Advertisement

Ketahui Bahaya Gas Air Mata untuk Kesehatan

7 menit
Ditinjau oleh  dr. Budiyanto, MARS   12 November 2025

Gas air mata bisa memicu iritasi pada mata, pernapasan, dan kulit dalam hitungan detik, serta berisiko menimbulkan komplikasi serius pada kondisi tertentu.

Ketahui Bahaya Gas Air Mata untuk KesehatanKetahui Bahaya Gas Air Mata untuk Kesehatan

DAFTAR ISI

  1. Apa Itu Gas Air Mata?
  2. Kandungan Gas Air Mata
  3. Dampak Kesehatan Gas Air Mata
  4. Gejala Terpapar Gas Air Mata
  5. Pertolongan Pertama Terpapar Gas Air Mata
  6. Efek Jangka Panjang Gas Air Mata
  7. Siapa Saja yang Berisiko Terpapar Gas Air Mata?
  8. Tips Menghindari Paparan Gas Air Mata
  9. Kapan Harus ke Dokter?
  10. Produk Pertolongan Pertama
  11. Kesimpulan
  12. FAQ

Pernah merasakan mata perih, sesak napas, atau kulit terasa terbakar hanya karena berada di sekitar asap tertentu?

Bisa jadi itu adalah dampak dari gas air mata, zat yang digunakan sebagai alat pengendali kerumunan.

Meski sekilas terlihat hanya membuat mata berair, kenyataannya gas air mata bisa memengaruhi kesehatan tubuh lebih jauh, mulai dari iritasi ringan hingga gangguan serius pada pernapasan.

Lalu, apa sebenarnya efek gas air mata terhadap kesehatan dan seberapa bahayanya bagi tubuh kita?

Apa Itu Gas Air Mata?

Gas air mata atau lachrymatory agent adalah senyawa kimia yang digunakan sebagai alat pengendali massa.

Senyawa ini dirancang untuk menyebabkan iritasi pada mata, hidung, mulut, dan kulit. Iritasi ini menimbulkan sensasi perih, air mata berlebihan, batuk, dan kesulitan bernapas.

Penggunaan gas air mata seringkali kontroversial karena potensi bahayanya bagi kesehatan, terutama pada individu dengan kondisi pernapasan yang sudah ada sebelumnya.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), paparan gas air mata dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius, terutama pada kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan mereka yang memiliki penyakit pernapasan.

Kandungan Gas Air Mata

Gas air mata bukanlah gas dalam arti sebenarnya, melainkan senyawa kimia yang berbentuk aerosol atau partikel padat halus yang tersebar di udara.

Beberapa senyawa kimia yang umum digunakan dalam gas air mata meliputi:

  • Chloroacetophenone (CN).
  • Chlorobenzylidene malononitrile (CS).
  • Dibenzoxazepine (CR).
  • Oleoresin capsicum (OC), yang berasal dari cabai.

Masing-masing senyawa ini memiliki tingkat iritasi yang berbeda. CS adalah jenis yang paling umum digunakan karena efeknya yang relatif cepat hilang.

Dampak Kesehatan dari Gas Air Mata

Paparan gas air mata dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari iritasi ringan hingga komplikasi yang lebih serius.

Dampak kesehatan ini tergantung pada beberapa faktor, termasuk konsentrasi gas, durasi paparan, dan kondisi kesehatan individu.

Penanganan paparan gas air mata yang cepat dan tepat dapat meminimalkan risiko komplikasi kesehatan yang lebih serius.

Beberapa dampak kesehatan dari gas air mata adalah:

  • Iritasi mata: Menyebabkan mata merah, berair, sensasi terbakar, kelopak mata tertutup, penglihatan kabur, hingga kebutaan sementara.
  • Iritasi pernapasan dan penglihatan: Hidung dan tenggorokan terbakar, batuk, sesak napas, mengi, air liur berlebihan, kesulitan menelan, mual, muntah.
  • Kulit: Ruam, gatal, kemerahan, melepuh, luka bakar kimia.

Sebelum itu kamu juga perlu tahu,  Ini Penyebab dan Cara Efektif untuk Mengatasi Kulit Melepuh

Gejala Terpapar Gas Air Mata

Gejala yang timbul akibat paparan gas air mata dapat bervariasi, tetapi umumnya meliputi:

  • Mata berair dan terasa perih.
  • Penglihatan kabur.
  • Hidung berair.
  • Sulit bernapas.
  • Batuk-batuk.
  • Iritasi kulit.
  • Sensasi terbakar pada mulut dan tenggorokan.
  • Mual dan muntah.
  • Disorientasi.

Jika mata perih, gunakan tetes mata sebagai solusinya. Cek 11 Rekomendasi Obat Tetes Mata untuk Redakan Gatal dan Kemerahan di artikel ini.

Pada beberapa kasus, paparan gas air mata dapat memicu serangan asma atau memperburuk kondisi pernapasan yang sudah ada.

Pertolongan Pertama Terpapar Gas Air Mata

Jika terkena gas air mata, segera lakukan tindakan berikut:

  • Menjauh dari area yang terkontaminasi gas air mata.
  • Lepaskan pakaian yang mungkin terkontaminasi dan masukkan ke dalam kantong plastik tertutup.
  • Cuci kulit dan rambut dengan sabun dan air sebanyak-banyaknya.
  • Bilas mata dengan air bersih atau larutan saline selama 10-15 menit.
  • Jika menggunakan lensa kontak, segera lepaskan dan buang.
  • Jangan menggosok mata, karena dapat memperburuk iritasi.
  • Jika kamu menggunakan lensa kontak, segera lepaskan dan buang.
  • Segera cari udara segar dan cobalah bernapas dengan tenang.

Jika mengalami kesulitan bernapas, segera cari pertolongan medis.

Efek Jangka Panjang Gas Air Mata

Meskipun efek gas air mata umumnya bersifat sementara, paparan berulang atau paparan dengan konsentrasi tinggi dapat menyebabkan efek jangka panjang, terutama pada sistem pernapasan dan kesehatan mental.

Beberapa efek jangka panjang yang mungkin terjadi meliputi:

1. Peningkatan risiko penyakit kronis

Paparan berulang gas air mata dapat menyebabkan peradangan kronis pada saluran pernapasan. Dalam jangka panjang, hal ini bisa meningkatkan risiko penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) atau bronkitis kronis.

2. Asma

Orang yang sebelumnya tidak memiliki riwayat asma bisa mengalami gejala mirip asma setelah sering terpapar gas air mata, seperti sesak napas, batuk berkepanjangan, dan dada terasa berat. Pada penderita asma, gejalanya dapat kambuh lebih parah.

3. Gangguan kecemasan

Paparan gas air mata yang menimbulkan sesak atau kebingungan dapat meninggalkan pengalaman traumatis. Seiring waktu, hal ini bisa berkembang menjadi gangguan kecemasan yang muncul setiap kali menghadapi situasi serupa.

4. Depresi

Rasa takut, kehilangan kendali, dan pengalaman fisik yang menyakitkan akibat paparan gas air mata dapat menimbulkan efek emosional yang mendalam, termasuk gejala depresi jangka panjang.

5. Trauma psikologis

Individu yang pernah mengalami paparan berat, terutama dalam konteks kekerasan atau kerusuhan, berisiko mengalami trauma psikologis seperti mimpi buruk, kilas balik, atau gejala post-traumatic stress disorder (PTSD).

Siapa Saja yang Berisiko Terpapar Gas Air Mata?

Semua orang berisiko terpapar gas air mata jika berada di area yang terkontaminasi. Namun, beberapa kelompok lebih rentan mengalami komplikasi kesehatan yang serius akibat paparan gas air mata, termasuk:

  • Anak-anak.
  • Lansia.
  • Ibu hamil.
  • Orang dengan riwayat penyakit pernapasan (asma, PPOK).
  • Orang dengan penyakit jantung.

Tips Menghindari Paparan Gas Air Mata

Berikut beberapa tips untuk menghindari paparan gas air mata:

  • Hindari kerumunan yang berpotensi menggunakan gas air mata.
  • Jika harus berada di area publik yang berpotensi terjadi kerusuhan, gunakan masker wajah dan kacamata pelindung.
  • Kenakan pakaian yang menutupi seluruh tubuh.
  • Bawa air bersih atau larutan saline untuk membilas mata dan kulit jika terkena gas air mata.
  • Ketahui rute evakuasi jika terjadi paparan gas air mata.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera cari pertolongan medis jika setelah terpapar gas air mata mengalami gejala berikut:

  • Kesulitan bernapas yang parah.
  • Nyeri dada.
  • Pusing atau kehilangan kesadaran.
  • Penglihatan kabur yang tidak membaik setelah dibilas.
  • Iritasi kulit yang parah atau melepuh.

Jangan ragu untuk mencari bantuan medis jika khawatir dengan kondisi kesehatan setelah terpapar gas air mata.

Produk Pertolongan Pertama

Berikut adalah beberapa produk yang dapat membantu meringankan gejala setelah terpapar gas air mata:

  • Larutan Saline: Efektif untuk membilas mata dan membersihkan partikel iritan.
  • Obat tetes mata: Membantu meredakan iritasi dan mata kering.
  • Masker wajah N95: Memberikan perlindungan tambahan terhadap paparan gas air mata.

Kesimpulan

Gas air mata adalah senyawa kimia yang dapat menyebabkan iritasi pada mata, hidung, mulut, dan kulit.

Paparan gas air mata dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari iritasi ringan hingga komplikasi yang lebih serius.

Pertolongan pertama yang cepat dan tepat dapat membantu meminimalkan risiko komplikasi. Jika mengalami gejala yang parah setelah terpapar gas air mata, segera cari pertolongan medis.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai penanganan paparan bahan kimia berbahaya, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter melalui aplikasi Halodoc.

Jika setelah terpapar gas air mata kamu mengalami mata perih atau penglihatan kabur, segera periksakan ke dokter spesialis mata.

Begitu juga bila muncul batuk, sesak napas, atau nyeri dada, jangan ragu berkonsultasi dengan dokter spesialis paru agar kondisi bisa tertangani dengan tepat.

Jangan khawatir, dokter di Halodoc tersedia 24 jam sehingga kamu bisa menghubunginya kapan pun dan dimana pun. Tunggu apa lagi? Klik banner di bawah ini untuk menghubungi dokter terpercaya:

Kamu bisa beli obat online atau produk kesehatan lainnya dengan praktis dan mudah di Apotek Online Halodoc. 

Toko Kesehatan Halodoc Produknya 100% asli dan tepercaya. Tanpa perlu antre, obat bisa diantar hanya dalam 1 jam langsung dari apotek terdekat dari lokasi kamu berada. 

Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga dan dapatkan obat dari apotek 24 jam terdekat! 

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2025. How Does Tear Gas Affect the Human Body?
National Institutes of Health. Diakses pada 2025. Long Term Effects of Tear Gases on Respiratory System.
Medical News Today. Diakses pada 2025. Effects of tear gas on the body.
Wired. Diakses pada 2025. What Tear Gas and Rubber Bullets Do to the Human Body.

FAQ

1. Apakah gas air mata berbahaya?

Gas air mata dapat menyebabkan iritasi parah dan efek kesehatan jangka panjang jika terpapar dalam konsentrasi tinggi atau berulang kali.

2. Bagaimana cara mengurangi efek gas air mata pada mata?

Bilas mata dengan air bersih mengalir selama 10-15 menit dan hindari menggosok mata.

3. Apakah gas air mata bisa menyebabkan kematian?

Jarang terjadi, tetapi dalam kondisi tertentu, seperti paparan di ruang tertutup atau pada individu dengan masalah pernapasan, gas air mata dapat menyebabkan komplikasi serius yang berpotensi fatal.