Ketahui Infeksi Virus Dengue yang Menyebabkan Demam Berdarah

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   15 Maret 2022

“Demam berdarah disebabkan oleh infeksi virus dengue yang disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Ini adalah nyamuk yang juga menyebarkan virus Zika, chikungunya, dan virus lainnya. Virus dengue sangatlah berbahaya, karena ia bisa merusak pembuluh darah yang menyebabkan komplikasi yang membahayakan.”

Ketahui Infeksi Virus Dengue yang Menyebabkan Demam BerdarahKetahui Infeksi Virus Dengue yang Menyebabkan Demam Berdarah

Halodoc, Jakarta -Demam berdarah dengue (DBD) atau dengue hemorrhagic fever (DHF) adalah salah satu penyakit akibat infeksi virus dengue yang cukup sering mewabah, khususnya di negara tropis. Pengidapnya akan mengalami penurunan trombosit, muntah-muntah, keluarnya darah dari gusi dan hidung, napas terengah-engah, dan pembengkakan organ hati yang menyebabkan nyeri di sekitar perut.

Virus dengue ini menyebar ke manusia melalui gigitan nyamuk spesies Aedes (Ae. aegypti dan Ae. albopictus) yang terinfeksi. Nyamuk ini juga menyebarkan Zika, chikungunya, dan virus lainnya. Hampir setengah dari populasi dunia, sekitar 4 miliar orang, tinggal di daerah dengan risiko demam berdarah dan tiap tahun, ada sekitar 400 juta orang terinfeksi dengue dan 40.000 orang meninggal karena gejala yang parah. 

Bahaya Virus Dengue Penyebab Demam Berdarah

Virus dengue yang terdiri dari empat tipe yakni DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN-4 merupakan penyebab demam berdarah yang berkembang biak dan menularkan virus melalui gigitan kecil pada kulit manusia. Virus dengue akan bereaksi terhadap sistem kekebalan tubuh. Reaksi antara virus dan kekebalan tubuh menimbulkan kerusakan pada pembuluh darah kapiler. Pembuluh darah menjadi lebih rapuh, bahkan mengalami kebocoran sehingga isinya masuk ke jaringan sekitar.

Kerusakan pada pembuluh darah memaksa trombosit untuk menutupinya, semakin banyak trombosit yang digunakan, maka jumlahnya akan semakin berkurang mencapai titik terendah. Jika sudah pada tahap tersebut, maka tubuh tidak mampu lagi untuk menutup kebocoran tersebut sehingga menimbulkan reaksi pendarahan spontan. Reaksi pendarahan ringan berupa bintik-bintik merah keunguan pada kulit.

Perdarahan spontan bisa juga terjadi pada beberapa organ dalam, seperti saluran pencernaan yang ditandai dengan BAB hitam, serta pendarahan di gusi dan mimisan. Kondisi inilah yang kemudian melatarbelakangi terjadinya penyakit demam berdarah.

Gejala-Gejala yang Bisa Muncul

Meskipun sebagian besar kasus demam berdarah tidak menunjukkan gejala atau menunjukkan gejala ringan, tetapi penyakit ini dapat bermanifestasi sebagai penyakit parah, seperti flu yang menyerang bayi, anak kecil, dan orang dewasa, tetapi jarang menyebabkan kematian. 

Gejala biasanya berlangsung selama 2–7 hari, setelah masa inkubasi 4–10 hari setelah gigitan nyamuk yang terinfeksi. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan demam berdarah menjadi 2 kategori utama: demam berdarah (dengan / tanpa tanda-tanda peringatan) dan demam berdarah parah. Penggolongan ini dimaksudkan untuk membantu penanganan pasien. 

Demam Berdarah Ringan

Demam berdarah harus dicurigai jika demam tinggi (40 derajat Celsius) disertai dengan beberapa gejala berikut selama fase demam (2-7 hari):

  • Sakit kepala parah.
  • Sakit di belakang mata.
  • Nyeri otot dan sendi.
  • Mual.
  • Muntah.
  • Kelenjar bengkak.
  • Ruam.

Demam Berdarah Berat

Seorang pasien memasuki apa yang disebut fase kritis biasanya sekitar 3–7 hari setelah muncul gejala. Selama 24–48 jam fase kritis, sebagian kecil pasien dapat menunjukkan penurunan gejala yang tiba-tiba. Pada saat inilah, ketika demam turun di bawah 38 derajat Celsius pada pasien, tanda-tanda peringatan yang terkait dengan demam berdarah berat dapat bermanifestasi.

Demam berdarah yang parah adalah komplikasi yang berpotensi fatal, karena kebocoran plasma, akumulasi cairan, gangguan pernapasan, perdarahan hebat, atau kerusakan organ. Tanda-tanda peringatan yang harus dicari dokter meliputi:

  • Sakit perut parah.
  • Muntah terus menerus.
  • Pernapasan cepat.
  • Gusi atau hidung berdarah.
  • Kelelahan.
  • Kegelisahan.
  • Pembesaran hati.
  • Darah dalam muntah atau tinja.

Jika pasien menunjukkan gejala-gejala ini selama fase kritis, observasi ketat selama 24–48 jam berikutnya sangat penting sehingga perawatan medis yang tepat dapat diberikan, untuk menghindari komplikasi dan risiko kematian. Pemantauan ketat juga harus dilanjutkan selama fase pemulihan.

Jika kamu atau orang terdekat ada yang mengalami gejala mirip demam berdarah, ada baiknya segera buat janji untuk melakukan pemeriksaan dengan dokter di rumah sakit. Kamu pun bisa buat janji di rumah sakit melalui Halodoc supaya lebih praktis. Tunggu apa lagi, yuk download aplikasi Halodoc sekarang!

Referensi:
Center for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2022. About Dengue: What You Need to Know.
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Dengue Fever.
World Health Organization. Diakses pada 2022. Dengue and Severe Dengue.