Advertisement

Mengenal Fakta Menarik Seputar Ganja yang Dilarang di Indonesia

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Fauzan Azhari SpPD   04 Juli 2025

Ganja adalah tanaman yang mengandung senyawa psikoaktif tetrahidrokanabinol (THC) dan kerap digunakan secara ilegal sebagai narkotika, meski juga diteliti untuk manfaat medis di berbagai negara.

Mengenal Fakta Menarik Seputar Ganja yang Dilarang di IndonesiaMengenal Fakta Menarik Seputar Ganja yang Dilarang di Indonesia

Daftar Isi:

  1. Status Hukum Ganja di Indonesia
  2. Dampak Negatif Ganja bagi Kesehatan
  3. Mitos Seputar Ganja yang Perlu Diketahui
  4. Mengenal Pohon Ganja
  5. Kandungan Kimia Utama pada Ganja
  6. Potensi Medis Ganja dalam Penelitian
  7. Rehabilitasi bagi Pengguna Ganja
  8. Kapan Harus Konsultasi ke Dokter?
  9. Kesimpulan

Ganja atau Cannabis sativa, adalah tanaman kontroversial yang telah digunakan manusia sejak ribuan tahun lalu. Kandungan senyawa aktif di dalamnya, terutama tetrahidrokanabinol (THC), memiliki efek psikoaktif yang dapat memengaruhi fungsi otak dan perilaku seseorang.

Karena sifatnya tersebut, ganja dikategorikan sebagai narkotika di Indonesia dan peredarannya dilarang oleh undang-undang. Meski begitu, perdebatan tentang manfaat medis ganja terus bergulir di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Lalu, apa saja fakta menarik di balik tanaman yang satu ini? Yuk, simak lebih lanjut agar kamu memahami sisi lain ganja di balik status ilegalnya.

Status Hukum Ganja di Indonesia

Di Indonesia, ganja diklasifikasikan sebagai narkotika golongan I sesuai dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

Hal ini berarti bahwa, ganja memiliki potensi penyalahgunaan yang sangat tinggi dan tidak memiliki manfaat medis yang diakui, sehingga dilarang untuk diproduksi, diedarkan, dan digunakan.

Yuk, cari tahu selengkapnya Pengertian Narkoba dan Dampaknya bagi Kesehatan.

Dampak Negatif Ganja bagi Kesehatan

Penggunaan ganja dapat menimbulkan berbagai dampak negatif bagi kesehatan fisik dan mental, antara lain:

  • Gangguan kognitif: penurunan daya ingat, kesulitan belajar, dan gangguan konsentrasi.
  • Masalah pernapasan: batuk kronis, peningkatan risiko infeksi paru-paru.
  • Peningkatan risiko masalah kesehatan mental: depresi, kecemasan, psikosis.
  • Ketergantungan: penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan ketergantungan fisik dan psikologis.

Mitos Seputar Ganja yang Perlu Diketahui

Banyak mitos yang beredar seputar ganja, misalnya anggapan bahwa ganja tidak menyebabkan ketergantungan atau bahwa ganja aman digunakan. Mitos-mitos ini tidak benar dan dapat menyesatkan masyarakat tentang bahaya ganja.

Mengenal Pohon Ganja

Pohon ganja (Cannabis sativa) adalah tanaman Annual dioecious yang berasal dari Asia Tengah, namun kini telah tersebar luas di berbagai belahan dunia.

Tanaman ini memiliki ciri khas daun majemuk menjari dengan jumlah anak daun yang bervariasi, biasanya antara 5 hingga 9. Tinggi tanaman ganja dapat mencapai 2 meter, tergantung pada varietas dan kondisi pertumbuhannya.

Morfologi Pohon Ganja

  • Daun: Daun ganja memiliki bentuk khas dengan tepi bergerigi.
  • Batang: Batang tanaman ganja umumnya berkayu dan tegak.
  • Bunga: Bunga ganja jantan dan betina tumbuh terpisah (dioecious). Bunga betina menghasilkan resin yang mengandung senyawa psikoaktif.
  • Akar: Sistem perakaran ganja terdiri dari akar tunggang dan akar serabut.

Pohon ganja dapat tumbuh subur di berbagai kondisi iklim, tetapi lebih menyukai daerah dengan sinar matahari yang cukup dan tanah yang subur. Di Indonesia, penanaman ganja secara ilegal seringkali dilakukan di daerah terpencil dan sulit dijangkau.

Kandungan Kimia Utama pada Ganja

Ganja mengandung lebih dari 500 senyawa kimia yang berbeda, tetapi dua senyawa yang paling banyak diteliti adalah:

  • Tetrahidrokanabinol (THC): Senyawa psikoaktif utama yang bertanggung jawab atas efek “high” atau euforia.
  • Kanabidiol (CBD): Senyawa non-psikoaktif yang memiliki potensi terapeutik.

Kadar THC dan CBD dalam tanaman ganja bervariasi tergantung pada varietas dan kondisi pertumbuhannya.

Potensi Medis Ganja dalam Penelitian

Meskipun dilarang di Indonesia, ganja telah menjadi subjek penelitian medis di berbagai negara. Beberapa penelitian menunjukkan potensi ganja dalam pengobatan kondisi medis tertentu, seperti:

  • Nyeri kronis: Ganja dapat membantu mengurangi nyeri kronis pada beberapa pasien.
  • Mual dan muntah akibat kemoterapi: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa, ganja dapat membantu mengurangi mual dan muntah pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi.
  • Epilepsi: CBD, salah satu senyawa dalam ganja, telah terbukti efektif dalam mengobati beberapa jenis epilepsi pada anak-anak.

Namun, penting untuk dicatat bahwa penelitian tentang potensi medis ganja masih terbatas dan diperlukan lebih banyak penelitian untuk mengkonfirmasi manfaat dan risiko penggunaannya.

Isu ganja medis masih menjadi perdebatan di banyak negara, termasuk Indonesia. Meskipun ada potensi manfaat medis, ada juga risiko penyalahgunaan dan efek samping yang perlu dipertimbangkan.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penggunaan ganja untuk tujuan medis harus diatur secara ketat dan diawasi oleh profesional kesehatan.

Rehabilitasi bagi Pengguna Ganja

Pengguna ganja yang mengalami ketergantungan atau masalah kesehatan mental akibat penggunaan ganja dapat mencari bantuan melalui program rehabilitasi.

Program ini dapat membantu individu untuk berhenti menggunakan ganja dan mengatasi masalah yang mendasarinya.

Ketahui selengkapnya, 11 Dampak Berbahaya Ganja pada Kesehatan Tubuh.

Faktanya, pencegahan penyalahgunaan ganja melibatkan upaya edukasi tentang bahaya ganja, penegakan hukum yang tegas, dan program pencegahan yang efektif.

Keluarga, sekolah, dan masyarakat memiliki peran penting dalam mencegah penyalahgunaan ganja.

Kapan Harus Konsultasi ke Dokter?

Jika mengalami masalah kesehatan fisik atau mental akibat penggunaan ganja, segera konsultasikan ke dokter atau profesional kesehatan lainnya.

Jangan ragu untuk mencari bantuan jika kamu atau orang yang kamu kenal mengalami masalah dengan ganja. Kamu dapat menggunakan aplikasi Halodoc untuk konsultasi dengan dokter.

Simak juga, 7 Ciri Pengguna Narkoba Dilihat dari Kondisi Fisik.

Kesimpulan

Ganja adalah tanaman terlarang di Indonesia karena potensi penyalahgunaan dan dampak negatifnya bagi kesehatan.

Meskipun ada penelitian tentang potensi medis ganja, penggunaannya harus diatur secara ketat dan diawasi oleh profesional kesehatan.

Edukasi, pencegahan, dan penegakan hukum adalah kunci untuk mengurangi penyalahgunaan ganja di masyarakat.

Hubungi psikolog atau psikiater di Halodoc untuk mengetahui informasi terkait rehabilitasi narkoba lebih lanjut.

Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan obat atau produk kesehatan lainnya yang kamu butuhkan di Toko Kesehatan Halodoc.

Produknya 100% asli original dan tepercaya. Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam.

Yuk, download Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Medical News Today. Diakses pada 2025. Marijuana.
Stanford Children’s Health. Diakses pada 2025. The Facts About Recreational Marijuana.
Healthline. Diakses pada 2025. The Effects of Marijuana on Your Body.
Medical News Today. Diakses pada 2025. How marijuana affects the body.