Kurangnya Sosok Ayah Pengaruhi Gairah Seksual Wanita
“Ayah adalah sosok pelindung dan panutan keluarga, sehingga sosoknya sangat dibutuhkan terutama untuk anak perempuannya. Kurangnya sosok ayah nyatanya berpengaruh pada gairah seksual anak perempuan tersebut di kemudian hari”

Halodoc, Jakarta – Selera dan gairah seksual wanita jelas berbeda dengan yang lainnya. Nyatanya, ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi hal ini. Studi baru-baru ini menemukan bahwa masa lalu seorang wanita berpengaruh terhadap kehidupan seksual mereka. Penelitian tersebut menambahkan kurangnya sosok ayah juga menjadi faktor pendukung. Kenapa demikian?
Kehadiran sosok seorang ayah amat penting bagi seorang anak perempuan. Kurangnya kehadiran sosok ayah ini ternyata berdampak pada kondisi psikologi seorang anak hingga dewasa. Tanpa adanya panutan dan sosok yang melindungi, anak dapat buta arah bahkan berdampak kehidupan seksualnya. Simak penjelasan selengkapnya berikut ini.
Kurangnya Sosok Ayah Mampu Pengaruhi Gairah Seksual Wanita
Peneliti dari University of Utah and Texas Christian University, menerangkan bahwa ketidakhadiran sosok ayah pada masa kecil dapat memengaruhi gairah seksual wanita saat dewasa kelak. Bahkan, pada penelitian tersebut juga ditemukan bahwa kurang kasih sayang ayah berperan dalam menentukan sikap wanita tersebut dalam menghadapi kehidupan pernikahan.
Peneliti itu juga menemukan fakta sebaliknya bahwa wanita yang kurang kasih sayang ayah akan melampiaskan ‘kekosongan’ lewat hubungan seksual. Artinya, mereka cenderung lebih aktif dan berpotensi melakukan berhubungan seks di usia dini. Para peneliti menilai kondisi sebagai satu bentuk protes dan pelampiasan wanita atas ketidakhadiran figur lelaki dewasa saat ia kecil. Jadi, mungkin jelas bahwa peran ayah amat berpengaruh pada gairah seksual wanita.
Berbagai Masalah Seksual Akibat Kurangnya Sosok Ayah
Sejumlah ahli mengidentifikasi masalah yang mungkin muncul jika seorang anak perempuan dibesarkan tanpa sosok seorang ayah. Berikut berbagai masalah yang bisa ditimbulkan dari kurangnya kehadiran seorang ayah:
1. Masalah kesehatan seksual
Anak perempuan yang dibesarkan tanpa ayah memiliki potensi lebih besar terkena masalah kesehatan seksual. Bahkan beberapa wanita ditemukan melakukan hubungan intim pertama kali di bawah usia 16 tahun, serta mengembangkan penyakit menular seksual.
2. Memengaruhi struktur otak
Penelitian pada tikus menunjukkan adanya perbedaan struktur otak tikus yang dibesarkan oleh orangtua lengkap dibanding yang dibesarkan hanya oleh ibu. Peneliti menggunakan objek tikus California, sebab tikus jenis ini memiliki kesamaan dengan manusia dalam hal membesarkan keturunannya bersama-sama. Lalu apa dampaknya pada struktur otak?
Seorang ahli dari McGill University Canada, Dr. Gabriella Gobbi, yang ikut melakukan penelitian, menyebut ketidakhadiran ayah memberi dampak pada sisi neurobiologi. Ada perubahan pada bagian prefrontal cortex di otak, yaitu bagian yang berfungsi mengatur perilaku sosial dan kognitif, pada anak perempuan yang dibesarkan tanpa ayah.
3. Masalah di lingkungan sosial
Anak perempuan yang dibesarkan tanpa ayah cenderung sulit menyesuaikan diri di lingkungan sosial. Bahkan memiliki potensi merundung teman di sekitarnya. Dikutip dari Psychology Today, sebanyak 85 persen remaja yang berada di penjara dan terlibat kasus kriminal besar tanpa kehadiran sosok ayah.
4. Korban pelecehan
Sebuah laporan menyebutkan bahwa anak yang tidak tinggal bersama orangtua kandung berisiko jadi korban kekerasan seksual hingga 40 kali lebih besar. Selain itu, beberapa kekerasan lain yang mungkin terjadi seperti pelecehan fisik maupun emosional.
5. Masalah akademis
Tak hanya dari segi seksualitas, anak yang dibesarkan tanpa sosok ayah sering mengalami kesulitan di bidang pendidikan. Beberapa masalah akademis yang sering terjadi seperti putus sekolah, hingga kesulitan dalam pelajaran membaca dan berhitung.
Dari penjelasan di atas, jelas bahwa betapa pentingnya sosok ayah dalam kehidupan seorang anak perempuan hingga dirinya beranjak dewasa. Jadi, ada baiknya ibu dan ayah memperhatikan betul apa yang menjadi kebutuhan Si Kecil. Usia keemasan anak adalah waktu terbaik untuk mencurahkan kasih sayang dan memberinya pengalaman manis tentang keluarga.
Apabila kamu masih ingin berdiskusi seputar perilaku dan pola asuh anak dengan psikolog, segera buat janji medis di aplikasi Halodoc. Jangan tunda agar tumbuh kembang anak tetap terpantau, download Halodoc sekarang juga!