Letak Usus Buntu: Posisi, Fungsi dan Gejala Peradangan
Usus buntu bisa meradang (apendisitis) dan perlu ditangani segera agar tidak menimbulkan komplikasi serius.

DAFTAR ISI
- Letak Usus Buntu dan Fungsinya
- Gejala Usus Buntu
- Penyebab Radang Usus Buntu
- Diagnosis Usus Buntu
- Komplikasi Jika Usus Buntu Tidak Ditangani
- Pengobatan Usus Buntu
- Pencegahan Usus Buntu
- FAQ
Usus buntu (appendiks vermiformis) adalah organ berbentuk tabung kecil dan tipis yang berukuran sekitar 5 hingga 10 cm, terhubung ke sekum (bagian awal usus besar).
Radang usus buntu (apendisitis) terjadi ketika usus buntu meradang dan terinfeksi. Kondisi ini memerlukan penanganan medis segera untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
Letak Usus Buntu dan Fungsinya
Secara anatomis, usus buntu terletak di perut bagian kanan bawah, tepatnya di titik pertemuan antara usus kecil dan usus besar.
Lokasi spesifiknya adalah di dekat katup ileocecal, yang mengatur aliran makanan dari ileum (bagian terakhir usus kecil) ke dalam sekum (bagian pertama usus besar).
Dahulu, organ ini dianggap sebagai sisa evolusi yang tidak memiliki fungsi signifikan. Akan tetapi, organ ini ternyata berperan dalam sistem kekebalan tubuh dan menjadi tempat penyimpanan bakteri baik yang dapat membantu memulihkan kesehatan usus setelah diare atau infeksi.
Gejala Penyakit Usus Buntu
Gejala radang usus buntu bisa bervariasi pada setiap orang, tetapi gejala yang paling umum meliputi:
- Nyeri perut yang dimulai di sekitar pusar dan berpindah ke bagian kanan bawah. Nyeri ini akan semakin parah seiring waktu.
- Mual dan muntah.
- Kehilangan nafsu makan.
- Demam ringan.
- Perut kembung.
- Sembelit atau diare.
Pada beberapa kasus, gejala juga bisa meliputi:
- Nyeri saat buang air kecil.
- Nyeri perut yang tajam.
- Sensasi tidak bisa buang angin.
Penyebab Radang Usus Buntu
Penyebab utama radang usus buntu adalah penyumbatan pada lapisan оrgan tersebut. Penyumbatan ini bisa disebabkan oleh:
- Feses yang mengeras.
- Pembesaran jaringan limfoid di dinding usus buntu.
- Cacing usus.
- Tumor.
Penyumbatan ini menyebabkan bakteri terperangkap di dalam usus buntu, sehingga menyebabkan infeksi dan peradangan.
Pahami lebih dalam mengenai Gangguan Pencernaan – Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya berikut ini.
Diagnosis Usus Buntu
Diagnosis radang usus buntu biasanya dilakukan melalui pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
Dokter akan menanyakan riwayat kesehatan dan gejala yang dialami. Pemeriksaan fisik meliputi penekanan pada perut untuk mencari titik nyeri.
Sebagian orang mungkin pernah mendengar tentang cara sederhana seperti mengangkat kaki untuk mendeteksi usus buntu dan bertanya, apakah ada cara mengetahui usus buntu dengan mengangkat kaki. Namun, cara tersebut tidak akurat secara medis dan tetap perlu pemeriksaan dokter untuk memastikan diagnosisnya.
Pemeriksaan penunjang yang mungkin dilakukan meliputi:
- Pemeriksaan darah: Untuk melihat tanda-tanda infeksi.
- Pemeriksaan urine: Untuk menyingkirkan kemungkinan infeksi saluran kemih.
- Pencitraan: USG perut, CT scan, atau MRI dapat dilakukan untuk melihat kondisi usus buntu secara lebih detail.
Komplikasi Jika Usus Buntu Tidak Ditangani
Jika tidak segera ditangani, radang usus buntu dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti:
- Perforasi (pecahnya usus buntu): Memungkinkan bakteri dan isi usus menyebar ke rongga perut (peritonitis), yang dapat mengancam jiwa.
- Abses: Kantung berisi nanah dapat terbentuk di sekitar usus buntu yang meradang. Abses ini perlu dikeringkan.
- Sepsis: Infeksi berat yang menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Sepsis adalah kondisi yang sangat berbahaya dan memerlukan perawatan intensif.
Penanganan yang cepat dan tepat sangat penting untuk mencegah komplikasi serius akibat radang usus buntu. Berikut Daftar Dokter yang Akan Membantu Pengobatan Usus Buntu untuk kamu hubungi sehingga komplikasi serius bisa dicegah.
Pengobatan Usus Buntu
Pengobatan utama untuk radang usus buntu adalah operasi pengangkatan usus buntu (apendektomi). Operasi ini dapat dilakukan dengan dua cara:
- Operasi terbuka (laparotomi): Dilakukan dengan membuat sayatan besar di perut bagian kanan bawah.
- Operasi laparoskopi: Dilakukan dengan membuat beberapa sayatan kecil dan menggunakan alat khusus (laparoskop) untuk mengangkat usus buntu. Metode ini biasanya memiliki waktu pemulihan yang lebih cepat.
Selain operasi, pasien juga akan diberikan antibiotik untuk mengatasi infeksi. Simak informasi lebih dalam mengenai Penyakit Usus Buntu – Gejala, Penyebab, Pencegahan & Pengobatannya berikut ini.
Pencegahan Usus Buntu
Tidak ada cara pasti untuk mencegah radang usus buntu. Namun, beberapa langkah berikut dapat membantu mengurangi risiko:
- Konsumsi makanan tinggi serat: Serat membantu menjaga kesehatan saluran pencernaan dan mencegah sembelit. Contoh makanan tinggi serat adalah buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian.
- Minum air yang cukup: Air membantu melancarkan pencernaan dan mencegah фекалии mengeras.
- Hindari menunda buang air besar: Menunda buang air besar dapat menyebabkan feses mengeras dan meningkatkan risiko penyumbatan.
Itulah penjelasan seputar usus buntu yang perlu kamu ketahui. Jika kamu punya pertanyaan lain terkait kondisi ini, hubungi dokter spesialis penyakit dalam di Halodoc saja!
Mereka bisa memberikan informasi dan saran perawatan yang tepat sekaligus meresepkan obat.
Jangan khawatir, dokter di Halodoc tersedia 24 jam sehingga kamu bisa menghubunginya kapan pun dan dimana pun. Tunggu apa lagi? Klik banner di bawah ini untuk menghubungi dokter terpercaya:

Referensi:
WebMD. Diakses pada 2025. Appendicitis
Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Appendicitis
Healthline. Diakses pada 2025. Everything You Need to Know About Appendicitis
FAQ
1. Apakah usus buntu berbahaya?
Jika tidak ditangani, radang usus buntu dapat menyebabkan komplikasi berbahaya seperti peritonitis dan sepsis.
2. Apakah usus buntu bisa sembuh sendiri?
Radang usus buntu memerlukan penanganan medis dan tidak bisa sembuh sendiri.
3. Apa yang terjadi jika usus buntu pecah?
Jika usus buntu pecah, bakteri dan kotoran dapat menyebar ke dalam rongga perut, menyebabkan peritonitis yang mengancam jiwa.


