Kenali Manfaat dan Bahaya Mengonsumsi Telur Setengah Matang

6 menit
Ditinjau oleh  dr. Caisar Dewi Maulina   13 Januari 2025

Telur setengah matang berisiko terkontaminasi bakteri Salmonella yang dapat memicu gangguan di sistem pencernaan.

Kenali Manfaat dan Bahaya Mengonsumsi Telur Setengah MatangKenali Manfaat dan Bahaya Mengonsumsi Telur Setengah Matang

DAFTAR ISI


Banyak orang memilih mengonsumsi telur setengah matang karena dianggap memiliki rasa yang lezat dan tekstur yang lembut. Telur setengah matang biasanya memiliki bagian kuning telur yang cair, sementara putihnya sudah sedikit lebih padat. 

Namun, faktanya telur setengah matang sangat rentan terkontaminasi bakteri seperti Salmonella. Bakteri ini dapat memicu berbagai penyakit di sistem pencernaan seperti diare, mual, muntah, hingga sakit perut. 

Oleh karena itu, sebelum mengonsumsinya ketahui terlebih dahulu manfaat dan bahaya mengonsumsi telur setengah matang berikut ini!

Kandungan Nutrisi Telur 

Telur masuk dalam kategori superfood karena memiliki kandungan nutrisi yang tinggi. Menurut Data Komposisi Pangan Indonesia, dalam 100 gram telur ayam ras segar mengandung: 

  • Protein 12.4 g;
  • Lemak 10.8 g;
  • Karbohidrat 0.7 g;
  • Kalsium 89 mg;
  • Fosfor 258 mg;
  • Vitamin A 61 mcg;
  • Carotenes 22 mcg. 

Selain kaya nutrisi, telur juga banyak disukai karena mudah diolah. Cara paling umum untuk mengolah telur yakni dengan merebusnya. Ada yang merebusnya sampai matang merata, ada juga yang merebus setengah matang untuk mendapatkan tekstur lembut dan kental.

Manfaat Mengonsumsi Telur Setengah Matang

Sebenarnya, telur setengah matang memiliki sejumlah manfaat bagi tubuh, antara lain: 

1. Sebagai sumber protein bagi tubuh

Telur mengandung protein yang tinggi, sehingga dapat memberi efek kenyang lebih lama dan membantu menekan rasa lapar. Nah, hal ini dapat membantu kamu terhindar dari risiko makan berlebih, sehingga berat badan akan lebih terkontrol. 

Di samping itu, telur juga mengandung sembilan asam amino esensial yang dapat mendukung pertumbuhan, pemulihan, dan pemeliharaan otot. 

2. Mengandung vitamin D untuk mendukung kesehatan tubuh

Telur terutama bagian kuningnya mengandung vitamin D yang tinggi. Mengonsumsinya secara rutin bisa membantu kamu memenuhi kebutuhan vitamin D harian tubuh. 

Vitamin D yang cukup akan membantu menjaga kesehatan tulang, mendukung kesehatan kulit, mencegah kanker, serta meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan. 

Selain telur, kamu bisa juga mengonsumsi suplemen yang mengandung vitamin D untuk kesehatan tubuh. Cari tahu selengkapnya, berikut ini Rekomendasi Suplemen Vitamin D yang Bagus di Apotek. Kamu bisa membelinya dengan mudah di Toko Kesehatan Halodoc.  

3. Kaya antioksidan untuk menangkal radikal bebas

Telur juga dikenal mengandung lutein dan zeaxanthin, senyawa ini memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi. 

Lutein bermanfaat untuk melindungi mata dari degenerasi makula, mencegah munculnya kerutan, serta menurunkan risiko kanker. Sementara itu, zeaxanthin mampu melindungi sel dari radikal bebas dan stres oksidatif. 

Bahaya Mengonsumsi Telur Setengah Matang

Di balik manfaatnya, telur setengah matang juga menyimpan sejumlah bahaya. Risiko bahayanya muncul dari kontaminasi bakteri Salmonella yang biasanya terdapat pada bagian luar kulit atau dalam telur. 

Bakteri tersebut sebenarnya tidak mengubah rasa, bentuk, atau bau dari telur. Namun, bakteri ini dapat berkembang terutama jika telur tidak dimasak hingga matang. 

Salmonella yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan bisa menyebabkan infeksi di sistem pencernaan, terutama usus. Akibatnya, kamu mungkin mengalami sejumlah gejala yang berhubungan dengan sistem pencernaan, seperti: 

  • Diare;
  • Mual;
  • Muntah;
  • Kram perut;
  • Feses disertai darah. 

Pada kasus yang berat, infeksi bakteri Salmonella bisa menyebabkan pecahnya dinding usus, sehingga memicu peradangan di dinding perut atau disebut peritonitis. 

Peritonitis biasanya ditandai dengan gejala berupa sulit untuk buang gas atau buang air, perut terasa nyeri, penurunan tekanan darah, hingga kehilangan kesadaran. 

Apa Kata Riset Mengenai Telur Setengah Matang? 

Menurut jurnal berjudul Salmonella survival during soft cooked eggs processing by steam oven yang dipublikasikan oleh Food Science and Technology (2021), telur yang dimasak setengah matang menggunakan steam oven dengan suhu 62 derajat Celsius selama 17 menit, masih ditemukan bakteri Salmonella (inaktivasi), dengan tekstur kuning telur yang encer. 

Sementara itu, telur yang dimasak hingga matang menggunakan steam oven dengan suhu 62 derajat Celsius selama 50 menit dianggap lebih aman dari bakteri Salmonella. 

Oleh karena itu, sebaiknya kamu mengolah telur hingga benar-benar matang untuk mengurangi risiko infeksi bakteri Salmonella. 

Itulah informasi mengenai manfaat dan bahaya mengonsumsi telur rebus. Mengonsumsi makanan sehat yang tinggi nutrisi saja, rupanya tidak cukup. Kamu juga perlu memperhatikan metode pengolahan bahan makanan, supaya tidak memicu masalah kesehatan tubuh. 

Jika kamu memiliki pertanyaan lain atau ingin berkonsultasi seputar kebutuhan gizi atau nutrisi, jangan ragu untuk menghubungi dokter di Halodoc. Konsultasi kini bisa dilakukan dengan mudah kapan saja dan di mana saja melalui Halodoc. 

Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!

Referensi
Food Science and Technology. Diakses pada 2024. survival during soft cooked eggs processing by steam oven. 
FDA. Diakses pada 2024. What You Need to Know About Egg Safety. 
Data Komposisi Pangan Indonesia. Diakses pada 2024. Database Pangan – Telur. 
WebMD. Diakses pada 2024. Health Benefits of Boiled Eggs.

 

Frequently Asked Question

1. Berapa menit masak telur setengah matang?

Waktu memasak telur setengah matang bisa bervariasi tergantung pada ukuran telur dan tingkat kematangan yang diinginkan. 

Sebagai patokan umum, sekitar 3-5 menit sudah cukup untuk menghasilkan telur setengah matang dengan kuning telur yang masih sedikit cair. 

Namun, waktu yang tepat bisa berbeda-beda, jadi sebaiknya kamu bisa  sesuaikan dengan seleramu.

2. Bolehkah anak 4 tahun makan telur setengah matang?

Tidak disarankan. Anak-anak, terutama di bawah usia 5 tahun, memiliki sistem kekebalan tubuh yang belum sepenuhnya matang. 

Telur setengah matang atau mentah berisiko mengandung bakteri Salmonella yang dapat menyebabkan infeksi serius pada anak-anak. 

Infeksi Salmonella dapat menyebabkan diare, demam, muntah, dan kram perut.

3. Apakah telur setengah matang masih ada bakterinya?

Ya, telur setengah matang masih berpotensi mengandung bakteri, terutama Salmonella.

Bakteri ini sering ditemukan pada permukaan kulit telur dan dapat masuk ke dalam telur melalui retakan kecil pada cangkang. 

Meskipun proses memasak dapat membunuh sebagian besar bakteri, telur setengah matang tidak cukup panas untuk membunuh semua bakteri, terutama bakteri yang berada di bagian dalam kuning telur.