Kenali Penyebab dan Faktor Risiko Adenomiosis pada Rahim

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   15 Desember 2022

“Karena belum diketahui penyebab pastinya, para ahli berpendapat kalau ada beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab adenomiosis. Sementara itu, ada beberapa faktor yang juga dapat meningkatkan risiko seorang wanita untuk mengalami adenomiosis.”

Kenali Penyebab dan Faktor Risiko Adenomiosis pada RahimKenali Penyebab dan Faktor Risiko Adenomiosis pada Rahim

Halodoc, Jakarta – Adenomiosis atau adenomyosis merupakan salah satu masalah kesehatan wanita yang berkaitan dengan rahim. Pada adenomiosis, jaringan endometrium yang melapisi rahim tumbuh menjadi otot rahim. Kondisi ini membuat dinding rahim menebal dan mendistorsi pembuluh darah (pembuluh darah), yang dapat menyebabkan menstruasi yang berat, berkepanjangan, dan menyakitkan. Selain itu adenomiosis juga dikaitkan dengan rasa sakit selama hubungan seksual dan  infertilitas.

Secara umum kondisi ini dianggap tidak berbahaya, tetapi dapat menimbulkan keluhan kesehatan lainnya. Misalnya seperti rasa nyeri, ketidaknyamanan, hingga perdarahan. Beberapa keluhan tersebut tentunya dapat memengaruhi kualitas hidup pengidapnya secara negatif. Karena itu, agar dapat lebih memahaminya, penting untuk mengetahui apa penyebab dan faktor risiko dari kondisi ini. 

Penyebab Adenomiosis pada Rahim

Sampai saat ini, penyebab pasti dari kondisi ini masih belum diketahui. Meski begitu, para ahli berpendapat kalau ada beberapa faktor yang dapat menjadi penyebabnya, yaitu: 

  • Pertumbuhan jaringan invasif. Beberapa ahli percaya bahwa sel endometrium dari lapisan rahim menyerang otot yang membentuk dinding rahim. Sayatan rahim yang dibuat selama operasi seperti operasi caesar dapat mendorong invasi langsung sel endometrium ke dinding rahim.
  • Masalah pembentukan. Pakar lain menduga bahwa jaringan endometrium terdeposit di dalam otot rahim saat rahim pertama kali terbentuk di dalam janin.
  • Peradangan rahim. Teori lain menunjukkan hubungan antara adenomiosis dan peradangan pasca persalinan. Sebab, peradangan pada lapisan rahim selama periode postpartum atau pascalahir dapat menyebabkan pecahnya batas normal sel-sel yang melapisi rahim.
  • Terbentuknya sel punca. Sebuah teori baru-baru ini mengatakan bahwa sel punca sumsum tulang dapat menyerang otot rahim, sehingga menyebabkan adenomiosis.

Terlepas dari bagaimana adenomiosis berkembang, pertumbuhannya tergantung pada sirkulasi estrogen tubuh.

Faktor Risiko Adenomiosis

Ada beberapa faktor yang juga dapat meningkatkan risiko seorang wanita untuk mengalami adenomiosis, antara lain: 

  • Usia, dengan sebagian besar orang didiagnosis berusia 30-an atau 40-an, sebagian kecil didiagnosis sejak remaja, dan beberapa didiagnosis setelah usia 50 tahun. 
  • Sudah pernah melahirkan sebelumnya. 
  • Sedang menjalani pengobatan dengan obat kanker payudara tamoxifen. 

Sementara itu, meski masih terbilang kontroversial dan minim data, beberapa faktor risiko di bawah ini juga diyakini dapat memicu adenomiosis. 

  • Pernah menjalani operasi rahim, seperti operasi caesar atau operasi untuk mengangkat fibroid rahim. 
  • Riwayat depresi atau penggunaan antidepresan. 
  • Memiliki kebiasaan merokok. 

Pengobatan yang Dapat Dilakukan

Adenomiosis biasanya hilang pasca wanita mengalami menopause. Karena itu, pengobatannya mungkin akan bergantung pada seberapa dekat seseorang dengan tahap tersebut. Pilihan pengobatan untuk adenomiosis meliputi:

  • Obat anti inflamasi. Dokter mungkin merekomendasikan obat antiinflamasi, seperti ibuprofen (Advil, Motrin IB, lainnya), untuk mengendalikan rasa sakit. Dengan mengonsumsi obat antiradang satu hingga dua hari sebelum menstruasi dimulai dan meminumnya selama menstruasi, pengidap adenomiosis dapat mengurangi aliran darah menstruasi dan membantu meredakan nyeri.
  • Obat hormon. Pil KB kombinasi estrogen-progestin atau cincin vagina dapat mengurangi perdarahan hebat dan rasa sakit yang terkait dengan adenomiosis. Kontrasepsi progestin, seperti alat kontrasepsi dalam rahim, atau pil KB yang terus digunakan sering menyebabkan amenore. Amenore sendiri merupakan tidak adanya periode menstruasi.
  • Histerektomi. Jika rasa sakit kamu parah dan tidak ada perawatan lain yang berhasil, dokter mungkin menyarankan operasi untuk mengangkat rahim. 

Itulah penjelasan terkait penyebab dan faktor risiko dari adenomiosis. Jika masih memiliki pertanyaan seputar kondisi ini, atau memiliki keluhan medis, segeralah hubungi dokter. Nah, melalui aplikasi Halodoc, kamu bisa tanya dokter tepercaya untuk mendapatkan informasi medis yang dibutuhkan. Tentunya melalui fitur chat/video call secara langsung pada aplikasinya. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, download Halodoc sekarang juga! 

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2022. Understanding Adenomyosis, a Uterine Condition. 
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Adenomyosis. 

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan