Mengenal USG Fetomaternal dan Waktu yang Tepat untuk Melakukannya

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   10 Januari 2023

“Pemeriksaan USG menjadi pilihan banyak ibu hamil untuk mengetahui tumbuh kembang janin. Dari banyak jenisnya, salah satunya adalah USG fetomaternal yang membantu mendeteksi kelainan janin dalam kandungan lebih dini.”

Mengenal USG Fetomaternal dan Waktu yang Tepat untuk MelakukannyaMengenal USG Fetomaternal dan Waktu yang Tepat untuk Melakukannya

Halodoc, Jakarta – Pernah mendengar tentang USG fetomaternal? Ini adalah prosedur pemeriksaan kehamilan dengan USG atau ultrasonografi. Hanya saja, tidak semua dokter kandungan bisa melakukan jenis pemeriksaan ini, tetapi khusus untuk dokter kandungan dan kebidanan yang mengambil subspesialis fetomaternal. 

Pemeriksaan USG ini memiliki fungsi untuk mendeteksi potensi kelainan yang terjadi pada ibu hamil dan janin. Dengan begitu, segala bentuk kelainan bisa terdeteksi lebih dini dan tepat. Umumnya, implementasi teknik pemeriksaan ini menggunakan instrumen USG dengan teknologi Doppler.

Teknologi Doppler pada USG Fetomaternal

Kapabilitas USG Doppler pada pemeriksaan fetomaternal terbilang menarik. Sebab, pemeriksaan ini mampu memberikan informasi yang lebih detail daripada metode USG pada umumnya. Melalui USG Doppler, dokter dapat mengetahui peredaran darah pada rahim, janin, dan plasenta.

Prosedur fetomaternal yang menggunakan teknologi Doppler dapat membantu mengukur aliran darah dari tali pusat dan area bagian tubuh bayi lainnya, termasuk jantung dan otak. Fungsinya yaitu mengetahui janin dalam kandungan memperoleh oksigen sesuai dengan kebutuhan dari plasenta.

Waktu yang Tepat Melakukan USG Fetomaternal

Dokter kandungan akan menyarankan untuk melakukan prosedur pemeriksaan ini jika menduga ibu memerlukan penanganan tambahan selama menjalani kehamilan. Misalnya:

  • Ibu memiliki tingkat BMI terlalu rendah atau tinggi.
  • Menjalani kehamilan kembar dua atau bahkan lebih.
  • Memiliki riwayat medis bawaan sebelum kehamilan, seperti hipertensi atau diabetes.
  • Adanya pengaruh dari antibodi rhesus pada janin dalam kandungan.
  • Ibu adalah seorang perokok aktif.
  • Mengalami infeksi human parvovirus B19 atau slapped cheek syndrome pada kehamilan usia 20 minggu pertama.
  • Pertumbuhan dan perkembangan bayi tidak sesuai dengan usia kehamilan.
  • Ibu memiliki riwayat pernah hamil atau memiliki bayi dengan kondisi berat badan rendah.
  • Pernah mengalami keguguran atau bayi meninggal saat lahir.

Perhatikan Hal Ini saat Melakukan Pemeriksaan Fetomaternal

Sebelum memutuskan untuk melakukan pemeriksaan fetomaternal, ibu perlu ingat bahwa hanya tenaga medis ahli dan berpengalaman pada bidang tersebut yang dapat melakukan pemeriksaan. Langkah ini dilakukan agar dokter dapat mendeteksi ada atau tidaknya kelainan pada janin lebih cepat dan tepat.

Ibu tidak boleh melakukan prosedur pemeriksaan secara mandiri, meski alat ini sebenarnya bisa dibeli sendiri. Pasalnya, pemeriksaan secara mandiri atau tidak dengan bantuan tenaga ahli bisa memicu kekeliruan pembacaan hasil gambar. 

Mungkin, ibu akan mendapati bahwa menangkap suara darah yang mengalir dari pembuluh darah ibu atau plasenta. Tak jarang ini dapat menimbulkan salah arti sebagai detak jantung bayi. Inilah sebabnya hanya dokter kandungan dengan spesialis fetomaternal yang dapat melakukannya.

Selain itu, pemeriksaan USG fetomaternal juga terbilang cukup mahal daripada USG jenis lainnya. Pun, tidak semua rumah sakit menyediakan layanan ini. Ibu bisa cek kesehatan langsung melalui layanan pemeriksaan fetomaternal di Home Lab. Pastikan ibu sudah download Halodoc terlebih dahulu, gratis dari App Store maupun Play Store. 

Homelab Halodoc
Referensi:
Babycentre. Diakses pada 2023. Doppler scans.
Stanford Medicine. Diakses pada 2023. Fetal Ultrasound.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan