Advertisement

Ketahui Fungsi dari Komponen Darah dalam Tubuh Manusia

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Fauzan Azhari SpPD   13 November 2025

Ada empat komponen yang ada dalam darah yaitu plasma darah, sel darah merah, sel darah putih dan trombosit.

Ketahui Fungsi dari Komponen Darah dalam Tubuh ManusiaKetahui Fungsi dari Komponen Darah dalam Tubuh Manusia

Daftar Isi:


Darah adalah kombinasi plasma dan sel-sel yang beredar di seluruh tubuh.

Cairan penting ini memasok berbagai zat yang amat dibutuhkan oleh tubuh, seperti gula, oksigen, dan hormon ke sel dan organ-organ di dalam tubuh.

Bukan itu saja, darah juga membantu menyaring racun yang masuk ke sel-sel tubuh.

Ada empat komponen utama darah yaitu sel darah merah, sel darah putih, plasma, dan trombosit.

Masing-masing komponen ini punya peranan masing-masing dalam menyalurkan zat-zat yang dibutuhkan tubuh maupun menjaga tubuh dari serangan infeksi.

Apa Itu Darah?

Darah adalah cairan kompleks yang terdiri dari berbagai jenis sel dan plasma.

Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, volume darah dalam tubuh manusia dewasa sekitar 5 liter atau sekitar 7-8% dari berat badan total.

Darah memiliki beberapa fungsi vital, termasuk mengangkut oksigen, nutrisi, hormon, dan zat-zat penting lainnya ke seluruh tubuh.

Selain itu, darah juga berperan dalam sistem kekebalan tubuh dan menjaga stabilitas suhu tubuh.

Komponen Darah Beserta Fungsinya

Nah, berikut komponen-komponen darah beserta fungsinya yang perlu kamu ketahui:

1. Plasma Darah

Komponen cair darah disebut plasma. Plasma darah terdiri dari campuran air, gula, lemak, protein, dan garam.

Tugas utama plasma adalah mengangkut sel-sel darah ke seluruh tubuh bersama dengan nutrisi, produk limbah, antibodi, protein pembekuan, pembawa pesan kimia seperti hormon, dan protein yang membantu menjaga keseimbangan cairan tubuh.

Cari tahu juga, Apa Itu Pemeriksaan Darah Lengkap?

2. Sel Darah Merah (Eritrosit)

Eritrosit atau sel darah merah adalah sel yang paling melimpah dalam darah. Sekitar 40-45 persen volume darah terdiri dari sel darah merah.

Bentuknya pun bermacam-macam, tapi kebanyakan sel darah merah berbentuk seperti cakram bikonkaf dengan bagian tengah yang rata mirip seperti mangkuk.

Produksi sel darah merah dikendalikan oleh eritropoietin, hormon yang diproduksi oleh ginjal. Pembentukan sel darah merah dimulai dari sel yang belum matang di sumsum tulang.

Butuh sekitar tujuh hari untuk mematangkan sel darah merah sebelum dilepaskan ke dalam aliran darah. Sel darah merah bertahan rata-rata hanya 120 hari.

Tidak seperti banyak sel lain, sel darah merah tidak memiliki nukleus dan dapat dengan mudah berubah bentuk.

Hal ini membantu sel darah merah untuk menyesuaikan diri saat memasuki pembuluh darah di tubuh.

Eritrosit juga mengandung protein khusus yang disebut hemoglobin. Nah, hemoglobin inilah yang membuat darah tampak merah.

Masih bingung terkait golongan darah manusia? Ada A, B, O, AB, Kenali Lebih jauh Tentang Golongan Darah.

3. Sel Darah Putih (Leukosit)

Sel darah putih, atau leukosit, adalah bagian penting dari sistem kekebalan tubuh. Mereka membantu tubuh melawan infeksi dan penyakit dengan mengidentifikasi dan menghancurkan patogen seperti bakteri, virus, dan jamur.

Jumlah sel darah putih yang meningkat dapat menjadi indikasi adanya infeksi atau peradangan dalam tubuh.

Terdapat beberapa jenis utama sel darah putih, masing-masing dengan fungsi khusus:

  • Neutrofil: Jenis sel darah putih yang paling banyak ditemukan, berperan dalam melawan infeksi bakteri dan jamur melalui proses fagositosis, yaitu menelan dan menghancurkan patogen.
  • Limfosit: Terdiri dari sel B dan sel T. Sel B menghasilkan antibodi untuk melawan infeksi, sedangkan sel T membantu menghancurkan sel-sel yang terinfeksi atau abnormal.
  • Monosit: Berubah menjadi makrofag di jaringan dan berperan dalam fagositosis serta merangsang respons imun.
  • Eosinofil: Melawan infeksi parasit dan berperan dalam reaksi alergi.
  • Basofil: Terlibat dalam respons alergi dan peradangan dengan melepaskan histamin dan zat kimia lainnya.

4. Trombosit

Tidak seperti sel darah merah dan putih, trombosit sebenarnya bukan sel melainkan fragmen sel yang lebih kecil.

Trombosit membantu proses pembekuan darah atau koagulasi dengan berkumpul di lokasi cedera

Setelah berkumpul di lokasi cedera, trombosit akan menempel pada lapisan pembuluh darah yang terluka dan membentuk platform di mana pembekuan darah dapat terjadi.

Proses tersebut kemudian menghasilkan pembentukan bekuan fibrin, yang menutupi luka dan mencegah darah bocor keluar. 

Kamu bisa simak juga, Ini 5 Makanan yang Baik untuk Penambah Darah.

Kesimpulan

Memahami fungsi komponen darah sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Setiap komponen darah memiliki peran spesifik yang mendukung fungsi vital tubuh. Dengan menjaga gaya hidup sehat, mengonsumsi makanan bergizi, dan melakukan pemeriksaan darah rutin, kamu dapat memastikan kesehatan darah tetap optimal.

Jika kamu memiliki kekhawatiran tentang kesehatan darah, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

Konsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam kini lebih mudah dan praktis melalui Halodoc.

Kamu bisa beli obat online atau produk kesehatan lainnya dengan praktis dan mudah di Apotek Online Halodoc. 

Toko Kesehatan Halodoc Produknya 100% asli dan tepercaya. Tanpa perlu antre, obat bisa diantar hanya dalam 1 jam langsung dari apotek terdekat dari lokasi kamu berada. 

Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga dan dapatkan obat dari apotek 24 jam terdekat! 

Referensi:
American Society of Hematology. Diakses pada 2025.. Blood basics.
Medical News Today. Diakses pada 2025. How does blood work, and what problems can occur?
Medline Plus. Diakses pada 2025. Blood disorders.