Ketahui Waktu yang Tepat Skrining Penyakit Menular Seksual

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   09 Februari 2023

"Penyakit menular seksual tidak selalu menunjukan gejala. Oleh sebab itu kamu perlu melakukan skrining untuk mendeteksinya."

Ketahui Waktu yang Tepat Skrining Penyakit Menular SeksualKetahui Waktu yang Tepat Skrining Penyakit Menular Seksual

Halodoc, Jakarta – Setiap individu perlu melakukan skrining penyakit menular seksual, terutama mereka yang aktif secara seksual. Pasalnya, penyakit ini bisa hadir tanpa gejala sehingga pengidapnya tidak menyadarinya.

Lantas, seberapa sering perlu melakukan skrining? Nah, semuanya ternyata tergantung pada usia, faktor risiko dan perilaku seksual individu tersebut. Berikut waktu yang tepat untuk skrining penyakit menular seksual.

Waktu yang Tepat untuk Skrining Penyakit Menular Seksual

Waktu skrining penyakit menular seksual bisa dibedakan atas jenis penyakitnya. Berikut contohnya:

1. Klamidia dan gonore

Idealnya pemeriksaan tahunan untuk penyakit ini dilihat berdasarkan:

  • Wanita berusia di bawah 25 tahun yang aktif secara seksual.
  • Individu yang sering berhubungan intim melalui anus.
  • Wanita di atas 25 tahun yang berisiko tinggi mengalami penyakit menular seksual, contohnya mereka yang sering bergonta ganti pasangan.
  • Pengidap HIV.
  • Wanita transgender yang berhubungan seks dengan pria.
  • Individu yang dipaksa melakukan hubungan seksual atau melakukan aktivitas seksual yang bertentangan dengan keinginannya.

2. HIV, sifilis, dan hepatitis

The U.S. Preventive Services Taskforce menyarankan agar tes HIV dilakukan setidaknya sekali untuk individu berusia 15-65 tahun.

Mereka yang lebih berisiko mengalami penyakit menular seksual perlu melakukan tes HIV tahunan. Sedangkan untuk skrining hepatitis C amat direkomendasikan untuk individu dengan rentang usia 18-79 tahun.

Selain itu, temui dokter apabila mengalami tanda-tanda HIV, sifilis dan hepatitis seperti berikut ini:

  • Memiliki lebih dari satu pasangan seksual.
  • Penggunaan obat intravena (IV).
  • Pria yang berhubungan seks dengan pria.
  • Sedang hamil atau berencana untuk hamil.
  • Melakukan aktivitas seksual yang bertentangan dengan keinginan.

3. Herpes genital

Mayoritas orang yang terkena infeksi herpes tidak pernah memiliki gejala apa pun. Meski begitu, mereka masih dapat menularkan virus ke orang lain.

Oleh sebab itu, lakukan tes ini setidaknya sekali untuk menurunkan peluangnya.

4. HPV

Beberapa jenis human papillomavirus (HPV) dapat menyebabkan kanker serviks. Jenis HPV lainnya dapat menyebabkan kutil kelamin.

Banyak orang yang aktif secara seksual mendapatkan HPV tetapi tidak pernah memiliki gejala apapun. Dalam beberapa kasus, virus hilang dengan sendirinya dalam waktu dua tahun.

Tes HPV jarang dilakukan untuk pria. Namun, tes ini bisa direkomendasikan untuk pria yang mengalami kutil kelamin.

Ada juga tes pap untuk mendeteksi perubahan sel dalam serviks. Tes ini direkomendasikan setiap tiga tahun untuk wanita berusia antara 25 dan 65 tahun.

Wanita berusia antara 25 dan 65 tahun juga perlu melakukan tes HPV yang bisa dikombinasikan dengan tes pap. Nah, tes ini bisa kamu lakukan setiap lima tahun jika hasil tes sebelumnya normal.

Mereka yang berisiko tinggi terkena kanker serviks atau memiliki hasil tes pap atau HPV yang tidak normal perlu melakukannya lebih sering. Pasalnya, HPV berkaitan erat dengan kanker vulva, vagina, penis, anus, serta mulut dan tenggorokan.

Kenali Tanda-Tanda Infeksi Menular Seksual

Berikut tanda-tanda infeksi menular seksual yang patut kamu waspadai:

  • Keluarnya cairan yang tidak biasa dari vagina, penis atau anus.
  • Nyeri saat buang air kecil.
  • Benjolan atau pertumbuhan kulit di sekitar alat kelamin atau pantat (anus).
  • Ruam.
  • Perdarahan vagina yang tidak normal.
  • Kelamin atau anus yang gatal.
  • Lecet dan luka di sekitar alat kelamin atau anus.
  • Muncul kutil di sekitar alat kelamin atau anus.
  • Timbul kutil di mulut atau tenggorokan.

Segera lakukan pemeriksaan untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat. Untuk melakukan pemeriksaan, kini kamu bisa melakukannya dari rumah dengan layanan Halodoc Home Lab (tersedia di Jabodetabek dan Surabaya) atau buat janji skrining penyakit menular seksual di rumah sakit pilihanmu di Halodoc.

homelab
Referensi:
National Health Service. Diakses pada 2023. Sexually transmitted infections (STIs)
Mayo Clinic. Diakses pada 2023. STD testing: What’s right for you?
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2023. Screening Recommendations and Considerations Referenced in Treatment Guidelines and Original Sources.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan