mengonsumsi alkohol berlebihan atau menyetir ugal-ugalan.
- Sulit tidur di malam hari.
- Sulit fokus dan konsentrasi.
- Mudah marah dan sering berperilaku agresif.
- Sering merasa malu dan bersalah terhadap kejadian traumatis yang pernah dialami.
Gejala PTSD pada Anak-Anak
Tak hanya orang dewasa PTSD juga dapat memengaruhi anak-anak. Anak-anak dengan lingkungan yang tidak mendukung. Misalnya seperti, memiliki keluarga yang kurang harmonis, mengalami perundungan di sekolah, atau sempat mengalami pelecehan, rawan sekali mengalami PTSD.
Umumnya, gejala PTSD pada anak-anak tidak jauh berbeda dengan gejala pada orang dewasa. Mereka bisa mengalami masalah sulit tidur dan kehilangan minat pada aktivitas yang biasa mereka senangi.
Namun, ada beberapa gejala PTSD lain yang perlu orang tua perhatikan pada anak-anak, seperti:
- Anak menjadi lebih agresif daripada sebelumnya.
- Merasa gugup, gelisah, dan selalu waspada.
- Mengalami kesulitan untuk merasakan kasih sayang.
- Memiliki masalah di sekolah.
- Kesulitan untuk fokus.
- Bertindak lebih muda daripada usia mereka. Misalnya, seperti masih memiliki kebiasaan menghisap jempol atau mengompol.
- Memerankan kembali peristiwa traumatis berulang kali dalam permainan mereka.
Selain pada anak-anak dan orang dewasa, PTSD juga bisa terjadi pada remaja. Nah, cara mengetahui gejala PTSD pada remaja, kamu bisa kunjungi laman berikut, “Catat, Ini Gejala PTSD pada Remaja.”
Itulah beberapa gejala PTSD secara umum. Sebenarnya, setelah mengalami kejadian traumatis, hampir semua orang akan merasakan setidaknya sedikit gejala PTSD.
Wajar saja ingin menarik diri dari lingkungan sekitar, saat merasa keamanan terancam. Begitu pula jika merasa ketakutan, atau sulit untuk mengeluarkan kejadian tersebut dari pikiran.
Hal-hal tersebut adalah respons normal karena pengalaman kejadian traumatis. Namun, pada pengidap PTSD, gejala tersebut tak kunjung mereda, setelah waktu yang lama. Bahkan bisa bertambah parah setiap harinya dan mengganggu kualitas hidup.
Jadi, jika kamu atau orang terdekat ada yang mengalami gejala PTSD, jangan ragu untuk segera konsultasikan ke psikolog atau psikiater melalui aplikasi Halodoc. Yuk tunggu apa lagi download Halodoc sekarang.
Referensi:
Anxiety And Depression Association Of America. Diakses pada 2020. Symptoms of PTSD.
Psych Central. Diakses pada 2020. Posttraumatic Stress Disorder (PTSD) Symptoms.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Post-traumatic stress disorder (PTSD).
WebMD. Diakses pada 2020. Symptoms of PTSD.
Stanford Children’s Health. Diakses pada 2023. Posttraumatic Stress Disorder (PTSD) in Children.
Diperbarui pada 18 April 2023.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan