Mengenal Inferiority Complex: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   24 November 2023

“Inferiority complex adalah kondisi psikologis saat seseorang merasa tidak memiliki nilai atau kemampuan sebanding dengan orang lain. Rasa rendah diri ini dapat diatasi dengan psikoterapi.”

Mengenal Inferiority Complex: Penyebab, Gejala, dan Cara MengatasinyaMengenal Inferiority Complex: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

DAFTAR ISI

1. Penyebab Inferiority Complex

2. Gejala Inferiority Complex

3. Cara Mengatasi Inferiority Complex


Halodoc, Jakarta – Inferiority complex atau kompleks inferioritas adalah kondisi ketika seseorang memiliki perasaan rendah diri. Perasaan ini muncul secara terus-menerus dan meyakini dirinya secara fisik dan psikologis tidak sebaik orang lain.

Gejalanya muncul akibat pengalaman masa kecil, karakter fisik, dan tantangan ekonomi, serta sosial. Mau tahu lebih jauh mengenai penyebab inferiority complex dan hal penting lainnya? Berikut ulasannya!

Penyebab Inferiority Complex

Inferiority complex dapat terjadi akibat salah satu atau kombinasi beberapa faktor. Pemicunya bisa dimulai dari masa kanak-kanak, bahkan bisa berkembang semakin parah seiring waktu. Beberapa penyebab utama dari inferiority complex, meliputi:

1. Pengalaman masa kecil

Meski perasaan rendah diri cenderung muncul saat dewasa, kondisi tersebut bisa terjadi akibat peristiwa negatif atau pengalaman sewaktu kecil. Misalnya, jika anak-anak tumbuh di lingkungan keluarga yang terlalu memanjakannya, mereka bisa berkembang dengan pemikiran rendah diri.

Kondisi tersebut dapat terjadi akibat perasaan lemah dan tak berdaya, karena tidak mampu mengurus diri sendiri tanpa bantuan orangtua.

Inferiority complex juga bisa muncul pada anak-anak yang dibesarkan dalam lingkungan yang keras. Seiring waktu, mereka akan mempertanyakan nilai diri dan memaklumi bahwa kekerasan yang mereka rasakan adalah hal yang lumrah.

Semakin dewasa, mereka bisa menjadi sosok yang pemalu, bahkan tidak yakin terhadap kemampuan diri sendiri.

Kamu bisa simak di sini bagaimana masa kecil dapat memengaruhi kondisi mental seseorang: Trauma Masa Kecil Berpengaruh pada Kesehatan Mental

2. Karakter fisik

Rasa rendah diri pada pengidap inferiority complex bisa terjadi akibat karakteristik yang tidak sesuai dengan persepsi ‘kecantikan’ atau ‘ketampanan’.

Bukan hanya dari wajah, karakter fisik juga bisa terlihat dari fitur wajah, ciri tubuh, dan berat badan. Di samping itu, hidup sebagai disabilitas juga terkadang dapat membuat seseorang mengalami inferiority complex. 

3. Masalah ekonomi

Seseorang yang tumbuh dalam dalam keadaan ekonomi yang sulit, hingga memaksa mereka untuk meminta bantuan berupa uang secara terus-menerus, bisa menimbulkan dampak negatif pada penilaian mereka terhadap harga diri. Hal inilah yang nanti akan memicu inferiority complex.

Rasa rendah diri juga dapat muncul ketika mereka beranjak dewasa. Contohnya akibat ketidakmampuan mendapatkan pekerjaan, hingga kesulitan untuk mendapatkan pasangan. 

Gejala Inferiority Complex

Seorang pengidap inferiority complex akan mengalami beberapa gejala berupa:

  • Memiliki harga diri yang rendah.
  • Mengalami kecemasan atau depresi.
  • Sering meragukan diri mereka sendiri.
  • Berasumsi buruk pada diri sendiri, orang lain, atau situasi.
  • Mengalami kesulitan mencapai tujuan.
  • Ingin cepat menyerah.
  • Merasa sulit menerima kritik atau memercayai pujian.
  • Memiliki kecenderungan untuk menyembunyikan diri dan menghindari pertemuan sosial.

Gejala rasa rendah diri dapat berujung pada sorry syndrome, lho. Klik artikel ini untuk penjelasan lebih lanjut: Alasan Harga Diri Rendah jadi Pemicu Sorry Syndrome

Cara Mengatasi Inferiority Complex

Pilihan pengobatan yang paling umum dan efektif untuk seseorang yang menghadapi perasaan rendah diri adalah psikoterapi. Psikoterapi adalah cara terbaik bagi orang untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang perasaan mereka.

Selain itu, psikoterapi juga dapat mengalihkan perasaan negatif yang dialami dengan cara yang lebih produktif dan positif. Ada beberapa jenis psikoterapi yang dapat membantu mengatasi inferiority complex, antara lain:

1. Terapi perilaku kognitif

Terapi ini dilakukan dengan pendekatan terapeutik yang fokus pada hubungan antara pikiran, perasaan, dan perilaku. Tujuannya untuk membantu mengidentifikasi dan mengubah pola pikir negatif atau tidak sehat, serta meresponnya dengan cara yang lebih positif. 

Melalui terapi ini, pengidap dapat mengembangkan strategi pengelolaan stres, mengatasi masalah, dan mengubah pola pikirnya. 

Ketahui selengkapnya di sini manfaat dari terapi perilaku kognitif: 5 Manfaat Terapi Kognitif bagi Pengidap Gangguan Kesehatan Mental

2. Terapi psikodinamik

Terapi psikodinamik adalah pendekatan terapeutik yang berasal dari teori psikoanalisis yang dikembangkan oleh Sigmund Freud. Caranya berfokus pada pemahaman konflik emosional dan psikis yang mendasari perilaku seseorang. 

Di sini, terapis akan membantu menggali dan memahami aspek-aspek yang tersembunyi dari pikiran, perasaan, dan pengalaman masa lalu yang memengaruhi perilaku saat ini. 

Terapi psikodinamik dapat membantu meningkatkan pemahaman diri dan mengembangkan cara dalam menghadapi tantangan hidup.

3. Terapi suportif

Terapi suportif bertujuan untuk memberikan dukungan emosional dan praktis kepada pengidap guna membantu mengatasi masalah sehari-hari. Tujuannya untuk berbagai masalah mental, emosional, atau kehidupan, dan dapat digabungkan dengan jenis terapi lainnya.

Itulah penjelasan tentang inferiority complex dan serba-serbi lain yang perlu kamu ketahui. Dapatkan juga informasi lain seputar kesehatan mental dan pola hidup sehat dengan men-download Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Very Well Mind. Diakses pada 2023. What Is an Inferiority Complex?
Medical News Today. Diakses pada 2023. What to know about an inferiority complex.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan