Mengenal Penjelasan Fetish dari Sudut Pandang Psikologi

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   09 Januari 2024

“Fetish mengacu pada kelainan kejiwaan yang muncul saat seseorang memiliki ketertarikan pada benda mati atau suatu bagian tubuh, guna memenuhi kebutuhan atau kepuasan seksual. Kelainan ini masuk dalam kategori parafilia, perilaku seksual tidak normal dengan gejala dorongan seksual dan fantasi berkelanjutan.”

Mengenal Penjelasan Fetish dari Sudut Pandang PsikologiMengenal Penjelasan Fetish dari Sudut Pandang Psikologi

DAFTAR ISI

  1. Mengenal Fetish dari Sudut Pandang Psikologi
  2. Fetish dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders
  3. Daftar Psikolog di Halodoc

Halodoc, Jakarta – Meski kerap kali menjadi topik pembicaraan hangat dalam media sosial, sepertinya pemahaman awam akan pembahasan kesehatan mental ini belum optimal. Apa lagi, informasi yang berkaitan dengan fetish yang kredibel masih belum banyak tersedia. 

Padahal, berbagai kejadian fetish yang nyata memicu kecemasan pada masyarakat ini sering muncul dengan alasan yang sama, yaitu minimnya edukasi dan pemahaman masyarakat akan fetish dan cakapnya pelaku dalam memikat para korban. 

Lantas, bagaimana sebenarnya penjelasan fetish dari sudut pandang psikologi?

Mengenal Fetish dari Sudut Pandang Psikologi

Fetish adalah obsesi seksual yang muncul saat seseorang mendapatkan rangsangan seksual yang mendalam pada berbagai objek selain manusia, atau anggota tubuh yang bukan termasuk dalam organ genital. 

Misalnya, melihat orang lain memakai aksesori atau jenis pakaian tertentu, atau bisa juga mengacu pada benda yang tidak hidup alias benda mati. Istilah fetish juga mengarah pada definisi benda yang tidak hidup yang bisa memicu munculnya hasrat seksual pada seseorang. 

Kondisi tersebut bisa mengarah pada objek, kondisi, anggota tubuh, bahkan suatu kegiatan. Para ahli memahami fethistic disorder atau gangguan fetish masuk dalam kondisi fantasi, perilaku, maupun dorongan seksual yang bisa mengakibatkan distress dan memengaruhi kehidupan pengidapnya. 

Fetish bisa muncul pada seseorang yang mengalami perkembangan secara normal. Inilah sebabnya, individu bisa mendapatkan diagnosis fetish apabila merasa ada tekanan dalam diri yang mendampingi atau masalah pada pekerjaan, relasi sosial, hingga kondisi lainnya sebagai efek dari kelainan tersebut. 

Seseorang dengan kondisi fetish tetapi tidak mempunyai riwayat adanya masalah klinis tersebut akan dianggap memiliki gangguan kejiwaan tersebut, tetapi bukan termasuk gangguan fetish

Sementara itu, seorang dewasa tanpa gangguan fetish dan sudah aktif secara seksual, atau mengalami fetish tertentu yang tidak membuat mereka mendapat tekanan, bisa mengalami rangsangan seperti halnya gangguan fetish. Hanya saja, mereka tidak berfokus pada satu objek. 

Fetish dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders

Fetish masuk dalam perilaku seksual kompulsif atau compulsive sexual behavior berdasarkan Diagnostic and Statistical of Mental Disorders (DSM) edisi ke-5 tipe parafilia. 

Parafilia sendiri memiliki arti sebagai pola tertentu dari munculnya perilaku, fantasi, maupun dorongan yang mengakibatkan masalah pada seseorang yang merugikan orang lain. Inilah sebabnya, parafilia bisa muncul dengan gejala berupa intensitas ketertarikan seksual yang tinggi, berbeda dengan ketertarikan seksual dalam kondisi normal. 

Penelitian dalam Sexual Abuse menyebutkan, pria cenderung kurang mampu mengontrol keinginan parafilik daripada wanita. Tak hanya itu, studi tersebut juga menuliskan, pria memiliki potensi lebih tinggi untuk mengalami rangsangan karena perilaku parafilik daripada perempuan. 

Seperti tertulis pada DSM-5, adapun tanda bahwa seseorang menunjukkan kondisi fetish, antara lain:

  • Menunjukkan gairah seksual pada anggota tubuh non-genital atau benda mati secara mendalam dan berulang setidaknya dalam waktu 6 bulan. Kondisi ini terlihat melalui munculnya imajinasi, perilaku, dan dorongan seksual tertentu saat pengidap melihatnya. 
  • Perilaku, imajinasi, dan dorongan seksual yang membuat pengidap mengalami gelisah berlebihan, sehingga mengganggu aktivitas. 
  • Objek tidak terbatas pada pakaian atau peralatan tertentu yang bisa merangsang organ genital. 

Meski seseorang dengan masalah fetish menunjukkan ketertarikan seksual mendalam dan berulang pada bagian tubuh atau benda tertentu, tidak pula menutup kemungkinan terjadi kondisi yang menggabungkan keduanya. 

Daftar Psikolog di Halodoc

Fetish menjadi kondisi yang harus segera mendapatkan penanganan.

Jika kamu merasa perlu untuk berbicara dengan psikolog tepercaya, kamu bisa gunakan aplikasi Halodoc.

Kamu bisa klik salah satu dokter yang ada di Halodoc berikut ini untuk melakukan sesi konsultasi:

Tak perlu khawatir jika psikolog sedang tidak tersedia atau offline. Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.

Referensi:
Sexual Abuse. Diakses pada 2024. Paraphilic Interests: An Examination of Sex Differences in a Nonclinical Sample.
LM Psikologi UGM. Diakses pada 2024. Fetishistic: Normal atau Abnormal?
Psychology Today. Diakses pada 2024. Fetishistic Disorder.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan