Ketahui Pemeriksaan Rutin untuk Pengidap Diabetes

Halodoc, Jakarta - Salah satu penyakit yang memerlukan pemeriksaan rutin adalah diabetes tipe 2. Parahnya, penyakit ini dapat memengaruhi setiap bagian tubuh, mulai dari mata hingga kaki. Pemeriksaan rutin pengidap diabetes diperlukan untuk menemukan gangguan kesehatan sejak dini, guna mencegah munculnya komplikasi yang membahayakan. Lantas, apa saja pemeriksaan rutin pengidap diabetes yang disarankan? Berikut ini beberapa di antaranya:
Baca juga: Apa yang Menyebabkan Seseorang Berisiko Mengidap Diabetes Tipe 2?
1. Tes A1C
Tes darah utama ini bertujuan untuk mengukur kadar gula darah rata-rata selama dua atau tiga bulan sebelumnya. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui berapa angka gula darah secara konsisten, apakah dapat dikendalikan atau justru sebaliknya. Pemeriksaan ini setidaknya dilakukan sebanyak dua kali dalam setahun.
2. Pemeriksaan Tekanan Darah
Pengidap diabetes memiliki risiko tinggi untuk mengidap tekanan darah tinggi. Jika sudah dialami, maka stroke dan serangan jantung tidak dapat dihindari. Oleh karena itu, jangan lupa untuk melakukan pemeriksaan rutin yang satu ini, ya.
3. Tes Kolesterol
Pengidap diabetes memiliki risiko tinggi mengidap penyakit jantung. Oleh karena itu, tes darah untuk memeriksa kolesterol menjadi pemeriksaan rutin yang disarankan. Jika terdeteksi sejak dini, langkah penanganan menjadi lebih mudah untuk dilakukan.
4. Pemeriksaan Kaki
Kebanyakan pengidap diabetes mati rasa di area kaki. Oleh karena itu, pastikan untuk melakukan pemeriksaan kaki lengkap, ya. Pemeriksaan kaki dilakukan untuk memeriksa adanya kapalan, infeksi, luka, dan mati rasa.
Baca juga: Gaya Hidup Sehat yang Harus Diterapkan Pengidap Diabetes
5. Pemeriksaan Mata
Pemeriksaan mata tahunan diperlukan untuk melihat apakah gula darah tinggi telah merusak pembuluh darah. Pemeriksaan rutin pengidap diabetes ini dilakukan untuk memeriksa tanda-tanda awal glaukoma, katarak, dan retinopati diabetik guna membantu menjaga penglihatan pengidap.
6. Tes Ginjal
Tes mikroalbumin dilakukan dengan mengukur jumlah albumin, protein, dalam urine, dan membandingkannya dengan tingkat kreatinin, yaitu produk limbah dalam tubuh. Rasio albumin terhadap kreatinin memberi hasil apakah ginjal berfungsi dengan baik. Sebaiknya tes ini dilakukan sebanyak satu tahun sekali sebagai langkah perawatan utama.
7. Pemeriksaan Gigi
Penyakit gusi merupakan komplikasi diabetes yang jarang dialami. Ketika kondisinya memasuki tahapan serius, penyakit dapat membuat tubuh tidak mampu mengontrol gula darah, sehingga infeksi dan masalah kesehatan lainnya tidak dapat dihindari. Oleh karena itu, pengidap diabetes disarankan untuk melakukan pemeriksaan rutin setiap enam bulan sekali, menyikat gigi setiap sebanyak dua kali dalam sehari.
8. Elektrokardiogram
Gejala penyakit jantung yang muncul pada pengidap diabetes cenderung tidak biasa, sulit untuk dikenali. Oleh karena itu, jika kamu adalah pengidap diabetes yang berusia di atas 50 tahun, bicarakan dengan dokter terlebih dulu jika ingin menjalani pemeriksaan yang satu ini, ya. Pengidap diabetes mungkin mengalami mati rasa atau perasaan aneh di rahang, dada, atau lengan.
Baca juga: Wanita Hamil yang Mengidap Diabetes, Benarkah Memberikan Risiko Bayi Terkena Spina Bifida?
Itulah beberapa pemeriksaan rutin pengidap diabetes yang disarankan. Sebelum menjalankan beberapa pemeriksaan tersebut, dokter terlebih dulu melakukan pemeriksaan fisik untuk mengetahui kondisi kesehatan pasien. Untuk lebih jelasnya, silahkan temui dokter di rumah sakit terdekat, ya.