• Beranda
  • /
  • Artikel
  • /
  • Kesetaraan Gender di Program KB, Suami Juga Bisa Kontribusi
  • Beranda
  • /
  • Artikel
  • /
  • Kesetaraan Gender di Program KB, Suami Juga Bisa Kontribusi

Kesetaraan Gender di Program KB, Suami Juga Bisa Kontribusi

3 menit
Ditinjau oleh: dr. Fadhli Rizal Makarim : 25 Agustus 2022

“Kebutuhan untuk memasukkan kontribusi laki-laki pada program KB sangatlah penting. Tidak hanya untuk mencapai kesetaraan gender, melainkan juga kunci kesehatan reproduksi dan kesejahteraan keluarga.”

Kesetaraan Gender di Program KB, Suami Juga Bisa KontribusiKesetaraan Gender di Program KB, Suami Juga Bisa Kontribusi

Halodoc, Jakarta –  Akhir-akhir ini kamu  pasti sering mendengar istilah kesetaraan gender di internet atau media massa lainnya. Nyatanya kesetaraan gender tidak hanya perlu diaplikasikan dalam pekerjaan ataupun sistem pemerintahan, melainkan juga di lingkup kesehatan.

Salah satunya adalah program KB, di mana penggunaan program KB tidak lagi semata ditujukan untuk pihak perempuan, melainkan juga laki-laki. Seperti apa kesetaraan gender di program KB, bisakah pihak suami ikut berkontribusi? Simak selengkapnya di sini!

Mengenal Program KB untuk Pria 

Kontrasepsi selama ini selalu ditujukan kepada perempuan, padahal laki-laki juga bisa menggunakan kontrasepsi sebagai bagian dari program KB. Penerapan kontrasepsi untuk laki-laki dilakukan untuk mempertimbangkan efek samping dari minum pil KB pada perempuan.  

Jika pria turut serta untuk menggunakan kontrasepsi, maka ia bisa berkontribusi juga terhadap pengendalian kelahiran/kehamilan. Jadi, program kehamilan dan kelahiran tidak hanya dibebankan pada perempuan, tetapi suami juga turut mengambil peran.

Nah, berikut ini adalah jenis-jenis kontrasepsi pada laki-laki:

1. Kondom

Menggunakan kondom dengan benar dapat mengurangi peluang kehamilan. Ini karena kondom dapat bekerja hingga 98 persen untuk menecegah terjadinya pembuahan. Kondom juga dapat melindungi laki-laki dan perempuan dari penyakit menular seks. 

Demi kenyamanan, gunakan kondom berbahan lateks atau poliuretan dan simpan di tempat yang sejuk dan kering. Perhatikan juga tanggal kedaluwarsanya untuk menghindari efek negatif yang tidak diinginkan. 

2. Vasektomi

Vasektomi juga dikenal sebagai sterilisasi pada laki-laki, di mana seorang ahli bedah memotong dan menutup tabung yang dilalui sperma. Vasektomi pun dianggap sebagai pilihan pengendalian kelahiran yang paling efektif, meski para pria masih banyak yang menghindarinya karena dianggap terlalu menyakitkan.

Setelah vasektomi, dibutuhkan sekitar 3 bulan agar air mani bisa benar0benar bebas dari sperma. Vasektomi adalah pilihan kontrasepsi yang nyaman dan efektif baik untuk laki-laki, terlebih untuk perempuan.

Vasektomi tidak mengubah cara melakukan hubungan seks ataupun ejakulasi, apalagi air mani. Namun, jika pria memutuskan melakukan vasektomi, itu berarti ia berkomitmen untuk tidak memiliki anak lagi.

3. Senggama Terputus

Senggama terputus adalah metode pengendalian kelahiran yang bisa dilakukan oleh laki-laki. Caranya adalah menarik penis keluar, sebelum melakukan ejakulasi.

Akan tetapi, metode ini bisa dibilang memiliki banyak kekurangan. Ketika penetrasi terjadi, bukan tak mungkin cairan lubrikasi yang keluar juga mengandung sperma. Selain itu, bisa saja ketika hendak menarik penis keluar, ada sperma yang sudah terlanjur keluar lebih dulu.

Pentingnya Memilih Metode Kontrasepsi yang Tepat

Ketika kamu dan pasangan hendak memilih metode kontrasepsi yang tepat, pastikan itu adalah pilihan yang juga disetujui oleh pasangan. Diskusikan dengan pasangan mengenai metode mana yang cocok untuk kalian gunakan. 

Jangan lupa untuk mendapatkan akses  informasi yang akurat dan berbicara secara terbuka tentang pilihan kontrasepsi ke pasangan dan profesional medis. Mengenai hal ini, kamu pun bisa coba tanyakan ke dokter lewat aplikasi Halodoc

Ketika hendak memilih metode kontrasepsi sebagai bagian dari program KB, penting untuk mempertimbangkan plus minusnya. Termasuk juga apakah metode yang dipilih ini akan memenuhi kebutuhan kamu dan pasangan di masa depan. Pastikan juga ia sesuai dengan tujuan relasi, kondisi kesehatan, dan gaya hidup kamu dan pasangan. 

Jadi, upaya melibatkan laki-laki pada program KB sangat penting, tidak hanya untuk mencapai kesetaraan gender, melainkan juga kunci kesehatan reproduksi dan kesejahteraan keluarga. 

Pada hakikatnya, keluarga berencana adalah perencanaan bersama yang dilakukan oleh pasangan suami istri untuk membatasi jumlah anak dengan menggunakan metode kontrasepsi. Penekanan “bersama” di sini berarti keterlibatan suami dan istri. Ingat, kontrasepsi tidak hanya semata diberikan kepada perempuan, tetapi laki-laki.

Jika kamu berencana ingin menjalankan program KB dan butuh saran profesional medis, kamu bisa buat janji pemeriksaan dokter ke rumah sakit lewat aplikasi Halodoc. Belum punya aplikasinya? Yuk, download Halodoc sekarang juga!

Referensi:
WebMD. Diakses pada 2022. Male Birth Control Options.
Better Health Channel. Diakses pada 2022. Contraception – injections for men.
Healthline. Diakses pada 2022. Male Birth Control: Understanding Your Current and Future Options.