Mirip Odading, Ini Kalori Oliebollen Asal Belanda

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   04 Januari 2023

"Oliebollen adalah kue khas Belanda yang kerap disuguhkan saat tahun baru yang mirip dengan odading. Namun, sebaiknya ketahui jumlah kalori oliebollen sebelum kamu menyantapnya."

Mirip Odading, Ini Kalori Oliebollen Asal BelandaMirip Odading, Ini Kalori Oliebollen Asal Belanda

Halodoc, Jakarta – Baru-baru ini, viral di media sosial seorang wanita yang mengantre lebih dari satu jam untuk membeli oliebollen. Usut punya usut, kue khas tahun baru ala Belanda ini ternyata serupa dengan kue odading yang ada di Indonesia. Cara pembuatannya pun sama, adonan kedua jenis kue ini digoreng dalam minyak panas agar bisa mengembang. 

Baik oliebollen dan odading, paling nikmat disantap selagi hangat. Jika kamu sudah lebih familiar dengan odading, yuk ketahui kalori oliebollen asal Belanda dan berbagai fakta menarik lainnya melalui ulasan berikut ini!

Kandungan Kalori Oliebollen

Kue ini terbuat dari tepung terigu, susu, gula, garam, telur, kismis, apel dan minyak sayur. Jumlah kalori oliebollen tergantung pada ukurannya.

Untuk yang berukuran sedang mengandung sekitar 129 kalori. Sedangkan yang kecil umumnya mengandung 62 kalori. Nah, untuk yang berukuran besar mengandung 251 kalori.

Meksi jumlah kalorinya tidak tergolong banyak, kamu tidak dianjurkan untuk mengonsumsinya berlebihan. Sebab, suguhan ini mengandung gula yang cukup tinggi, yakni sekitar 21 gram untuk satu oliebollen besar.

Tak hanya gula, kue ini mengandung garam sekitar 385 miligram. Kue ini juga mengandung lemak jenuh sebanyak 0,9 gram dan lemak trans 0,2 gram.

Karena gulanya yang cukup tinggi, sebaiknya konsumsi sewajarnya untuk mencegah penambahan berat badan dan lonjakan gula berlebihan.

Namun, kue ini bukan tanpa nutrisi baik, ya! Kue ini juga mengandung vitamin A dan vitamin C yang berasal dari kismis serta kalsium dari bahan susunya. 

Asal Muasal Kue Khas Tahun Baru Oliebollen

Oliebollen adalah bola-bola goreng yang terbuat dari tepung, ragi, garam, air, dan gula. Kue yang satu ini umumnya diisi dengan kismis dan ditaburi gula bagian atasnya. Suguhan yang teksturnya mirip seperti donat ini kerap dihidangkan pada malam Natal dan malam tahun baru. 

Mayoritas pakar mengira kalau kue ini berasal dari zaman pagan karena telah dikonsumsi oleh suku Jermanik yang merayakan Yule. Perayaan Yule adalah sejenis festival yang diadakan saat pertengahan musim dingin. 

Suku Jermanik percaya bahwa dewi pagan Perchta yang kejam akan terbang berkeliling guna membelah perut orang-orang yang ditemuinya untuk dimakan. Orang-orang pun percaya kalau memakan kue ini bisa mencegah peristiwa tersebut. Kenyataannya, kue ini amat membantu suku Jermanik untuk mencegah kelaparan pada musim dingin. 

Sementara itu, yang lain mengatakan bahwa kue ini dibawa ke Belanda oleh orang-orang Yahudi yang melarikan diri dari Portugal pada abad pertengahan. Fungsinya sama, untuk membantu mengatasi kelaparan sekaligus menghangatkan diri selama musim dingin di Eropa. 

Pada abad ke-17, donat khas Belanda ini resmi disebutkan pertama kali. Sebuah resep oliebollen diterbitkan dalam buku masak milik Belanda.

Di dalam buku resep itu, oliebollen dikatakan sebagai kue yang tinggi lemak sehingga disebut sebagai oliekoecken alias kue minyak. Barulah pada akhir abad ke-19, kudapan ini dimasukan ke dalam kamus Belanda dan dinamakan sebagai oliebollen. 

Itulah informasi seputar oliebollen yang perlu kamu ketahui. Jika kamu butuh vitamin dan suplemen untuk menjaga daya tahan tubuh, segera cek kebutuhan vitamin dan suplemen di toko kesehatan Halodoc. Jangan tunggu anak sakit untuk minum vitamin, download Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Nutritionix. Diakses pada 2023. Oliebollen – 1 large.
CNN Indonesia. Diakses pada 2023. Kue Belanda Oliebollen Mirip dengan Odading, Apa Bedanya?
SBS. Diakses pada 2023. Oliebollen: The history of the doughy, Dutch Christmas treat.
Dutch Review. Diakses pada 2023. Oliebollen: the traditional (and delicious) Dutch New Year’s snack.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan