Advertisement

Kenali Pewarna Makanan Sehat dari Bahan Alami

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Caisar Dewi Maulina   08 September 2025

Demi menambah estetika, makanan sering diberi pewarna yang bisa berasal dari bahan alami maupun sintetis yang berpotensi membahayakan.

Kenali Pewarna Makanan Sehat dari Bahan AlamiKenali Pewarna Makanan Sehat dari Bahan Alami

DAFTAR ISI:


Pewarna makanan adalah zat aditif yang digunakan untuk memberikan warna pada makanan dan minuman.

Pemilihan pewarna yang tepat penting untuk memastikan keamanan konsumsi dan menghindari risiko kesehatan.

Yuk, bahas lebih lanjut mengenai berbagai jenis pewarna makanan, manfaat pewarna alami, serta tips memilih pewarna yang aman.

Apa Itu Pewarna Makanan?

Pewarna makanan adalah bahan tambahan pangan (BTP) yang digunakan untuk memperbaiki atau memberikan warna pada makanan dan minuman.

Penggunaan pewarna bertujuan agar produk makanan lebih menarik, menggugah selera, dan memberikan identifikasi visual yang khas.

Namun, apakah penggunaannya sudah bisa dikatakan aman?

Penggunaan tambahan pewarna makanan di Indonesia diatur dan diawasi secara ketat oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga Kementerian Kesehatan.

Berdasarkan aturan yang dikeluarkan oleh pejabat berwenang, pewarna makanan dikelompokkan menjadi dua, yaitu alami dan buatan atau sintetis. 

Cari tahu selengkapnya 5 Khasiat Sayuran dan Buah Berwarna yang Belum Banyak Diketahui.

Lalu, Mana Saja yang Termasuk Pewarna Makanan Alami?

BPOM menjelaskan bahwa pewarna alami merupakan bahan tambahan makanan yang terbuat dari proses isolasi, ekstraksi, atau derivatisasi yang disebut juga sintesis parsial dari hewan, tumbuhan, mineral, atau sumber alami lainnya.

Pewarna makanan yang terbuat dari bahan alami bisa dikatakan sebagai “kosmetik” yang tertua karena telah lama digunakan.

Sampai sekarang, penggunaan pewarna makanan dari bahan alami ini masih dianggap lebih aman dan tidak menimbulkan banyak efek samping.

Adapun jenis pewarna makanan dari bahan-bahan alami ini, yaitu: 

  • Karoten untuk Warna Merah Tua, Jingga, atau Kuning

Bahan alami ini bisa dengan mudah kamu temukan pada sayur maupun buah yang memiliki warna yang sama, misalnya labu, ubi merah, dan wortel.

Karoten sangat baik digunakan sebagai pewarna makanan sehat dan produk susu karena sifatnya yang mudah larut dalam lemak.

Simak selengkapnya, ini Cara Memanfaatkan Bawang Bombay sebagai Obat Herbal

  • Klorofil untuk Warna Hijau

Bahan alami ini bisa kamu temukan pada semua sayuran atau tumbuhan yang memiliki warna daun hijau, termasuk daun mint dan bayam. Klorofil sendiri merupakan komponen yang penting bagi tanaman saat melakukan proses fotosintesis.

  • Antosianin untuk Warna Biru dan Ungu

Kamu bisa menggunakan buah anggur atau bluberi untuk mendapatkan warna ungu maupun biru secara alami. Oleh karena sifatnya yang larut di dalam air, bahan alami ini cocok untuk membuat sirup atau agar-agar. 

Tidak hanya itu, BPOM juga menyebutkan pewarna makanan alami untuk membuat menu makanan sehat lain yang sudah siap digunakan dan tentunya telah memiliki izin edar, yaitu karamel, kurkumin, merah buah bit, riboflavin, dan titanium dioksida.

Kamu Ingin Usus Sehat? Konsumsi Makanan Sehat Ini.

Waspada Pewarna Makanan Berbahaya

Lalu, pewarna makanan seperti apa yang dianggap berbahaya dan perlu diwaspadai? 

  • Rhodamine B

Sebenarnya, jenis pewarna ini digunakan untuk kayu, sabun, kulit, tekstil, dan kertas. Tidak hanya itu, rhodamine B juga banyak digunakan untuk menguji bahan kimia yang menggunakan air raksa sebagai reagensia. 

Bentuk dari rhodamine B berupa serbuk berwarna ungu kemerahan atau padatan berwarna hijau. Sementara warna yang dihasilkan berupa merah kebiruan.

Apabila zat ini masuk ke dalam tubuh manusia dampaknya, yaitu keracunan dan memicu sel kanker. 

  • Kuning Metanil

Warna satu ini banyak digunakan untuk cat dan tekstil serta biasa dimanfaatkan untuk indikator reaksi asam basa atau netralisasi.

Terbuat dari kombinasi difenilamin dan asam metanilat yang sangat membahayakan jika masuk ke dalam tubuh. 

Reaksi mungkin tidak terjadi secara langsung, tetapi saat terjadi penumpukan akan memicu munculnya tumor pada kandung kemih, jaringan kulit, hati, hingga saluran pencernaan

Tips Memilih Pewarna Makanan yang Aman

Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu dalam memilih pewarna makanan yang aman:

  • Periksa Label: Selalu baca label produk dengan cermat untuk mengetahui jenis pewarna yang digunakan.
  • Pilih Pewarna Alami: Jika memungkinkan, pilih produk yang menggunakan pewarna alami.
  • Batasi Konsumsi Pewarna Sintetis: Kurangi konsumsi makanan dan minuman yang mengandung pewarna sintetis, terutama bagi anak-anak.
  • Kenali Daftar Pewarna yang Dilarang: Hindari produk yang mengandung pewarna yang dilarang oleh BPOM.
  • Konsultasi dengan Dokter: Jika memiliki riwayat alergi atau sensitivitas terhadap bahan tambahan pangan, konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi produk tertentu.

Kesimpulan

Memilih pewarna makanan yang aman dan sehat adalah langkah penting untuk melindungi kesehatan.

Pewarna alami adalah pilihan yang lebih baik karena berasal dari sumber yang dapat dikonsumsi dan memiliki manfaat tambahan.

Selalu periksa label produk dan batasi konsumsi pewarna sintetis untuk mengurangi risiko efek samping.

Untuk informasi lebih lanjut dan rekomendasi medis yang dipersonalisasi, konsultasikan dengan dokter spesialis gizi klinik di Halodoc.

Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan obat atau produk kesehatan lainnya yang kamu butuhkan di Toko Kesehatan Halodoc.

Produknya 100% asli original dan tepercaya. Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam.

Yuk, download Halodoc sekarang juga!

Referensi:
BPOM. Diakses pada 2025. Bahan Berbahaya yang Dilarang untuk Pangan.
ACS. Diakses pada 2025. Eating with Your Eyes: The Chemistry of Food Colorings.

Pertanyaan Umum Seputar Pewarna Makanan (FAQ)

Q: Apakah semua pewarna sintetis berbahaya?

A: Tidak semua pewarna sintetis berbahaya. BPOM telah menetapkan batas aman penggunaan pewarna sintetis tertentu. Namun, beberapa orang mungkin lebih sensitif terhadap pewarna sintetis dan mengalami reaksi alergi.

Q: Bagaimana cara mengetahui apakah suatu produk mengandung pewarna yang aman?

A: Periksa label produk dan pastikan pewarna yang digunakan telah disetujui oleh BPOM. Pilih produk yang menggunakan pewarna alami jika memungkinkan.

Q: Apakah pewarna alami selalu lebih baik daripada pewarna sintetis?

A: Pewarna alami umumnya dianggap lebih aman karena berasal dari sumber alami. Namun, beberapa pewarna alami mungkin kurang stabil atau memberikan warna yang kurang intens dibandingkan pewarna sintetis.