Mitos atau Fakta, Bawang Putih Bisa Mencegah Tifus?

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   30 Desember 2020
Mitos atau Fakta, Bawang Putih Bisa Mencegah Tifus?Mitos atau Fakta, Bawang Putih Bisa Mencegah Tifus?

Halodoc, Jakarta - Tifus atau demam tifoid adalah salah satu penyakit yang terbilang umum di Indonesia. Penyakit ini hampir menjangkiti 100 ribu orang tiap tahunnya. Tifus disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhi ini dapat menular dengan cepat.

Penularannya bisa melalui konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri. Lantas, bagaimana cara yang tepat untuk mencegah penyakit tifus? Benarkah konsumsi bawang putih bisa mencegah tifus? Intip fakta selengkapnya berikut ini!

Baca juga: Kebiasaan Buruk Ini Picu Penyakit Tipes

Sifat Antiseptik untuk Berbagai Penyakit

Bawang putih sebenarnya sudah digunakan sejak berabad-abad lamanya sebagai tanaman herbal untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan. Ada jurnal menarik yang bisa disimak mengenai bawang putih.

Menurut jurnal berjudul “Extracts from the history and medical properties of garlic”, di masa lalu, bawang putih digunakan sebagai obat selama berbagai epidemi seperti tifus, disentri, kolera, dan influenza. Setiap kali epidemi muncul, bawang putih telah menjadi obat pencegahan dan penyembuhan pertama. Menarik, bukan?

Lalu, benarkah bawang putih dapat mencegah tifus? Menurut jurnal di atas, bawang putih bersifat antiseptik dan antimikroba. Karena zat tersebut, bawang putih diyakini mampu mencegah atau menjadi obat alami untuk membunuh bakteri penyebab tifus. 

Di samping itu, sifat antiseptik bawang putih dikonfirmasi dalam mencegah kolera (pada tahun 1913), demam tifoid dan difteri (pada tahun 1918) di Beirut. Ahli physiotherapist Prancis juga pernah menggunakan bawang putih sebagai obat pencegahan pada pandemi besar influenza, yang disebut '‘Spanish fever’, pada tahun 1918.

Baca juga: 5 Pengobatan Gejala Tifus yang Perlu Dicoba

Bawang putih mengandung senyawa aktif dan bersifat antiseptik yang memiliki beragam keistimewaan bagi tubuh. Masih menurut jurnal di atas, bawang putih juga meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menambah nafsu makanan, melawan bronkitis kronis, kolesterol tinggi, hingga tekanan darah tinggi. 

Harus Diperkuat dengan Vaksin

Meski bawang puting mengandung berbagai senyawa aktif dan bersifat antiseptik, cara mencegah tifus tidak efektif bila hanya mengandalkan asupan tanaman tersebut. Selain asupan makanan seperti bawang putih, vaksin menjadi salah satu cara mencegah tifus yang terbilang efektif. 

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), vaksin tifoid adalah strategi yang efektif untuk pencegahan dan pengendalian tifus. Vaksin tifus sudah digunakan selama bertahun-tahun lamanya untuk mencegah penyakit ini.

Vaksin tifus di Indonesia sebenarnya masuk masuk dalam jadwal imunisasi anak. Vaksin tifus dianjurkan bagi Si Kecil yang berusia dua tahun, kemudian diberikan kembali tiap tiga tahun sekali. 

Di samping itu, menurut ahli di National Institutes of Health pemberian vaksin ini juga perlu dilakukan sebelum berkunjung ke aerah yang menjadi endemik penyakit tifus. Mereka yang bekerja di bidang kuliner seperti koki, juga dianjurkan untuk memperoleh vaksin tifus. 

Baca juga: Ini Alasan Jika Terkena Tifus Harus Bed Rest

Ada satu cara mencegah penyakit tifus lainnya yang bisa dilakukan, yaitu menerapkan pola dan kebiasaan hidup sehat agar penyakit ini menjauh. Misalnya, selalu menjaga kebersihan tangan hingga hindari mengonsumsi makanan atau sayuran mentah. 

Mau tahu lebih jauh mengenai cara mencegah penyakit tifus? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Tidak perlu keluar rumah, kamu bisa menghubungi dokter ahli kapan saja dan di mana saja. Praktis, kan? 

Referensi:
US National Library of Medicine National Institutes of Health. Diakses pada 2020. Extracts from the history and medical properties of garlic
National Institutes of Health - MedlinePlus. Diakses pada 2020. Typhoid Fever
WHO. Diakses pada 2020. Typhoid Fever

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan