Mitos atau Fakta, Banyak Anak Bikin Lebih Bahagia Rumah Tangga?
Jumlah anak dinilai bisa menentukan kebahagiaan rumah tangga karena rumah semakin ramai.

DAFTAR ISI
- Dampak Jumlah Anak pada Rumah Tangga
- Beberapa Alasan Pertimbangan Mempunyai Banyak Anak
- Faktor-Faktor Penentu Kebahagiaan Keluarga
- Tips Menciptakan Keluarga Bahagia, Terlepas dari Jumlah Anak
Istilah “banyak anak banyak rezeki” pastinya sudah sering kamu dengar, terutama di kalangan keluarga Indonesia. Tak heran jika orang tua di generasi terdahulu memiliki lebih banyak anak daripada orang tua zaman sekarang.
Hal ini karena pola pikir generasi terdahulu sangat berbeda dengan orang tua modern. Generasi sebelumnya sangat percaya dengan anggapan banyak anak berarti akan semakin banyak rezeki yang didapatkan.
Anggapan ini pun kemudian dianggap bisa membuat rumah tangga lebih bahagia. Namun, anggapan ini tampaknya tidak berlaku untuk keadaan keluarga saat ini.
Banyak pasangan muda modern memutuskan untuk memiliki lebih sedikit anak karena beberapa kondisi, seperti ketidaksiapan secara mental maupun finansial.
Lantas, apakah benar mempunyai banyak anak bikin lebih bahagia, atau malah sebaliknya? Mari simak penjelasan berikut ini!
Dampak Jumlah Anak pada Rumah Tangga
Fakta dan mitos tentang dampak anak pada rumah tangga telah menjadi bahan diskusi berbagai penelitian, salah satunya oleh psikolog Ellen Walker.
Melalui laporan ilmiah yang dipublikasikan di American Sociological Association, Ellen menjelaskan bahwa pasangan yang menjadi orang tua lebih mungkin mengalami depresi daripada pasangan tanpa anak.
Menurut Ellen, waktu yang dihabiskan bersama pasangan tidak pernah sama ketika telah mempunyai anak.
Banyak pasangan menyesali hubungan mereka yang menjadi kurang intim dan hanya seperti mitra bisnis. Banyak beranggapan bahwa menjadi orang tua merupakan pekerjaan yang sulit karena menghabiskan banyak uang, tenaga, dan waktu.
Jadi, dapat dibuktikan bahwa kepercayaan anak sebagai pembawa kebahagiaan, tidak sepenuhnya benar. Terlebih, jika diaplikasikan pada kondisi keluarga zaman sekarang yang tentunya berbeda dengan zaman dulu.
Selain itu, banyak juga pihak yang mendukung untuk tidak mempunyai anak dengan jumlah banyak karena beberapa kondisi.
Oleh karena itu, pemerintah pun membuat program Keluarga Berencana (KB) untuk dapat mengontrol kepadatan dan kesejahteraan rakyat.
Kamu dan pasangan juga perlu Catat, Ini Kriteria Rumah Tangga yang Ideal.
Beberapa Alasan Pertimbangan Mempunyai Banyak Anak
Banyak pasangan muda memutuskan untuk memiliki lebih sedikit anak karena kebanyakan suami dan istri di keluarga modern adalah sama-sama pekerja.
Kondisi ekonomi juga menjadi alasan penting yang mendasari keputusan ini.
Nah, berikut beberapa dampak positif ketika memilih mempunyai anak lebih sedikit:
1. Anak akan Mendapatkan Lebih Banyak Perhatian
Jika kamu hanya memiliki satu atau hanya dua anak, maka jelas kamu akan lebih mudah memenuhi kebutuhan hidup.
Bahkan jika kedua orang tua bekerja, dua anak masih dapat menerima perhatian yang cukup.
Menurut Institute for Family Studies, banyak anak akan memiliki kecenderungan tidak mendapatkan perhatian orang tua yang adil.
2. Kondisi Ekonomi Lebih Terkontrol
Situasi keuangan keluarga akan sangat dipengaruhi oleh banyaknya jumlah anak dalam rumah tangga.
Biaya hidup anak sehari-hari, biaya pendidikan, biaya pengobatan, dan biaya lainnya harus ditanggung oleh orang tua.
Jika keadaan ekonomi sulit dan kekurangan, maka nanti kesejahteraan anak juga yang akan terdampak.
3. Pendidikan untuk Anak yang Lebih Layak
Jika kondisi ekonomi kurang, tentu kehidupan sosial anak akan terdampak. Memiliki banyak anak nyatanya akan memengaruhi anak dalam banyak aspek.
Misalnya, menurunkan nilai kognitif anak, tingkah laku, meningkatkan keterlibatan anak dalam kejahatan, meningkatkan kemungkinan kehamilan remaja, dan menurunkan tingkat pendidikan anak.
Sebenarnya, permasalahan untuk memiliki banyak atau sedikit anak adalah keputusan orang tua. Mereka perlu memikirkan baik-baik sebelum memutuskan sesuatu yang penting dalam hidup.
Nah, ada beberapa faktor yang harus menjadi pertimbangan bagi pasangan yang benar-benar ingin memiliki anak. Pastikan bahwa kedua pasangan siap secara emosional dan finansial untuk menjadi orang tua. Perlu diingat bahwa menjadi orang tua merupakan sebuah pilihan, dan bukan kewajiban.
Kamu juga perlu tahu: “Berbagai Jenis Ujian Rumah Tangga dan Tips Mengatasinya“.
Faktor-Faktor Penentu Kebahagiaan Keluarga
Kebahagiaan keluarga dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain:
- Komunikasi yang Efektif: Kemampuan untuk saling mendengarkan, memahami, dan menyampaikan pendapat dengan jujur dan terbuka.
- Kualitas Hubungan Suami Istri: Hubungan yang harmonis dan saling mendukung antara suami dan istri menjadi fondasi bagi kebahagiaan keluarga.
- Pola Asuh Anak: Cara orang tua mendidik dan membesarkan anak, termasuk memberikan kasih sayang, dukungan, dan batasan yang jelas. Simak lebih lanjut mengenai Pola Asuh Anak – Jenis-Jenis dan Cara Menerapkannya.
- Kondisi Ekonomi: Kestabilan finansial keluarga dapat mengurangi stres dan meningkatkan kualitas hidup.
- Dukungan Sosial: Adanya dukungan dari keluarga besar, teman, dan komunitas dapat membantu keluarga mengatasi masalah dan meningkatkan kesejahteraan.
Butuh saran dalam penghasuhan anak? Ini Rekomendasi Psikolog Online Berpengalaman di Halodoc yang bisa dihubungi.
Tips Menciptakan Keluarga Bahagia, Terlepas dari Jumlah Anak
Kebahagiaan keluarga tidak ditentukan oleh jumlah anak, tetapi oleh kualitas hubungan antar anggota keluarga. Berikut adalah beberapa tips untuk menciptakan keluarga bahagia:
- Prioritaskan Komunikasi yang Terbuka dan Jujur: Ciptakan ruang bagi setiap anggota keluarga untuk menyampaikan pendapat dan perasaan mereka tanpa takut dihakimi.
- Luangkan Waktu Berkualitas Bersama: Sisihkan waktu untuk melakukan kegiatan bersama sebagai keluarga, seperti makan malam bersama, bermain game, atau berlibur.
- Tunjukkan Kasih Sayang dan Penghargaan: Ungkapkan rasa sayang dan penghargaan kepada setiap anggota keluarga secara verbal maupun non-verbal.
- Ajarkan Anak untuk Saling Menghormati dan Menyayangi: Tanamkan nilai-nilai positif seperti toleransi, empati, dan kerjasama.
- Jaga Kesehatan Mental dan Fisik: Pastikan setiap anggota keluarga mendapatkan istirahat yang cukup, makanan yang sehat, dan olahraga teratur.
- Kelola Stres dengan Baik: Cari cara untuk mengatasi stres, seperti meditasi, yoga, atau menghabiskan waktu di alam.
- Fleksibel dan Adaptif: Keluarga yang bahagia mampu menyesuaikan diri dengan perubahan dan tantangan yang dihadapi.
Yuk, ketahui juga informasi seputar Relationship – Pengertian, Jenis, dan Manfaatnya berikut ini.
Itulah pembahasan seputar memiliki banyak anak dalam rumah tangga. Jika orang tua memiliki pertanyaan seputar kesehatan, ibu dan ayah bisa bertanya pada dokter melalui aplikasi Halodoc.
Jangan khawatir, dokter di Halodoc tersedia 24 jam sehingga kamu bisa menghubunginya kapan pun dan dimana pun. Tunggu apa lagi? Klik banner di bawah ini untuk menghubungi dokter terpercaya:



