Mengenal Mitos dan Fakta Seks saat Hamil

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   06 September 2018
Mengenal Mitos dan Fakta Seks saat HamilMengenal Mitos dan Fakta Seks saat Hamil

Halodoc, Jakarta – Banyak pasangan suami istri yang merasa ragu untuk melakukan hubungan intim saat hamil. Ketakutan tersebut ternyata dipengaruhi dengan banyaknya mitos yang beredar seputar bahaya aktivitas seksual selama masa kehamilan. Namun, benarkah melakukan hubungan intim selama hamil benar-benar bisa memberi dampak buruk?

Berita baik bagi para pasangan, melakukan hubungan intim saat hamil ternyata sama sekali tidak dilarang. Tapi perlu diingat, ada beberapa hal yang perlu dilakukan jika ingin berhubungan selama hamil. Salah satu caranya, adalah mengenal dan mengetahui mana saja yang termasuk mitos ataupun fakta seputar masalah ini. Agar tidak salah dan lebih nyaman, perlu tahu apa saja mitos dan fakta saat hamil!

Mitos Berhubungan Intim saat Hamil

1. Seks saat Hamil Bikin Keguguran

Salah satu mitos yang paling sering dipercayai pasangan suami istri adalah melakukan hubungan intim saat hamil diyakini bisa menyebabkan keguguran. Keguguran adalah satu kondisi yang menyebabkan ibu hamil kehilangan janin yang ada di dalam kandunga. Keguguran juga sering disebut sebagai kematian janin, yang sering terjadi karena masalah kehamilan atau Karena janin tidak berkembang dengan baik.

2. Berhubungan Intim Bisa Menyakiti Janin

Terkadang, suami menghindari hubungan intim saat istri hamil karena takut menyakiti janin yang sedang dikandung. Namun ternyata, hal itu sama sekali tidak benar. Penetrasi tidak akan bisa menyakiti janin secara langsung. Pasalnya, organ intim pria tidak cukup panjang atau besar untuk mencapai plasenta. Tak hanya itu, selama berada di kandungan, janin memiliki banyak perlindungan sehingga terhindar dari gangguan “dunia luar”.

3. Orgasme dan Risiko Persalinan Prematur

Banyak yang yakin bahwa orgasme pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur. Meski ada kemungkinan, kelahiran prematur karena orgasme memiliki peluang yang sangat kecil dan jarang terjadi. Saat orgasme, tubuh menghasilkan hormon oksitosin yang menyebabkan rahin berkontraksi. Sehingga, sedikit kram yang terjadi saat wanita hamil orgasme adalah hal yang wajar.

4. Gairah Menurun saat Hamil

Ada mitos yang menyebut bahwa kehamilan bisa memicu turunya gairah seksual pada wanita. Namun, hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Selain itu, gairah seksual seorang wanita hamil dengan wanita lainnya sama sekali tidak bisa disamaratakan. Nyatanya ada banyak faktor yang memengaruhi gairah seksual pada wanita.

Faktanya……

Banyaknya mitos yang beredar membuat banyak pasangan ragu untuk melakukan hubungan intim selama hamil. Padahal, faktanya melakukan hubungan intim ternyata bisa memberi dampak yang positif bagi ibu hamil. Ada beberapa manfaat yang bisa didapat, di antaranya:

  • Membakar Kalori

Salah satu manfaat hubungan intim selama hamil adalah dapat membantu membakar kalori dalam tubuh. Bahkan menurut ahli, kalori yang terbakar saat berhubungan intim tidak kalah dengan jumlah pembakaran kalori karena berolahraga.

  • Tidur yang Lebih Nyenyak

Salah satu gangguan kehamilan yang sering dikeluhkan adalah insomnia. Nah, rutin melakukan hubungan intim ternyata dapat membantu ibu hamil tidur lebih nyenyak di malam hari. Pasalnya, saat berhubungan intim, jumlah hormon oksitosi dalam tubuh akan meningkat.

  • Jantung yang Sehat

Seks saat hamil juga bisa melatih dan menguatkan otot-otot yang ada pada jantung. Nantinya, hal ini akan berguna saat akan menghadapi persalinan. Sebab jantung yang sehat dan kuat sangat dibutuhkan bagia wanita yang ingin melahirkan secara normal.

Punya masalah kesehatan dan butuh saran dokter? Pakai aplikasi Halodoc saja! Lebih mudah menghubungi dokter lewat Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan tips menjaga kesehatan dan rekomendasi beli obat dari dokter terpercaya. Yuk, download sekarang di App Store dan Google Play.

Baca juga: