Lebih Bahaya Mana, Lemak Perut atau Paha?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   30 April 2018
Lebih Bahaya Mana, Lemak Perut atau Paha?Lebih Bahaya Mana, Lemak Perut atau Paha?

Halodoc, Jakarta – Setiap orang pasti tidak ingin ada lemak yang tertimbun pada tubuhnya, karena selain berbahaya, lemak juga akan mengurangi estetika tubuh. Lemak yang berbahaya tersebut biasanya tertimbun pada bagian paha ataupun dada. Bentuk tubuh orang yang memiliki kelebihan lemak di perut atau di sekitar bagian atas tubuhnya disebut dengan bentuk apel. Sementara orang yang punya lebih banyak tumpukan lemak di bagian bawah tubuh, seperti di paha, mempunyai bentuk tubuh tipe pir.

 

Meski sama-sama berbahaya dan mampu menimbulkan risiko penyakit, lemak di perut atau di paha ternyata mengindikasikan bahaya yang berbeda. Seperti yang dilansir dari Forbes, mereka yang memiliki timbunan lemak di perut memiliki lemak viseral (lemak yang menempel pada beberapa bagian organ dalam tubuh) yang cukup banyak. Tumpukan lemak tesebut jauh lebih berbahaya daripada timbunan lemak di bawah kulit seperti di pinggang, paha, atau lengan.

 

(Baca juga: Wah, Ternyata Gemuk Bisa Menular)

 

Risiko Lemak Berlebih Di Perut

Lemak di perut dapat menjadi racun bagi sistem kerja tubuh. Timbunan lemak tersebut mampu merangsang terbentuknya zat kimia sitokin di dalam tubuh, sehingga akan meningkatkan peluang terkena penyakit kardiovaskuler seperti penyumbatan pembuluh darah, tekanan darah tinggi dan serangan jantung. Sitokin juga bertanggung jawab akan peradangan yang terjadi pada tubuh yang memicu kanker. Tidak hanya itu, timbunan lemak akan membuat tubuh menjadi kurang sensitif terhadap insulin sehingga kamu bisa terserang penyakit diabetes.

 

Cara Mengetahui Lemak Di Perut Berbahaya Atau Tidak

Gaya hidup zaman sekarang seperti sering makan berlebih, sering mengonsumsi makanan cepat saji, malas olahraga akan meningkatkan tumpukan lemak di perut. Kamu mungkin akan merasakan hal ini adalah sesuatu yang normal, namun di balik itu kamu harus menyadari segera bahaya yang tersembunyi di sana.

 

Apabila kamu penasaran apakah tumpukan lemak di tubuhmu dapat mengganggu atau tidak, kamu tidak harus melakukan pemeriksaan laboratorium. Alternatif selain cek lab adalah dengan mengukur lingkar pinggang. Kamu butuh meterang untuk dilingkarkan ke perutmu. Ukuran lingkaran pinggang yang normal bagi wanita adalah kurang dari 80 cm, sementara untuk pria harus kurang dari 90 cm. Nah, apabila ukuran pinggangmu melebihi ukuran normal tersebut, ada baiknya untuk segera melakukan olahraga rutin dan mengatur pola makan agar ukuran pinggangmu mengecil.

 

Cara Untuk Mengatasi Lemak Perut

Nah, agar kamu bisa terhindar dari penyakit-penyakit yang membahayakan seperti yang disebutkan sebelumnya, berikut ini terdapat beragam cara mudah untuk mengatasinya:

  • Konsumsi makanan yang kaya kandungan karbohidrat kompleks dengan indeks glikemik rendah akan membantu mencegah lemak perut bertambah banyak. Kamu juga harus mengonsumsi makanan berserat tinggi seperti pepaya, apel, wortel, dan makanan gandum utuh untuk mengembalikan berat badan normal.
  • Hindari mengonsumsi makanan cepat saji, makanan dalam kemasan dan semacamnya. Makanan ini mengandung lemak trans, gula, dan garam yang membuat lemak semakin bertumpuk di sekitar perut.
  • Lakukan aktivitas fisik yang dapat mengurangi tumpukan lemak di perut. Olahraga tersebut misalnya yoga atau pilates untuk meningkatkan fleksibilitas dan kekuatan otot perut, ada juga latihan aerobik seperti bersepeda, berenang, berjalan kaki yang mampu memperbaiki kesehatan kardiovaskuler dan mengurangi kemungkinan penyakit jantung.

 

Lemak di perut ternyata menyimpan bahaya besar apabila kamu tidak segera berusaha untuk menghilangkannya. Jadi, jangan pernah malas berolahraga dan jaga asupan makananmu ya. Kamu juga bisa membeli produk kesehatan dan suplemen yang kamu butuhkan di Halodoc. Kamu enggak perlu repot-repot lagi ke apotik. Tinggal order, dan pesananmu akan sampai dalam waktu satu jam. Jadi, tunggu apa lagi? Ayo, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.

 

(Baca juga: Tips Sehat Bat Yang Suka Makan Gorengan)