“Meskipun terdengar mengerikan, lidah hitam dan berbulu sebenarnya bukan kondisi kesehatan yang serius. Kondisi ini bisa disebabkan karena konsumsi minuman berkafein, merokok, dan dehidrasi.”

Halodoc, Jakarta – Beberapa dari kamu mungkin masih ada yang asing dengan kondisi oral ini, yaitu lidah berbulu hitam. Walaupun terdengar mengerikan, lidah hitam dan berbulu sebenarnya hanya kondisi mulut sementara, yang tidak berbahaya dan bisa hilang dengan sendirinya seiring waktu.
Kondisi ini biasanya disebabkan karena kurang menjaga kebersihan mulut, penggunaan tembakau, atau konsumsi obat-obatan tertentu. Lidah hitam dan berbulu umumnya dapat menghilang dengan menghindari penyebab atau faktor pemicunya.
Penyebab Lidah Hitam dan Berbulu
Penyebab utama lidah hitam dan berbulu adalah pertumbuhan bakteri atau jamur yang terlalu banyak di dalam mulut. Bakteri atau jamur menumpuk di papilla, yaitu tonjolan-tonjolan kecil yang terletak di sepanjang permukaan lidah.
Alih-alih rontok seperti biasanya, papilla mulai tumbuh dan memanjang, dan menciptakan tonjolan yang terlihat seperti bulu.
Biasanya tonjolan ini bisa tumbuh hingga 15 kali lebih panjang daripada ukuran normalnya. Apabila papila menjadi lebih panjang, ia akan mudah memerangkap bakteri, jamur, dan sisa makanan serta minuman, sehingga menghasilkan warna hitam.
Kebiasaan yang Dapat Memicu Lidah Hitam dan Berbulu
Kondisi ini bisa dipicu dari gaya hidup atau kebiasaan tertentu seperti:
1. Minum teh atau kopi dalam jumlah berlebihan
Lidah hitam dan berbulu tidak selalu disebabkan karena bakteri atau kondisi kesehatan yang buruk. Kebiasaan minum minuman berkafein seperti teh dan kopi, juga bisa menjadi pemicunya. Warna pada kopi dan teh yang cenderung pekat, dapat dengan mudah menodai papila yang memanjang. Terutama jika kamu meminumnya dalam jumlah yang banyak.
2. Penggunaan tembakau
Sudah bukan rahasia umum lagi bahwa merokok merupakan kunci dari semua permasalahan mulut, termasuk lidah hitam dan berbulu.
Baik kamu merokok atau mengunyahnya, tembakau merupakan salah satu faktor risiko terbesar yang menyebabkan kondisi ini.
Alasannya, kandungan pada tembakau dan tembakau itu sendiri, sangat mudah untuk menodai papilla yang memanjang di seluruh permukaan lidah.
3. Menggunakan obat kumur dengan kandungan tertentu
Membersihkan mulut menggunakan obat kumur merupakan cara efektif untuk menghilangkan bakteri. Ketika bakteri hilang, mulut menjadi lebih bersih dan kamu juga terhindar dari kondisi lidah hitam.
Akan tetapi, ada beberapa kandungan dalam obat kumur, yang alih-alih membersihkan, justru menimbulkan iritasi, dan alhasil menyebabkan lidah hitam dan berbulu.
Nah, kandungan seperti peroksida merupakan bahan yang sering dijumpai dalam obat kumur, yang dapat menyebabkan kondisi tersebut. Peroksida mengandung zat pengoksidasi, yang memengaruhi keseimbangan bakteri di dalam mulut.
Jika kamu menggunakannya secara rutin, warna lidah yang tadinya kemerahan bisa berubah menjadi hitam. Karena itu, pilih obat kumur yang kandungannya tidak terlalu keras, tetapi tetap efektif membersihkan mulut.
Untuk mengetahui tips bagaimana memilih obat kumur yang tepat, ketahui informasinya di laman berikut, “Memilih Obat Kumur yang Baik untuk Kesehatan Mulut.”
4. Dehidrasi
Dehidrasi dapat terjadi ketika kamu kekurangan cairan dalam jumlah yang cukup banyak. Ketika dehidrasi, mulut tidak memproduksi air liur dalam jumlah yang cukup, sehingga keratin pada papila lidah melekat lebih lama, dan menjadikan tekstur lidah seperti berbulu atau berambut. Selain lidah yang terasa seperti berambut, dehidrasi juga dapat menyebabkan mulut kering dan bau.
5. Penggunaan antibiotik
Baru-baru ini terdapat kasus yang mana seorang wanita mengalami lidah menghitam kecoklatan yang terlihat seperti rambut. Setelah ditelusuri, kondisi ini ternyata merupakan efek samping dari obat yang diminumnya yaitu obat antibiotik minosiklin.
Antibiotik memang sering digunakan untuk mengatasi berbagai infeksi dan bakteri. Sayangnya antibiotik tidak hanya membunuh bakteri jahat, tetapi obat ini juga membunuh bakteri baik. Alhasil, terjadi ketidakseimbangan bakteri dalam mulut, yang akhirnya memungkinkan ragi dan bakteri tertentu berkembang biak.
Oleh karena itu, jika kamu mengalami efek samping ini setelah minum antibiotik, atau mengalami efek samping dari obat lainnya, segera tanyakan pada dokter melalui aplikasi Halodoc.
Tidak perlu repot keluar rumah, dengan Halodoc kamu bisa berkonsultasi dengan dokter melalui via chat, atau voice/video call. Praktis bukan? Yuk download Halodoc di ponselmu sekarang.
