Makanan yang Baik Dikonsumsi Pengidap Beri-beri

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   04 Juli 2019
Makanan yang Baik Dikonsumsi Pengidap Beri-beriMakanan yang Baik Dikonsumsi Pengidap Beri-beri

Halodoc, Jakarta – Tahukah kamu bahwa untuk mendapatkan energi, tubuh memerlukan vitamin B-1 untuk mengubah karbohidrat yang kita konsumsi? Nah, ketika tubuh kekurangan B-1, kita akan kekurangan energi yang memicu kondisi medis, seperti kelemahan, sesak napas sampai kehilangan kesadaran. Kondisi kurangnya B1 atau tiamin dalam tubuh lebih dikenal sebagai penyakit beri-beri.

Baca Juga: Ketahui Lebih Jauh Dampak Penyakit Beri-Beri pada Kehamilan

Penyakit ini berisiko dialami oleh individu yang menjalankan diet tertentu atau orang-orang di wilayah yang aksesnya sulit mendapatkan makanan kaya akan vitamin B1. Vitamin B1 cenderung ditemukan di dalam jenis makanan yang umum dikonsumsi masyarakat di dunia, seperti nasi putih,  sereal, roti, dan pasta. 

Kalau kamu tinggal di wilayah dengan akses ke makanan yang kaya akan tiamin, bisa dipastikan peluang untuk mengembangkan beri-beri rendah. Selain keterbatasan akses, beri-beri juga rentan dialami oleh individu yang kecanduan minuman alkohol, ibu hamil yang mengalami hiperemesis gravidarum, pengidap AIDS, dan individu yang telah menjalankan operasi bariatrik.

Penyakit beri-beri terbagi atas dua jenis, yakni beri-beri basah dan beri-beri kering. Beri-beri basah dapat memengaruhi jantung, sistem peredaran darah, bahkan berisiko menyebabkan gagal jantung. Sedangkan beri-beri kering dapat merusak saraf dan menyebabkan penurunan kekuatan otot yang bisa berkembang menjadi kelumpuhan otot. Karena komplikasinya yang cukup membahayakan, pengidap beri-beri perlu mendapat penanganan sesegera mungkin. Gejala beri-beri yang perlu diwaspadai, yakni:

Gejala Beri-Beri Basah

  • Sesak napas selama aktivitas fisik.

  • Bangun dengan napas pendek.

  • Jantung berdetak lebih cepat.

  • Pembengkakan pada kaki bagian bawah.

Gejala Beri-Beri Kering

  • Penurunan fungsi otot, terutama pada tungkai bawah

  • Kesemutan pada kaki dan tangan

  • Kebingungan

  • Kesulitan berbicara

  • Muntah

  • Gerakan mata tak sadar

  • Kelumpuhan

Dalam kasus ekstrem, beri beri bisa mengacu pada sindrom Wernicke-Korsakoff, yakni kerusakan otak yang disebabkan oleh defisiensi tiamin.

Baca Juga: Ketahui Perbedaan Beri-Beri Kering dan Beri-Beri Basah

Jenis Makanan yang Baik Dikonsumsi Pengidap Beri-Beri

Karena penyakitnya disebabkan oleh defisiensi tiamin, maka konsumsi makanan yang kaya tiamin adalah hal yang wajib dilakukan. Bahan makanan yang tinggi kandungan vitamin B-1 termasuk kacang dan polong-polongan, biji-bijian, daging, ikan, dan susu. Jenis sayuran yang tinggi kandungan tiaminnya, yakni asparagus, biji labu, kecambah brussel, bayam, dan sayuran bit. 

Sereal, pasta, gandum yang sering dijadikan makanan pokok juga menjadi sumber utama vitamin B1. Produk hewani, seperti daging babi, produk susu, unggas, kuning telur adalah sumber tiamin yang baik.

Namun, memasak atau mengolah makanan apa yang telah disebutkan di atas bisa mengurangi kandungan tiaminnya. Maka dari itu, pastikan olah makanan diatas dengan benar agar kandungan tiaminnya tetap terjaga. Bagi ibu yang memberikan susu formula untuk Si Kecil, pastikan susu formulanya juga mengandung cukup tiamin. Pastikan pula untuk membeli susu formula dari sumber yang dapat diandalkan.

Tidak hanya konsumsi makanan yang kaya akan kandungan tiaminnya. Membatasi konsumsi alkohol juga mengurangi risiko mengembangkan penyakit beri-beri. Individu yang gemar mengonsumsi alkohol disarankan rutin memeriksakan diri untuk memantau jumlah tiamin dalam tubuh.

Baca Juga: Mengapa Pecandu Alkohol Berisiko Terkena Penyakit Beri-Beri?

Konsumsi suplemen juga efektif untuk memenuhi asupan tiamin dalam tubuh lho. Kalo kamu butuh suplemennya, beli saja lewat aplikasi Halodoc aja! Klik fitur Buy Medicine yang ada di aplikasi Halodoc untuk membeli suplemen yang kamu butuhkan. Kemudian, pesanan akan segera diantar ke tempat tujuan kamu. Gampang banget kan? Makanya yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan