Ketahui Rekomendasi IDAI Soal Sekolah Tatap Muka

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   29 April 2021
Ketahui Rekomendasi IDAI Soal Sekolah Tatap MukaKetahui Rekomendasi IDAI Soal Sekolah Tatap Muka

Halodoc, Jakarta – Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merilis pernyataan dan imbauan terkait rencana pembukaan kembali sekolah di masa pandemi. Pernyataan ini dikeluarkan dalam rangka menanggapi pernyataan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim, soal kemungkinan dimulainya sekolah tatap muka terbatas pada tahun ajaran baru Juli 2021. Bagaimana tanggapan IDAI akan hal tersebut? 

IDAI sebenarnya belum merekomendasikan sekolah tatap muka dimulai kembali. Sebab, salah satu syarat untuk sekolah tatap muka adalah terkendalinya transmisi lokal yang ditandai dengan positivity rate kurang dari 5 persen. Indonesia belum mencapai angka tersebut. Syarat lain dibukanya kembali aktivitas di luar rumah adalah penurunan tingkat kematian akibat virus corona. 

Baca juga: Sekolah Tatap Muka, Fakta Vaksinasi untuk Pelajar

Jika Sekolah Tatap Muka Tetap Dilaksanakan 

Meski belum merekomendasikan sekolah tatap muka di tengah pandemi COVID-19, IDAI menekankan beberapa poin jika keputusan ini tetap diterapkan. Melansir laman website IDAI, saat sekolah tatap muka mulai dilakukan nanti, penyelenggara, orangtua, dan evaluator disarankan untuk mengikuti panduan berikut: 

  • Semua guru dan pengurus sekolah yang berhubungan dengan anak dan orangtua atau pengasuh harus sudah divaksin.
  • Buat kelompok belajar kecil. Kelompok ini yang berinteraksi secara terbatas di sekolah, dengan tujuan jika ada kasus konfirmasi, contact tracing dapat dilakukan secara efisien. 
  • Jam masuk dan pulang bertahap untuk menghindari penumpukan siswa. Bisa diterapkan jam masuk dan pulang yang sama untuk tiap kelompok kecil siswa. 
  • Mencegah kerumunan di gerbang sekolah dengan penjagaan dan pengawasan.
  • Jika menggunakan kendaraan antar jemput, kenakan masker dan jaga jarak, serta menjaga ventilasi dengan membuka jendela mobil. 
  • Gunakan area outdoor jika memungkinkan. Jika berada di ruang kelas tertutup pastikan memakai High Efficiency Particulate Air (HEPA) filter.
  • Membuat pemetaan risiko, yaitu mencari tahu adakah siswa dengan komorbid, orangtua siswa dengan komorbid, atau tinggal bersama lansia atau guru dengan komorbid. Anak dengan komorbiditas atau penyakit kronik sebaiknya tetap belajar secara daring.
  • Idealnya sebelum membuka sekolah, semua anak maupun guru dan petugas sekolah harus melakukan tes swab dan secara berkala dilakukan pemeriksaan swab ulang untuk menjaga kualitas kesehatan di sekolah. 
  • Menyediakan fasilitas cuci tangan di lokasi-lokasi strategis di sekolah (sebelah kelas, sebelah toilet, dan lain-lain).
  • Jika ada anak atau guru atau petugas sekolah masuk kriteria suspek, harus bersedia melakukan tes swab.

Baca juga: Tips Mempersiapkan Anak Kembali ke Sekolah di Era New Normal

  • Sekolah dan tim UKS harus sudah menyiapkan alur mitigasi jika ada warga sekolah yang sakit dan sesuai kriteria diagnosis suspek atau probable atau kasus terkonfirmasi COVID-19.
  • Melatih dan membiasakan siswa untuk mengenakan masker dengan benar, menyediakan masker cadangan, serta tempat pembuangan masker. 
  • Melatih anak untuk tidak menyentuh mata, hidung, dan mulut tanpa mencuci tangan terlebih dahulu. Ajarkan mengenai etika batuk dan bersin yang benar serta tidak bertukar alat makan dan minum pribadi. 
  • Mengajarkan anak untuk mengenali tanda COVID-19 secara mandiri dan melaporkan jika ada orang serumah yang sakit. Kemudian tidak melakukan stigmatisasi terhadap teman yang terinfeksi COVID-19.
  • Memperhatikan dan menjaga kesehatan mental anak. Memberi dukungan mental dan memastikan penjagaan khusus untuk anak berisiko tinggi. 
  • Jika anak sakit atau perlu isolasi, sekolah menekankan pentingnya tetap ada di rumah, tanpa takut soal pengurangan nilai.

Baca juga: Ketahui Segala Hal Mengenai COVID-19

Jika Si Kecil mengalami gejala penyakit tertentu, jangan panik. Ibu bisa menggunakan aplikasi Halodoc sebagai pertolongan pertama. Hubungi dokter melalui Video/Voice Call atau Chat dan sampaikan keluhan yang dialami. Dapatkan tips menjaga kesehatan anak di tengah pandemi virus corona dari ahlinya. Download Halodoc di sini

Referensi:
IDAI. Diakses pada 2021. Rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia Mengenai Pembukaan Sekolah di Masa Pandemi. 
Kemendikbud. Diakses pada 2021. Sekolah Tatap Muka Terbatas Mulai Juli 2021.