Advertisement

Mengenal Penyakit Kawasaki: Panduan Lengkap untuk Orang Tua

6 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   25 Oktober 2024

Penyakit kawasaki perlu mendapat perawatan intensif untuk mencegah komplikasi.

Mengenal Penyakit Kawasaki: Panduan Lengkap untuk Orang TuaMengenal Penyakit Kawasaki: Panduan Lengkap untuk Orang Tua

DAFTAR ISI

  1. Apa Itu Penyakit Kawasaki?
  2. Gejala Penyakit Kawasaki
  3. Studi Terkait Penyakit Kawasaki
  4. Penyebab Penyakit Kawasaki
  5. Pengobatan Penyakit Kawasaki
  6. Proses Pemulihan Penyakit Kawasaki

Penyakit kawasaki adalah masalah jantung langka yang menyebabkan demam tinggi dan peradangan pada pembuluh darah.

Peradangan akibat penyakit kawasaki dapat merusak arteri koroner anak, yang membawa darah ke jantung.

Penyakit ini juga bisa menyebabkan masalah pada kelenjar getah bening, kulit, dan lapisan mulut, hidung, serta tenggorokan. Simak penjelasan lengkap seputar kondisi ini!

Apa Itu Penyakit Kawasaki?

Penyakit kawasaki adalah sebuah kondisi yang membuat sistem kekebalan tubuh menyerang pembuluh darah, sehingga mengalami peradangan dan pembengkakan.

Kondisi ini umumnya menyerang arteri koroner yang membawa darah ke otot jantung.

Pada umumnya, penyakit kawasaki menyerang anak-anak di bawah usia 5 tahun. Kondisi ini tak boleh diabaikan karena berpotensi menyebabkan komplikasi serius. 

Gejala Penyakit Kawasaki

Penyakit kawasaki bisa datang secara tiba-tiba. Gejalanya pun muncul dalam beberapa tahapan.

Berikut fase gejala penyakit kawasaki yang perlu orang tua ketahui: 

1. Fase pertama

  • Demam tinggi (di atas 38,5 derajat Celcius ) yang berlangsung lebih dari 5 hari.
  • Demam tidak turun meskipun anak diberikan obat penurun demam.
  • Muncul ruam di antara dada dan kaki serta di area genital atau selangkangan.
  • Ruam bisa berwarna kemerahan dani seringkali datar tetapi berbintik-bintik. Bisa juga muncul sebagai benjolan yang timbul.
  • Kulit mengelupas di jari tangan dan kaki (biasanya pada minggu kedua atau ketiga penyakit).
  • Pembengkakan dan kemerahan pada tangan dan telapak kaki.
  • Mata merah.
  • Kelenjar bengkak, terutama di leher.
  • Tenggorokan, mulut, dan bibir yang teriritasi.
  • Lidah bengkak dan merah cerah, dikenal sebagai “lidah stroberi.”

2. Fase kedua

  • Nyeri sendi
  • Nyeri perut
  • Masalah pencernaan, seperti diare dan muntah
  • Pengelupasan kulit di tangan dan kaki

Penyakit kawasaki dapat menyebabkan masalah jantung sekitar 10 hari hingga 2 minggu  setelah gejala muncul.

Gejala cenderung menghilang secara perlahan pada fase ketiga yang bisa berlangsung hingga 8 minggu.

Studi Terkait Penyakit Kawasaki

Melansir dari laporan peneilitan yang dipublikasikan di Expert Review of Anti-Infective Therapy, penyebab pasti penyakit kawasaki masih belum diketahui meskipun telah dipelajari selama puluhan tahun.

Para peneliti sedang mencari penyebab penyakit ini untuk mengembangkan metode diagnosa dan pengobatan yang lebih efektif.

Mereka telah menemukan petunjuk tentang kemungkinan penyebabnya, yaitu adanya benda mirip virus dalam jaringan tubuh anak-anak dengan penyakit Kawasaki. 

Penemuan ini bisa membantu mengidentifikasi penyebab sebenarnya dan mengembangkan pengobatan yang lebih tepat.

Pengobatan saat ini untuk penyakit kawasaki melibatkan pemberian imunoglobulin intravena dan aspirin dosis tinggi. 

Pengobatan ini dianggap efektif untuk mengurangi gejala dan mencegah komplikasi.

Namun, masih ada beberapa kasus yang tidak merespons pengobatan ini. Para peneliti sedang mencari metode alternatif untuk mengatasi kasus-kasus tersebut.

Untuk mencegah komplikasi jantung pada anak-anak dengan penyakit Kawasaki, dokter mungkin akan memberikan obat anti-pembekuan darah seperti aspirin atau clopidogrel.

Dalam kasus yang lebih parah, mungkin diperlukan prosedur medis seperti operasi atau terapi trombolitik.

Penyebab Penyakit Kawasaki

Walaupun penyebab pastinya belum jelas diketahui, faktor-faktor di bawah ini diyakini bisa memicu penyakit kawasaki:

1. Infeksi

Gejala penyakit kawasaki mirip dengan infeksi, sehingga bakteri atau virus diduga juga bisa menyebabkannya.

Namun, hingga kini, belum ada penyebab bakteri atau virus yang diidentifikasi bisa memicu penyakit kawasaki.

Karena penyakit kawasaki tidak menular, penyakit ini tidak dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain. Jadi, penyebabnya tidak mungkin disebabkan oleh virus saja.

2. Genetika

Anak-anak yang mengembangkan penyakit kawasaki juga memiliki genetik khusus terhadap penyakit ini.

Artinya, gen yang mereka warisi dari orang tua bisa meningkatkan risiko penyakit ini.

Sejauh ini, penyakit kawasaki lebih lebih sering terjadi pada anak-anak dari Asia Timur Laut, terutama Jepang dan Korea.

Pahami lebih lanjut seputar Penyakit Kawasaki – Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya berikut ini. 

Pengobatan Penyakit Kawasaki

Anak yang mengidap penyakit kawasaki harus mendapat pengobatan secara intensif di rumah sakit.

Pasalnya, kondisi ini berpotensi menyebabkan komplikasi serius. Itu mengapa, pengobatan harus dimulai sesegera mungkin.

Dua perawatan utama untuk penyakit kawasaki adalah:

1. Aspirin

Obat ini umumnya dijadikan pengobatan utama penyakit kawasaki. Hal ini menjadi salah satu kasus langka, di mana aspirin direkomendasikan untuk anak di bawah 16 tahun.

Namun, jangan pernah memberikan aspirin kepada anak kecuali diresepkan oleh dokter.

Sebab, pemberian aspirin secara sembarangan dan tidak sesuai dosis berpotensi menyebabkan  efek samping, termasuk sindrom Reye.

2. Imunoglobulin intravena (IVIG)

Pengobatan ini menggunakan larutan antibodi yang diambil dari donor sehat.

Imunoglobulin adalah protein yang diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh untuk melawan organisme penyebab penyakit. IVIG diberikan langsung melalui pembuluh darah (intravena).

Imunoglobulin intravena dapat menurunkan demam dan risiko masalah jantung pada anak-anak yang mengidap penyakit kawasaki.

Nah, imunoglobulin yang digunakan untuk mengobati penyakit kawasaki disebut gamma globulin.

Setelah anak diberikan IVIG, gejala biasanya akan membaik dalam 36 jam.

Jika demam mereka tidak turun setelah 36 jam, mereka mungkin akan diberikan dosis kedua IVIG.

3. Kortikosteroid

Kortikosteroid adalah jenis obat yang mengandung hormon, yang merupakan bahan kimia kuat dengan beragam efek pada tubuh.

Kortikosteroid dapat direkomendasikan jika IVIG tidak efektif atau jika anak ditemukan memiliki risiko tinggi terhadap masalah jantung.

Berikut informasi seputar Kesehatan Anak – Tips dan Informasi Lengkapnya yang perlu orang tua pahami. 

Proses Pemulihan Penyakit Kawasaki

Setelah anak keluar dari rumah sakit, dokter akan memberikan saran perawatan di rumah pada orang tua.

Perawatan berfokus  membuat anak nyaman dan memastikan mereka minum cukup cairan agar tidak dehidrasi.

Pastikan Si Kecil terus minum obat yang diresepkan dan perhatikan kemungkinan efek sampingnya.

Jangan lupa untuk melakukan pemeriksaan rutin ke dokter untuk memantau kondisi jantung. 

Biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan ultrasound jantung (ekokardiogram) memastikan tidak ada kelainan pada jantung anak.

Setelah normal, biasanya anak dapat berhenti mengonsumsi aspirin.

Pemulihan penuh bisa memakan waktu sekitar 6 minggu, tetapi pada beberapa anak, bisa lebih lama.

Pengobatan lanjutan mungkin diperlukan jika anak mengembangkan komplikasi lebih lanjut.

Itulah penjelasan seputar penyakit kawasaki yang perlu orang tua ketahui. Jika Si Kecil mengalami demam, hubungi dokter spesialis anak di Halodoc saja. 

Mereka bisa memberikan informasi dan saran perawatan yang tepat sekaligus meresepkan obat.

Tunggu apa lagi? Pakai Halodoc sekarang juga!

Referensi:
John Hopkins Medicine. Diakses pada 2024. Kawasaki Disease.
National Library of Medicine. Diakses pada 2024. Pathogenesis and management of Kawasaki disease;Expert review of anti-infective therapy. 
National Health Service UK. Diakses pada 2024. Kawasaki disease.
WebMD. Diakses pada 2024. Kawasaki Disease: Symptoms and Treatment.