Advertisement

Mengidap Asam Urat? Waspadai Makanan Ini!

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Fauzan Azhari SpPD   15 April 2025

Menghindari makanan tinggi purin dapat membantu mengurangi produksi asam urat.

Mengidap Asam Urat? Waspadai Makanan Ini!Mengidap Asam Urat? Waspadai Makanan Ini!

DAFTAR ISI

  1. Makanan yang Harus Dihindari Penderita Asam Urat
  2. Tips Diet Rendah Purin untuk Mengelola Asam Urat
  3. Kapan Harus Periksa ke Dokter?

Asam urat adalah kondisi peradangan pada sendi akibat penumpukan kristal asam urat. Kondisi ini menyebabkan nyeri sendi yang parah, pembengkakan, dan kemerahan.

Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, penyakit asam urat dapat dicegah dengan menerapkan pola makan sehat dan gaya hidup aktif.

Asam urat terbentuk dari pemecahan purin, zat alami yang ditemukan dalam tubuh dan makanan tertentu. Normalnya, asam urat larut dalam darah dan dikeluarkan melalui ginjal.

Namun, jika tubuh memproduksi terlalu banyak asam urat atau ginjal tidak dapat membuangnya dengan efisien, kadar asam urat dalam darah meningkat (hiperurisemia) dan membentuk kristal di persendian.

Makanan yang Harus Dihindari Penderita Asam Urat

Pola makan memainkan peran penting dalam mengelola kadar asam urat. Menghindari makanan tinggi purin dapat membantu mengurangi produksi asam urat dalam tubuh.

Berikut adalah beberapa kelompok makanan yang sebaiknya dihindari atau dibatasi:

1. Jeroan

Jeroan seperti hati, ginjal, jantung, dan otak mengandung purin dalam jumlah sangat tinggi.

Konsumsi jeroan dapat dengan cepat meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Sebaiknya hindari konsumsi jeroan sama sekali jika kamu menderita asam urat.

2. Daging Merah

Daging merah seperti daging sapi, domba, dan babi juga mengandung purin, meskipun tidak sebanyak jeroan.

Konsumsi daging merah secara berlebihan dapat meningkatkan risiko serangan asam urat. Batasi konsumsi daging merah tidak lebih dari 1-2 porsi per minggu.

3. Seafood

Beberapa jenis seafood, seperti ikan teri, sarden, kerang, dan udang, mengandung purin yang cukup tinggi. Pembatasan konsumsi seafood, terutama jenis-jenis yang disebutkan, dapat membantu mengendalikan kadar asam urat.

4. Minuman Manis dan Tinggi Fruktosa

Minuman manis, terutama yang mengandung fruktosa tinggi seperti soda, jus buah kemasan, dan minuman olahraga, dapat meningkatkan produksi asam urat dalam tubuh.

Fruktosa memicu serangkaian proses metabolisme yang meningkatkan kadar asam urat.

Hindari konsumsi minuman manis dan pilih air putih sebagai minuman utama.

5. Alkohol

Alkohol dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk membuang asam urat, sehingga meningkatkan kadarnya dalam darah.

Selain itu, beberapa jenis minuman beralkohol, seperti bir, juga mengandung purin.

6. Sayuran Tertentu

Beberapa jenis sayuran, seperti bayam, asparagus, dan jamur, mengandung purin.

Namun, kandungan purin dalam sayuran umumnya lebih rendah dibandingkan daging atau seafood. Konsumsi sayuran ini dalam jumlah sedang umumnya tidak menimbulkan masalah bagi penderita asam urat.

Tips Diet Rendah Purin untuk Mengelola Asam Urat

  • Perbanyak minum air putih: Membantu ginjal membuang asam urat dari tubuh.
  • Konsumsi buah-buahan: Beberapa buah, seperti ceri, dapat membantu menurunkan kadar asam urat.
  • Pilih karbohidrat kompleks: Seperti nasi merah, roti gandum utuh, dan oatmeal.
  • Batasi konsumsi lemak jenuh: Lemak jenuh dapat menghambat pengeluaran asam urat.
  • Konsultasikan dengan ahli gizi: Untuk mendapatkan rencana diet yang sesuai dengan kondisimu.

Kapan Harus Periksa ke Dokter?

Segera periksakan diri ke dokter jika kamu mengalami gejala asam urat seperti nyeri sendi yang parah, pembengkakan, dan kemerahan. Diagnosis dan penanganan dini dapat membantu mencegah komplikasi lebih lanjut.

Mengelola asam urat memerlukan perubahan gaya hidup, terutama pola makan. Dengan menghindari makanan tinggi purin dan menerapkan pola makan sehat, kamudapat mengendalikan kadar asam urat dan mencegah serangan asam urat.

Konsultasikan dengan dokter spesialis gizi untuk mendapatkan panduan yang lebih personal.

Referensi:
Choi HK, et al. Diakses pada 2025. Purine-rich foods, dairy and protein intake, and the risk of gout in men.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Diakses pada 2025
. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular.