Advertisement

Mana yang Lebih Baik, Berbuka dengan Makanan Berat atau Manis?

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   27 April 2022

“Berpuasa selama sekitar 14 jam sudah membuat tubuh lemas karena kadar gula dalam darah yang menurun drastis. Oleh karena itu, kamu perlu berbuka dengan makanan manis yang bisa meningkatkan kadar gula darah agar kembali normal.”

Mana yang Lebih Baik, Berbuka dengan Makanan Berat atau Manis?Mana yang Lebih Baik, Berbuka dengan Makanan Berat atau Manis?

Halodoc, Jakarta – Selama bulan Ramadan, umat muslim diwajibkan untuk menjalani puasa sebagai bagian dari ibadah. Namun, tak hanya bagian dari ibadah, nyatanya puasa juga dapat memberikan beberapa manfaat kesehatan, salah satunya adalah mengurangi risiko diabetes. Ini karena selama berpuasa, asupan makanan terutama karbohidrat dan makanan manis berkurang. 

Meski begitu, asupan gula yang berkurang selama puasa bisa menyebabkan kadar gula darah dalam tubuh sangat sedikit. Akhirnya tubuh kekurangan sumber energi, sehingga tidak dapat memproduksi energi sesuai kebutuhan secara optimal. Oleh karena itu, penting untuk memerhatikan asupan makanan ketika kamu berbuka puasa.

Nah, ketika berbuka, kebanyakan orang mengonsumsi makanan manis untuk mengembalikan energi yang terbuang selama puasa. Di sisi lain, sebagian orang berbuka dengan langsung mengonsumsi makanan berat. Namun, sebenarnya mana yang lebih baik? Berbuka dengan makanan berat atau manis? Yuk, simak penjelasannya di sini! 

Berbuka dengan Makanan Manis Lebih Baik? 

Berpuasa selama sekitar 14 jam sudah membuat tubuh lemas karena kadar gula dalam darah yang menurun drastis. Oleh karena itu, kamu perlu sesuatu yang manis untuk meningkatkan kadar gula darah agar normal kembali pada tubuh. 

Selain itu, sumber energi terbanyak pada tubuh kamu ada pada makanan yang berasal dari karbohidrat dan mengandung kadar gula yang cukup. Jadi, sebaiknya saat berbuka puasa, nikmatilah makanan manis terlebih dahulu.

Namun, pastikan untuk menyesuaikan porsi dengan kebutuhan dan tidak mengonsumsi makanan manis secara berlebihan. Perlu diketahui bahwa jumlah aman makanan manis untuk berbuka hanya sekitar lima persen dari total asupan kalori yang masuk pada tubuh. 

Di samping itu, tidak ada salahnya jika kamu mencoba berbuka dengan makanan manis alami. Misalnya seperti mengonsumsi buah-buahan seperti kurma sebagai salah satu rekomendasi menu berbuka. Ini bukan tanpa alasan, buah kurma diketahui memiliki kandungan yang terbilang cukup lengkap, jika dibandingkan dengan jenis buah lainnya. Menariknya, dalam satu butir buah kurma terkandung gula, mineral, protein, lemak, hingga berbagai macam vitamin. 

Selain itu, buah yang satu ini juga memiliki kandungan glukosa yang cukup tinggi. Alhasil, mengonsumsi kurma dalam jumlah yang sesuai tentunya dapat mengembalikan energi yang hilang selama berpuasa. Namun, jika kamu tidak menyukai kurma atau sulit menemukannya, kamu dapat menggantinya dengan buah lain seperti blewah atau semangka. 

Asupan yang Perlu Dihindari Saat Berbuka Puasa

Perut yang kosong setelah seharian berpuasa tentunya tidak seharusnya diisi dengan sembarang makanan. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui beberapa makanan atau minuman yang perlu dihindari saat berbuka, yaitu: 

1. Makanan Berat

Meskipun perut terasa sangat lapar menjelang berbuka puasa, sebaiknya jangan langsung mengonsumsi makanan berat. Hal ini dilakukan agar jantung dan hati tidak bekerja lebih berat dari seharusnya. Sebaiknya konsumsi makanan ringan yang manis terlebih dahulu, satu jam atau dua jam kemudian baru boleh mengonsumsi makanan yang cukup berat atau menikmati makan malam seperti biasa. 

Selain itu, berbuka puasa dengan menikmati makanan yang cukup berat nyatanya bisa memicu penyakit mag. Pada saat kamu berpuasa, lambung kamu beristirahat selama satu hari. Jadi jika saat berbuka kamu langsung menyantap makanan berat, lambung akan kaget dan membuat penyakit mag muncul. 

2. Makanan yang Digoreng 

Jenis makanan lain yang perlu dihindari saat berbuka puasa adalah yang diolah dengan cara digoreng dan sangat berminyak. Sebab, jenis makanan tersebut mengandung terlalu banyak lemak dan akan disimpan oleh tubuh sebagai jaringan lemak.

Lebih parahnya lagi, terlalu banyak mengonsumsi makanan berlemak saat berbuka dapat meningkatkan tingkat keasaman pada tubuh dan gangguan pencernaan. Kondisi tersebut tentunya dapat memicu terjadinya kenaikan asam lambung saat berbuka. 

3. Minuman Berkafein 

Minuman berkafein seperti teh atau kopi adalah salah satu minuman yang perlu dihindari ketika berbuka puasa. Sebab, kandungan kafein bersifat diuretik sehingga dapat menyebabkan hilangnya air dan meningkatkan rasa haus.

4. Minum Air Putih Berlebihan 

Saat berbuka puasa, sebaiknya kamu tidak langsung mengonsumsi air putih dalam jumlah yang berlebihan. Sebab, hal ini dapat membuat perut terasa mual dan kembung. 

Itulah menu buka puasa yang sangat disarankan untuk menjaga kesehatan. Jadi kini kamu lebih paham mana yang lebih baik, berbuka dengan makanan berat atau manis. Namun, meski makanan manis disarankan, pastikan untuk menyesuaikan porsi dengan kebutuhan dan tidak mengonsumsinya secara berlebihan. 

Jika kamu masih memiliki pertanyaan seputar makanan yang sebaiknya dikonsumsi untuk berbuka, kamu bisa tanya dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur chat/video call secara langsung pada aplikasinya. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, download Halodoc sekarang juga! 

Referensi: 

Kompas. Diakses pada 2022. Haruskah Buka Puasa Dengan Makanan Manis?
Health Xchange SG. Diakses pada 2022. ​​Ramadan Fasting: What to Eat During Iftar. 
Detik Health. Diakses pada 2022. 5 Kebiasaan Tak Sehat yang Harus Dihindari saat Berbuka Puasa. 
The National. Diakses pada 2022. The best foods to eat and avoid during iftar and suhoor.
Emirates 247. Diakses pada 2022. Guide to healthy fasting: Drinks to avoid during Ramadan.