Begini Cara Mendeteksi Kanker Payudara dan Kanker Serviks

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   21 Juni 2019
Begini Cara Mendeteksi Kanker Payudara dan Kanker ServiksBegini Cara Mendeteksi Kanker Payudara dan Kanker Serviks

Halodoc, Jakarta - Dari banyaknya penyakit berkaitan dengan wanita, kanker payudara dan  kanker serviks merupakan penyakit yang sungguh mengkhawatirkan. Alasannya simpel, kedua penyakit ini bisa berujung pada kematian. Lalu, bagaimana sih cara mendiagnosis kedua penyakit ini?

Mammografi pada Kanker Payudara

Mammografi merupakan salah satu cara yang cukup efektif untuk mendiagnosis kanker payudara. Prosedur ini merupakan tes pemindaian yang dilakukan untuk menangkap gambar jaringan payudara dengan menggunakan teknologi Rontgen.

Pemeriksaan kesehatan ini sebenarnya tak hanya bertujuan untuk mendeteksi kanker payudara saja, tapi berbagai bentuk kelainan payudara lainnya. Misalnya, tumor, kista, ataupun penumpukan kalsium pada jaringan payudara.

1. Sebelum Mammografi

Pemeriksaan ini tak memerlukan puasa, tapi perlu menghindari kafein, seperti kopi, teh, dan cokelat. Setidaknya dua minggu sebelum pemeriksaan. Pasalnya, kafein bisa membuat payudara terasa nyeri, sehingga bisa menimbulkan rasa tidak nyaman saat pemeriksaan.

Hindari juga penggunaan produk kosmetik, seperti deodoran, losion, krim, bedak, minyak, dan parfum di sekitar payudara (termasuk, area ketiak), karena produk tersebut bisa mengganggu hasil pemeriksaan.

Saat pemeriksaan berlangsung, kita diminta melepaskan semua aksesoris (perhiasan dan logam) yang dipakai dari pinggang ke atas karena akan diberikan pakaian khusus selama pemeriksaan. Jika kita pernah melakukan mammografi sebelumnya, bawa hasil tes agar bisa digunakan sebagai perbandingan.

2. Pelaksanaan Mammografi

Payudara ditempatkan ke dalam alat Rontgen dengan kompresor yang akan menekan payudara untuk mendatarkan jaringan di dalamnya. Pemeriksaan bisa dilakukan dalam posisi duduk maupun berdiri. Saat payudara ditekan kompresor, kita akan diminta menahan napas agar mendapatkan hasil gambar yang jelas dan mengurangi tingkat paparan radiasi.

Efek samping yang muncul berupa rasa tidak nyaman dan nyeri beberapa saat pada payudara. Jika hasil pemeriksaan kurang jelas atau ditemukan kelainan, mammografi akan diulang secara langsung atau beberapa hari setelah hasil Rontgen keluar. Mammografi umumnya berlangsung sekitar 30 menit, kecuali jika ada prosedur tambahan yang perlu dilakukan.

Baca juga:7 Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Lakukan Mammografi

3. Sesudah  Mammografi

Kita diperbolehkan pulang setelah pemeriksaan. Namun, tidak dianjurkan untuk berkendara dan mengoperasikan alat berat jika selama pemeriksaan mendapatkan suntikan penenang. Hasil mammografi akan memperlihatkan kondisi jaringan payudara dan kelainan tertentu dalam bentuk foto rontgen.

Hasil ini bisa diperoleh beberapa hari setelah pemeriksaan dan akan diberikan pada dokter yang merujuk guna dilakukan tindak lanjut, seperti pengambilan sampel jaringan (biopsi), operasi, ataupun kemoterapi.

Kanker Serviks

Kaum hawa rasanya perlu menaruh perhatian lebih terhadap kanker serviks. Masalah medis ini merupakan “pembunuh” utama perempuan di Indonesia. Bahkan, negara kita menduduki peringkat pertama sebagai negara dengan jumlah kasus terbanyak di Asia Tenggara.

Menurut data dari Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan 2015, data Globocan tahun 2012 menunjukkan, setiap harinya ada 26 wanita di Indonesia meninggal akibat kanker serviks. Dengan kata lain, setiap jam setidaknya ada seorang perempuan di Indonesia meninggal akibat kanker serviks. Lalu, bagaimana cara mendiagnosis kanker serviks?

1. Tes IVA

Tes IVA atau Inspeksi Visual Asam Asetat merupakan pemeriksaan leher rahim yang dijadikan untuk mendeteksi kanker serviks pertama. Pemeriksaan dan hasil diolah langsung tanpa menunggu hasil laboratorium. Dalam tes IVA, dibutuhkan asam asetat atau asam cuka dengan kadar 3–5 persen, yang kemudian diusapkan pada leher rahim. Setelah itu, hasilnya langsung ketahuan, apakah Miss V terserang kanker serviks atau tidak.

Apabila jaringan leher rahim memiliki sel kanker, maka biasanya jaringan terlihat luka, berubah menjadi putih, atau mengeluarkan darah ketika diberikan asam asetat. Sedangkan jaringan leher rahim yang normal, tidak akan menunjukkan perubahan.

Baca juga: Ini Cara Deteksi Dini Kanker Serviks

2. Pap Smear

Selain tes IVA, ada pula pap smear untuk mendeteksi kanker serviks sejak dini. Bahkan melalui tes ini, tahapan pre-kanker atau kondisi sebelum kanker terjadi dapat dideteksi. Pemeriksaan ini mengecek kondisi jaringan sel serviks atau leher rahim seseorang.

Dalam tes ini, dokter akan mengambil sedikit bagian dari leher rahim dan kemudian dilanjutkan pengecekan di laboratorium. Karena itu, tes ini wajib dilakukan saat sedang tidak mengalami menstruasi. Pap smear lebih baik dilakukan secara rutin, misalnya tiga tahun sekali ketika kamu sudah aktif secara seksual.

Melalui pengambilan jaringan tersebut, akan terdeteksi apakah kondisinya normal atau tidak. Proses pengecekan ini hanya memakan waktu 10 hingga 20 menit.

Mau tahu lebih jauh mengenai hal di atas? Atau memiliki masalah pada payudara atau bagian Miss V? Untuk melakukan pemeriksaan, kamu bisa langsung membuat appointment sesuai poliklinik atau dokter spesialis yang kamu inginkan melalui aplikasi Halodoc.  Mudah, kan? Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play! Mudah, kan?

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan