Mengenal Sakarin serta Keuntungan dan Risiko Penggunaannya
Sakarin memiliki rasa yang lebih manis dibanding gula, namun tidak mengandung kalori.

DAFTAR ISI
Sakarin adalah salah satu pemanis buatan yang sering digunakan sebagai pengganti gula.
Dengan rasa manis yang lebih kuat daripada gula pasir, sakarin banyak dipakai dalam produk makanan dan minuman, terutama bagi mereka yang ingin mengurangi asupan kalori atau memiliki kondisi seperti diabetes.
Meski memberikan rasa manis tanpa kalori, sakarin tidak berkontribusi terhadap kebutuhan energi tubuh, sehingga dianggap lebih ramah bagi program diet atau kontrol gula darah.
Namun, terdapat kekhawatiran tentang risikonya terhadap kesehatan, terutama jika digunakan dalam jangka panjang.
Oleh karena itu, penting untuk mengenal lebih jauh tentang sakarin agar kita bisa menggunakannya dengan bijak sesuai kebutuhan.
Apa Itu Sakarin?
Sakarin adalah pemanis buatan yang digunakan untuk menggantikan gula dalam makanan dan minuman.
Rasanya sangat manis, bahkan hingga 300 kali lebih manis daripada gula biasa, tetapi sakarin tidak mengandung kalori.
Karena sifat ini, sakarin sering dipilih oleh orang yang ingin mengurangi konsumsi gula, seperti penderita diabetes atau mereka yang sedang diet.
Bentuk sakarin biasanya berupa bubuk kristal atau tablet, dan sering ditemukan dalam produk seperti minuman ringan, makanan rendah kalori, atau pemanis meja.
Sakarin tidak dicerna oleh tubuh, sehingga melewati sistem pencernaan tanpa menambah kalori atau memengaruhi kadar gula darah secara langsung.
Alhasil, produk ini sering digunakan sebagai alternatif gula.
Kenali Keuntungan Sakarin
Sakarin sering digunakan sebagai pemanis dalam beragam produk, termasuk suplemen, obat-obatan, serta makanan dan minuman rendah kalori seperti permen, selai, maupun kue kering.
Nah, berikut ini beberapa keunggulan penggunaan sakarin:
Dapat Dikombinasikan dengan Pemanis Lain
Salah satu kelebihan sakarin adalah fleksibilitasnya untuk dicampur dengan pemanis buatan lainnya.
Campuran ini membantu menyeimbangkan kelemahan masing-masing pemanis dan menjaga rasa manis yang lebih stabil serta tahan lama.
Sebagai contoh, sakarin kerap dikombinasikan dengan aspartam, pemanis rendah kalori yang banyak ditemukan dalam minuman diet.
Sifatnya yang Tahan Panas dan Stabil
Sakarin memiliki sifat yang tahan terhadap panas, sehingga dapat digunakan dalam proses memasak atau memanggang tanpa kehilangan rasa manisnya.
Stabilitas ini membuat sakarin menjadi pilihan yang praktis untuk berbagai produk makanan olahan, seperti kue kering atau saus rendah kalori.
Tidak Meningkatkan Gula Darah
Sakarin menjadi pilihan tepat bagi penderita diabetes karena melewati saluran pencernaan tanpa dicerna, sehingga tidak menghasilkan kalori.
Penelitian menunjukkan bahwa sakarin tidak berdampak signifikan pada kadar gula darah, baik pada orang sehat maupun pengidap diabetes.
Meski demikian, rasa manisnya tetap bisa merangsang pelepasan insulin, sehingga konsumsinya tetap perlu dibatasi.
Membantu Menjaga Kesehatan Gigi
Berbeda dengan gula biasa yang dapat diubah menjadi asam oleh bakteri di mulut, sakarin tidak mengalami proses fermentasi.
Hal ini membantu mencegah pertumbuhan bakteri penyebab kerusakan gigi dan menjaga keseimbangan pH mulut, sehingga risiko gigi berlubang menjadi lebih kecil.
Mendukung Penurunan Berat Badan
Karena tidak mengandung kalori, sakarin menjadi pilihan pemanis yang baik untuk orang yang ingin menjaga atau menurunkan berat badan.
Tidak seperti gula biasa, konsumsi sakarin tidak berkontribusi pada peningkatan berat badan.
Meski sakarin memiliki banyak keunggulan dan relatif aman dibandingkan pemanis buatan lainnya, penggunaannya tetap harus dibatasi dan disarankan untuk tidak dikonsumsi secara berlebihan.
Riset tentang Sakarin
Penelitian yang dimuat dalam Diabetes & Metabolic Syndrome: Clinical Research & Reviews telah menguji apakah konsumsi sakarin secara akut memengaruhi kadar gula darah (glikemia) dan respons insulin pada pria dewasa muda yang sehat.
Hasilnya menunjukkan bahwa sakarin tidak memiliki efek signifikan terhadap kadar gula darah.
Selain itu, sakarin menghasilkan pelepasan insulin yang lebih rendah dibandingkan sukrosa, tetapi lebih tinggi dibandingkan air, meski perbedaannya tidak signifikan.
Kesimpulannya, sakarin tidak memengaruhi kadar gula darah, namun pengaruhnya terhadap pelepasan insulin memerlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami efek jangka panjangnya.
Fakta Menarik
1. Sakarin ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang ahli kimia pada tahun 1879 saat sedang meneliti turunan batubara.
2. Rasa manis sakarin bisa 300 kali lebih kuat dibandingkan gula biasa, meskipun ukurannya sangat kecil.
Risiko Penggunaan Sakarin
Walaupun sakarin menawarkan banyak manfaat sebagai pemanis buatan, penggunaannya tidak sepenuhnya bebas dari risiko.
Beberapa kekhawatiran muncul terkait dampaknya terhadap kesehatan, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah besar atau digunakan secara terus-menerus.
Inilah beberapa risiko yang berpotensi muncul terkait dengan konsumsi sakarin:
- Potensi efek samping pada sistem pencernaan, seperti kembung atau gangguan pencernaan pada beberapa orang.
- Rasa aftertaste pahit dan aroma logam, yang bisa mengganggu kenyamanan.
- Efek terhadap insulin, karena rasa manisnya bisa merangsang pelepasan insulin meskipun tanpa peningkatan gula darah.
- Merangsang nafsu makan jika dikonsumsi berlebihan, sehingga bisa berujung pada risiko kenaikan berat badan atau obesitas.
- Kontroversi kesehatan jangka panjang, meski penelitian saat ini menunjukkan sakarin aman, beberapa orang tetap waspada terhadap dampak potensial penggunaannya dalam jangka panjang.
Untuk menghindari dampak negatifnya, penggunaan sakarin sebaiknya dilakukan dengan bijak dan tidak berlebihan, agar tidak terjadi risiko yang berdampak buruk bagi tubuh.
Nah, apabila kamu memiliki pertanyaan lebih lanjut terkait konsumsi sakarin, kamu bisa berkonsultasi pada dokter di Halodoc.
Mereka mampu menjawab pertanyaan kamu seputar penggunaan sakarin yang menyesuaikan batas harian dan kondisi tubuhmu.
Tak perlu khawatir jika dokter sedang offline atau tidak tersedia. Sebab, kamu tetap bisa memesan jadwal konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.
Jadi, tunggu apa lagi? Ayo, download Halodoc sekarang juga!