Kenali Sinestesia, Kondisi Seseorang Mampu Melihat Suara

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   22 Agustus 2022

“Sinestesia adalah kondisi ketika seseorang bisa melihat suara atau mendengar warna. Hal ini tidak berbahaya bagi kesehatan, melainkan sebuah keunikan yang biasanya merupakan bawaan sejak lahir.”

Kenali Sinestesia, Kondisi Seseorang Mampu Melihat SuaraKenali Sinestesia, Kondisi Seseorang Mampu Melihat Suara

Halodoc, Jakarta – Buat kamu yang pernah menonton drama Korea “The Girl Who Sees Smell”, tentu sudah tak asing tentang kondisi sinestesia. Ini adalah kondisi langka yang membuat seseorang mampu melihat suara.

Jadi, orang dengan sinestesia bisa melihat bentuk ketika mereka mendengarkan musik. Atau saat mendengarkan kata atau warna, mereka bisa langsung melihat warna. Misalnya, ketika mendengar nama “Alex”, pengidap sinestesia bisa melihat warna hijau. 

Jadi, kondisi ini membuat seseorang memproses suatu respons, dengan indra yang tidak semestinya. Biar enggak bingung, yuk simak penjelasan mengenai sinestesia di sini.

Sebenarnya Apa Itu Sinestesia?

Sinestesia berasal dari bahasa Yunani, yang berarti “memahami bersama”. Orang yang memiliki kemampuan ini disebut sinestetes. Sinestesia bisa digolongkan ke dalam gangguan indra di mana pengidapnya bisa melihat suara dan mendengar warna.  

Meskipun kondisinya terbilang aneh, sinestesia bukanlah penyakit atau kelainan. Kondisi tersebut tidak berbahaya bagi kesehatan, dan orang yang mengidapnya juga bukan berarti mengalami gangguan jiwa. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa sinestetes mungkin memiliki memori dan kecerdasan yang lebih baik dari mereka yang tidak.

Salah satu ciri paling umum sinestesia adalah melihat huruf, angka, atau suara sebagai warna. Namun, pengidap kondisi ini juga bisa mengalami hal berikut:

  • Merasakan rasa makanan ketika melihat atau mendengar sepatah katapun.
  • Melihat bentuk, lalu merasakan rasa makanan.
  • Ketika mendengar suara, melihat bentuk atau pola.
  • Mendengar suara ketika mencium aroma tertentu.
  • Bisa merasakan rasa makanan ketika mendengar suara.
  • Merasakan objek dengan tangan dan mendengarkan suara.
  • Merasakan sentuhan saat melihat orang lain disentuh.

Pengidap mungkin memiliki lebih dari satu ciri. Sinestesia terkadang bisa menjadi gangguan. Anak-anak dengan kondisi tersebut mengeluh kesulitan ketika membaca, karena mereka melihat warna yang tidak dilihat orang lain. Pada orang yang memiliki sinestesia terkait rasa, hal itu bisa mengejutkan ketika rasa tidak enak muncul tiba-tiba.

Ketahui Penyebabnya

Sinestesia biasanya merupakan kondisi bawaan yang dimiliki seseorang sejak lahir, atau berkembang sangat awal pada masa kanak-kanak. Namun, kondisi tersebut juga bisa berkembang di kemudian hari. Penelitian menunjukkan bahwa sinestesia bisa diturunkan secara genetik.

Perlu diketahui, masing-masing dari panca indra merangsang area otak yang berbeda. Misalnya, ketika kamu melihat dinding berwarna kuning neon yang terang, hal itu merangsang korteks visual utama di bagian belakang otakmu.

Namun, pada orang dengan sinestesia, mereka mungkin juga bisa merasakan rasa warna dinding tersebut ketika melihatnya. Jadi, bukan cuma korteks visual utama yang distimulasi oleh warna, tapi lobus parietal yang memberitahu rasa juga ikut terstimulasi. 

Itulah mengapa para peneliti percaya bahwa orang yang memiliki sinestesia memiliki tingkat keterkaitan yang tinggi, antara bagian-bagian otak yang terikat dengan stimulus sensorik.

Beberapa zat juga bisa menyebabkan orang mengalami sinestesia sementara, seperti penggunaan obat-obatan psikedelik. Stimulan lain seperti ganja, alkohol, dan bahkan kafein, juga sudah terbukti menyebabkan sinestesia sementara.

Kenali Gejala Sinestesia 

Gejala sinestesia bisa bervariasi tergantung jenisnya. Berikut beberapa jenis sinestesia yang paling umum:

  • Sinestesia warna grafem. Melihat huruf atau angka tertentu menjadi warna.
  • Sinestesia suara ke warna. Ketika mendengar suara tertentu membuat orang melihat bentuk warna yang berbeda.
  • Sinestesia gustatorik-leksikal. Kata-kata atau suara tertentu memunculkan rasa tertentu.

Namun, selain itu, ada beberapa hal yang perlu kamu ketahui tentang gejala sinestesia, yaitu:

  • Tidak bisa dikontrol. Gejala sinestesia terjadi segera. Misalnya, ketika pengidap mendengar musik, mereka akan langsung melihat warna atau merasakan rasa tanpa bisa dikontrol.
  • Hanya rerjadi di dalam pikiran. Warna yang dilihat pengidap biasanya hanya ada di dalam pikiran mereka. Jarang sekali pengidap sinestesia melihat warna di luar tubuhnya.
  • Gejala tetap sama dari waktu ke waktu. Bila pengidap melihat huruf A berwarna hijau hari ini, ia akan melihatnya dalam warna yang sama 10 tahun ke depan. Hal itu sudah dibuktikan melalui penelitian.

Bisakah  Sinestesia Diobati?

Sinestesia tidak bisa diobati. Banyak pengidap kondisi ini justru menikmati kemampuan mereka tersebut, karena bisa memandang dunia dengan cara yang berbeda. Namun, bila sinestesia dirasakan sebagai gangguan atau menyebabkan stres, berbicara dengan profesional kesehatan mental mungkin bisa membantu.

Bila kamu masih ingin bertanya lebih lanjut mengenai sinestesia, tanya dokter saja dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Melalui Video/Voice Call dan Chat, kamu bisa menghubungi dokter untuk bertanya apa saja seputar kesehatan kapan saja dan di mana saja. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di Apps Store dan Google Play.

Referensi:
WebMD. Diakses pada 2022. Synesthesia.
Healthline. Diakses pada 2022. What Is Synesthesia?

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan