Mengenal Albumin serta Manfaatnya untuk Ibu Hamil

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   08 Maret 2022

“Albumin adalah protein yang terdapat di dalam darah. Pada wanita hamil, protein ini harus dalam kadar yang cukup sehingga janin dapat tumbuh dengan baik. Jika kekurangan albumin di dalam darah, ada banyak risiko yang bisa terjadi, salah satunya preeklamsia.”

Mengenal Albumin serta Manfaatnya untuk Ibu HamilMengenal Albumin serta Manfaatnya untuk Ibu Hamil

Halodoc, Jakarta – Tidak banyak orang yang mengetahui tentang albumin dan berbagai manfaat albumin untuk tubuh. Padahal, protein ini dapat memberikan banyak manfaat, terlebih pada wanita yang sedang hamil. Maka dari itu, ibu perlu tahu berbagai manfaatnya, sehingga kesehatan kandungan tetap terjaga.

Manfaat Albumin untuk Ibu Hamil

Albumin merupakan sebuah protein yang ada dalam darah manusia. Peran utama protein yang diproduksi oleh organ hati ini adalah mengatur tekanan osmotik dalam darah. Jumlah albumin dalam darah haruslah seimbang agar tidak menyebabkan cairan dalam darah menyebar ke bagian tubuh lain.

Albumin juga berperan dalam mengangkut nutrisi dalam tubuh serta dapat memperbaiki kerusakan yang terjadi pada jaringan sel. Nyatanya, albumin memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan dan keseimbangan cairan dalam tubuh. Maka penting untuk memastikan tubuh memiliki kadar albumin yang cukup. 

Lalu, apa manfaat albumin pada kehamilan? Pada ibu hamil, segala hal termasuk kecukupan gizi dan kondisi tubuh menjadi sangat penting. Karena hal itu akan menentukan tumbuh kembang janin. Saat seorang ibu hamil kekurangan albumin, perkembangan janin menjadi terhambat, bahkan bisa menyebabkan bayi lahir dalam keadaan kurang gizi. 

Protein albumin yang cukup pada ibu hamil dapat memberikan banyak manfaat. Beberapa di antaranya adalah pembentukan otot dan tulang pada bayi, serta mencegah anemia. Kecukupan protein ini juga dapat menjaga rahim, pembuluh darah, serta plasenta tetap sehat pada wanita. Selain itu, penyerapan vitamin dan zat penting lainnya bisa dilakukan dengan baik sebagai salah satu manfaatnya.

Sayangnya, tak banyak calon ibu yang menyadari hal tersebut, sehingga angka ibu  hamil yang kekurangan albumin pun masih tinggi. Sangat penting untuk melakukan pemeriksaan secara rutin setiap bulannya ke dokter kandungan, termasuk kadar albumin di dalam darah.

Bahaya yang Mengancam saat Kadar Albumin Rendah

Tak hanya bagi ibu hamil, menjaga agar kadar albumin dalam darah tetap seimbang adalah hal yang perlu untuk dilakukan oleh siapapun. Sebab sebaik apapun asupan nutrisi seseorang, jika albumin yang dimiliki rendah maka nutrisi tak akan dapat terangkut secara sempurna.

Lalu, bahaya apa saja yang bisa terjadi? Selain memengaruhi perkembangan janin, kurang albumin juga bisa menyebabkan masalah selama masa kehamilan. Ibu hamil yang memiliki kadar albumin rendah memiliki risiko mengalami preeklamsia lebih tinggi. Gejala yang timbul berupa kejang, tekanan darah tinggi, hingga akumulasi cairan di dalam jaringan alias edema.

Dikutip dari jurnal berjudul “Indications of albumin for vascular loading during pregnancy“, pemberian infus albumin selama kehamilan juga baik untuk mencegah intrauterine growth restriction. Kondisi ini dapat menyebabkan pertumbuhan janin menjadi terhambat. Hal ini terlihat dari ukuran dan berat janin yang tidak sesuai dengan usia kehamilan.

Selain dampak buruk pada janin, ibu hamil yang kekurangan albumin (hipoalbumin) dapat merasakan tubuhnya lemas, lelah, dan berpikir lebih lambat. Umumnya, kekurangan protein ini terjadi pada bulan ke-7. Ibu perlu memastikan kadar albumin benar-benar terjaga untuk menjaga pertumbuhan janin.

Faktanya, mengatasi kekurangan albumin dalam darah sebenarnya bisa dilakukan dengan cara memperbaiki pola makan atau dengan mengonsumsi obat. Namun, obat albumin biasanya tidak bisa digunakan sembarangan dan harus dilakukan dengan didampingi tenaga medis.

Sementara lewat makanan, protein ini bisa didapat dari putih telur, ikan gabus, dan kacang-kacangan. Kondisi kekurangan albumin biasanya terjadi karena pasokan asam amino kurang memadai sehingga menyebabkan penyerapan protein tidak optimal. Kadar normal protein ini dalam darah adalah sebanyak 3,4-5,4 desiliter.

Maka dari itu, ibu perlu menjaga pola makan dan memenuhi asupan gizi yang sangat berguna untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Tentunya, semua ibu hamil pasti ingin kandungannya tetap sehat. Pastikan kebutuhan albumin harian terus tercukupi.

Jika ibu memiliki pertanyaan terkait kehamilan, dokter dari Halodoc siap membantu untuk memberikan penjelasan. Dengan download aplikasi Halodoc, ibu bisa melakukan interaksi dengan dokter kapan dan di mana saja.

Referensi:
Very Well Health. Diakses pada 2022. What Is Albumin?
National Library of Medicine. Diakses pada 2022. [Indications of albumin for vascular loading during pregnancy] ditulis oleh M Palot, H Visseaux, dan J C Pire.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan