Ketahui Manfaat Puasa bagi Pengidap Diabetes

5 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   06 April 2022

“Pengidap diabetes boleh saja jika ingin berpuasa dengan catatan gula darahnya sedang stabil dan terkontrol. Puasa ternyata mampu memberikan beragam manfaat untuk pengidap diabetes, mulai dari mengontrol gula darah hingga melawan peradangan”

Ketahui Manfaat Puasa bagi Pengidap DiabetesKetahui Manfaat Puasa bagi Pengidap Diabetes

Halodoc, Jakarta – Tidak ada pantangan untuk pengidap diabetes yang ingin menjalankan puasa, asalkan kadar gula darahnya sedang terkontrol dengan baik. Namun, masih banyak pengidap diabetes yang ragu untuk berpuasa mengingat mereka sering dianjurkan untuk makan secara teratur, guna mengontrol gula darahnya. 

Namun, bila dilakukan secara tepat, puasa bisa memberi manfaat bagi pengidap diabetes lho. Bahkan, sebagian ahli telah membuktikan manfaat puasa bagi pengidap diabetes. Berikut berbagai manfaat berpuasa untuk pengidap diabetes yang perlu kamu ketahui. 

Manfaat Puasa untuk Pengidap Diabetes

Perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuh selama puasa bergantung pada lamanya puasa. Biasanya tubuh akan beralih ke keadaan puasa setelah kamu tidak mengonsumsi makanan dalam delapan jam atau lebih. Mulanya, tubuh akan menggunakan sumber glukosa yang tersimpan. Setelah masuk ke mode puasa, tubuh akan memecah simpanan untuk digunakan sebagai sumber energi berikutnya.

Penggunaan lemak sebagai sumber energi dalam jangka panjang inilah yang mampu mengontrol glukosa darah, tekanan darah, dan kadar kolesterol lebih baik. Berikut manfaat puasa lainnya yang perlu kamu ketahui:

1. Mengontrol Gula Darah

Beberapa penelitian telah menemukan bahwa puasa dapat meningkatkan kontrol gula darah, yang sangat membantu pengidap diabetes maupun orang yang berisiko terhadap penyakit ini. Dalam sebuah studi berjudul Effects of intermittent fasting on health markers in those with type 2 diabetes: A pilot study, yang meneliti 10 orang dengan diabetes tipe 2 menunjukkan bahwa puasa intermiten jangka pendek mampu menurunkan kadar gula darah secara signifikan.

Sebuah ulasan lain juga menemukan bahwa puasa intermiten dan puasa alternatif sama efektifnya dengan membatasi asupan kalori untuk mengurangi resistensi insulin. Penurunan resistensi insulin ini dapat meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin, sehingga tubuh mampu mengangkut glukosa dari aliran darah ke sel-sel lebih efisien. Nah, potensi penurunan gula darah saat puasa inilah yang mampu menjaga gula darah tetap stabil dan mencegah lonjakan maupun penurunan kadar gula darah.

2. Melawan Peradangan

Penyakit diabetes tipe 2 yang tidak terkontrol dapat memicu peradangan dalam tubuh dan menyebabkan komplikasi serius. Melansir dari Healthline, beberapa penelitian telah menemukan bahwa puasa dapat membantu mengurangi tingkat peradangan dan membantu meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan. .

Penelitian berjudul Intermittent fasting during Ramadan attenuates proinflammatory cytokines and immune cells in healthy subjects, yang meneliti 50 orang dewasa menunjukkan bahwa puasa intermiten selama satu bulan dapat menurunkan tingkat inflamasi secara signifikan. 

3. Menjaga Kesehatan Jantung

Penyakit jantung dianggap sebagai penyebab utama kematian di seluruh dunia dan penyakit ini nyatanya juga berhubungan dengan diabetes tipe 2. Sebuah penelitian kecil mengungkapkan bahwa melakukan puasa selama delapan minggu puasa dapat mengurangi kadar kolesterol LDL dan trigliserida darah masing-masing sebesar 25 persen dan 32 persen.

Studi lain yang meneliti 4.629 orang mengaitkan puasa dengan risiko penyakit arteri koroner yang lebih rendah, serta risiko diabetes yang jauh lebih rendah. Keduanya merupakan faktor risiko utama penyakit jantung.

4. Meningkatkan Fungsi Otak

Sebuah studi berjudul chronic intermittent fasting improves cognitive functions and brain structures in mice yang meneliti tikus, menunjukan bahwa berpuasa intermiten selama 11 bulan meningkatkan fungsi otak dan struktur otak. Penelitian pada hewan lain telah melaporkan bahwa puasa dapat melindungi kesehatan otak dan meningkatkan generasi sel saraf untuk membantu meningkatkan fungsi kognitif. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengevaluasi efek puasa pada fungsi otak pada manusia.

5. Menunda Penuaan

Beberapa penelitian pada hewan telah menemukan hasil tentang potensi efek memperpanjang umur dari puasa. Dalam sebuah penelitian, tikus yang berpuasa setiap hari mengalami tingkat penuaan yang tertunda dan 83 persen hidup lebih lama daripada tikus yang tidak berpuasa. Namun, penelitian saat ini masih terbatas pada penelitian pada hewan. Studi lebih lanjut diperlukan untuk mencari tahu bagaimana puasa bisa memperpanjang umur pada manusia.

Hal yang Perlu Diperhatikan Pengidap Diabetes

Pengidap diabetes boleh saja berpuasa, asal membicarakannya terlebih dahulu dengan dokter. Namun, bagi pengidap diabetes yang memiliki rata-rata nilai gula darah di atas 300mg/dl dan mengalami hipoglikemia berat selama 3 bulan terakhir sebelum berpuasa, dianjurkan untuk tidak ikut berpuasa. 

Bagi pengidap diabetes yang membutuhkan insulin atau obat-obatan, sebaiknya pertimbangkan kembali apabila ingin berpuasa. Sebab, mengonsumsi makanan yang lebih sedikit dari biasanya bisa menurunkan gula darah menjadi terlalu rendah atau hipoglikemia. Hipoglikemia umumnya ditandai dengan gejala, lekas marah, detak jantung cepat, gugup, berkeringat lebih dan panas dingin. 

Tips Berpuasa Bagi Pengidap Diabetes

Karena puasa selama seharian penuh berisiko membuat pengidap diabetes mengalami hipoglikemia atau gula darah rendah, hiperglikemia, diabetes ketoasidosis, dan dehidrasi., ada sejumlah tips yang bisa dilakukan untuk mencegah kondisi tersebut:

1. Bicarakan dengan dokter

Sebelum memutuskan untuk berpuasa, hal paling penting yang perlu kamu lakukan adalah membicarakan kondisi terlebih dahulu pada dokter. Tujuannya agar dokter dapat menentukan apakah kondisimu memungkinkan untuk berpuasa, dan memberikan saran, serta memandumu selama kamu menjalankan ibadah puasa.

2. Kontrol asupan makan saat berbuka

Wajar bila saat buka puasa, kamu ingin mengonsumsi banyak makanan karena rasa lapar dan haus yang sangat tinggi. Namun, makan secara berlebihan saat buka puasa nyatanya tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan kesehatanmu terganggu, terlebih kalau kamu punya diabetes. Jadi, kontrol diri dan hindari makan secara berlebihan, agar kamu terhindar dari risiko hiperglikemia.

3. Pantau gula darah secara rutin

Buat kamu yang mengidap diabetes tipe 1, memantau gula darah secara rutin adalah hal penting yang perlu kamu lakukan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi dan agar dosis insulin bisa disesuaikan dengan aktivitas dan asupan makanan. 

4. Jangan lewatkan sahur

Pengidap diabetes jangan sampai melewatkan waktu sahur, karena tidak makan dalam waktu yang cukup lama akan membuat kadar gula darah menjadi tinggi. 

Selain melakukan tips di atas, kamu juga perlu mengonsumsi vitamin atau suplemen agar daya tahan tubuh tetap terjaga. Cek kebutuhan vitamin yang kamu butuhkan di toko kesehatan Halodoc. Jangan tunggu sakit untuk minum vitamin, download Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Diabetes UK. Diakses pada 2022. Fasting and Diabetes.
WebMD. Diakses pada 2022. Can You Fast If You Have Diabetes?
Healthline. Diakses pada 2022. 8 Health Benefits of Fasting, Backed by Science.
National Library of Medicine. Diakses pada 2022. Effects of intermittent fasting on health markers in those with type 2 diabetes: A pilot study.
National Library of Medicine. Diakses pada 2022. Intermittent fasting during Ramadan attenuates proinflammatory cytokines and immune cells in healthy subjects.
National Library of Medicine. Diakses pada 2022. Chronic intermittent fasting improves cognitive functions and brain structures in mice.