Mengidap Hipertensi saat Hamil, Apakah Berbahaya?

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   16 Februari 2021
Mengidap Hipertensi saat Hamil, Apakah Berbahaya?Mengidap Hipertensi saat Hamil, Apakah Berbahaya?

Halodoc, Jakarta - Pada dasarnya, terdapat beragam masalah yang bisa menghantui wanita di saat tengah mengandung. Permasalahannya bukan cuma menyoal morning sickness, pegal-pegal, atau mood swing saja. Pada beberapa kasus, bumil juga bisa mengalami kondisi yang jauh lebih serius, salah satunya hipertensi.

Memangnya apa saja dampak hipertensi pada ibu hamil? 

Baca jugaDarah Tinggi pada Ibu Hamil, Ini Cara Mengobatinya

1. Memicu Solusio Plasenta

Solusio plasenta terjadi ketika lepasnya plasenta dari dinding rahim bagian dalam sebelum proses persalinan. Plasenta yang terlepas ini bisa sebagian atau pula seluruhnya. Kasus solusio plasenta sebenarnya jarang terjadi, namun kondisi ini merupakan komplikasi kehamilan serius yang mesti ditangani dengan cepat dan tepat. 

Ada beragam faktor yang bisa menyebabkan terjadinya solusio plasenta, salah satunya hipertensi pada ibu hamil. Hati-hati, solusio plasenta bisa menimbulkan masalah serius pada bayi. Kondisi ini bisa menyebabkan kurangnya asupan oksigen dan nutrisi pada bayi. Nah, hal ini yang memicu kondisi terhambatnya pertumbuhan janin akibat kekurangan nutrisi. 

Selain berakibat fatal pada bayi, dampak solusio plasenta pada bumil juga tak kalah bahayanya. Pada beberapa, kasus solusio plasenta bisa menyebabkan perdarahan hebat pada ibu hamil.

2. Terganggunya Aliran Darah ke Plasenta

Dampak hipertensi pada ibu hamil juga bisa menyebabkan terganggunya aliran darah menuju plasenta. Padahal, aliran darah ke plasenta berfungsi penyalur oksigen dan nutrisi yang cukup bagi janin.

Nah, andaikan kondisi ini tak segera ditangani, maka bisa memicu pertumbuhan lambat, atau berat badan lahir rendah, atau kelahiran prematur. Hati-hati, kelahiran prematur bisa menimbulkan masalah lainnya. Contohnya masalah pernapasan, peningkatan risiko infeksi, gangguan organ, dan komplikasi lainnya. 

Baca juga: Ini 8 Makanan yang Membuat Hipertensi Kambuh

3. Memicu Kerusakan Organ

Selain dua hal di atas, dampak hipertensi pada ibu hamil juga bisa memicu kerusakan organ pada tubuh ibu. Hipertensi yang tidak terkontrol selama kehamilan bisa memicu cedera otak, paru-paru, jantung, hati, ginjal, dan organ-organ lainnya. 

4. Keguguran

Dampak hipertensi pada ibu hamil tidak main-main, apalagi bila bumil memiliki riwayat darah tinggi. Nah, kondisi ini bisa membuat hipertensi semakin berkembang dan menjadi lebih parah saat hamil. Bila hipertensi ini tidak terkontrol, maka bukan tidak mungkin kondisi ini bisa menyebabkan keguguran

5. Komplikasi Lainnya

Selain beberapa hal di atas, ada dampak hipertensi pada ibu hamil lainnya yang diwaspadai. Menurut Centers for Disease Control and Prevention AS, dampak hipertensi pada ibu hamil bisa menyebabkan preeklampsia, eklampsia, dan stroke. Pada beberapa kasus, hipertensi pada ibu hamil juga bisa dilakukannya induksi persalinan (pemberian obat untuk memulai persalinan hingga melahirkan).

Baca juga: Catat, Ini 7 Nutrisi Penting bagi Ibu Hamil

Mau cara mengatasi hipertensi pada ibu hamil? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Ibu bisa bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Selain itu, ibu juga bisa memeriksakan kandungan atau masalah kesehatan lainnya rumah sakit pilihan menggunakan aplikasi Halodoc, sehingga tidak perlu mengantre sesampainya di rumah sakit. Praktis, kan? 



Referensi:
American Pregnancy Association. Diakses pada 2021. Gestational Hypertension: Pregnancy Induced Hypertension (PIH). 
Cleveland Clinic. Diakses pada 2021. High Blood Pressure (Hypertension) During Pregnancy. 
CDC. Diakses pada 2021. High Blood Pressure During Pregnancy
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Pregnancy Week by Week. High Blood Pressure and Pregnancy: Know the Facts.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan