Mitos atau Fakta, Konsumsi Telur Berisiko Sebabkan Kanker?

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   04 Februari 2022

“Ada anggapan bahwa konsumsi telur berlebihan bisa menyebabkan kanker. Namun, belum ada bukti yang kuat mengenai hal ini. Terutama mengingat kanker adalah penyakit kompleks yang multifaktoral.”

Mitos atau Fakta, Konsumsi Telur Berisiko Sebabkan Kanker?Mitos atau Fakta, Konsumsi Telur Berisiko Sebabkan Kanker?

Halodoc, Jakarta – Telur adalah makanan sehat yang mudah diolah jadi berbagai kreasi masakan. Meski banyak kandungan nutrisi di dalamnya, konsumsi telur disebut-sebut berisiko sebabkan kanker

Namun, apakah benar seseorang bisa terkena kanker hanya karena konsumsi telur? Yuk simak pembahasannya!

Belum Ada Cukup Bukti Konsumsi Telur Sebabkan Kanker

Studi yang membuktikan konsumsi telur bisa sebabkan kanker masih sangat terbatas. Sebuah comparative study pada 2009 yang diterbitkan di Asian Pacific Journal of Cancer Prevention mencoba mengeksplorasi lebih lanjut hubungan antara konsumsi telur dan risiko kanker.

Para peneliti melakukan studi kasus-kontrol dari 11 lokasi kanker di Uruguay antara tahun 1996 dan 2004, termasuk 3.539 kasus kanker dan 2.032 kontrol di rumah sakit.

Mereka menemukan hubungan antara konsumsi telur yang lebih tinggi dan peningkatan risiko beberapa jenis kanker. Namun, studi prospektif lebih lanjut mengenai hal ini masih diperlukan.

Studi terbaru, sekelompok peneliti medis dan kesehatan masyarakat dari Universitas Ilmu Kedokteran Iran, Imperial College London Inggris, dan Universitas Nipissing di Kanada bekerja sama untuk meninjau temuan dari 226 penelitian sebelumnya tentang kanker ovarium yang semuanya telah dilakukan hingga Januari 2020. 

Hasil analisis mereka dari studi-studi sebelumnya ini diterbitkan dalam bentuk makalah pada 2021 di Journal of Ovarian Research.

Dari analisis yang dilakukan, para peneliti menemukan ada banyak faktor yang dapat menjadi penyebab kanker ovarium. Faktor yang utama adalah genetik, riwayat kesehatan yang dimiliki, dan gaya hidup tidak sehat, termasuk obesitas.

Pola makan juga disebut-sebut bisa menjadi faktor. Termasuk konsumsi telur, kopi, alkohol, dan makanan berlemak tinggi. Namun, para peneliti masih tidak dapat menyimpulkan bahwa konsumsi telur atau makanan lainnya sebagai faktor tunggal yang menyebabkan kanker, terutama kanker ovarium.

Faktor Penyebab Kanker Lainnya yang Perlu Diwaspadai

Menurut American Cancer Society, kanker adalah kelompok penyakit yang kompleks dengan banyak kemungkinan penyebab. Bahkan, kebanyakan kasus kanker juga terjadi karena banyak faktor sekaligus.

Jadi, karena belum ada bukti yang kuat, dapat dikatakan bahwa konsumsi telur bukanlah hal yang jadi penyebab kanker. Telur adalah makanan yang kaya nutrisi penting sehingga baik untuk dikonsumsi.

Alih-alih khawatir berlebihan pada konsumsi telur, kamu perlu mewaspadai berbagai faktor penyebab kanker lainnya, yaitu: 

  • Paparan Lingkungan. Karsinogen, paparan asbes, dan benzena dalam jumlah tinggi (ditemukan dalam bensin, asap tembakau, dan polusi).
  • Infeksi. Misalnya infeksi human papillomavirus (HPV) penyebab kanker serviks.
  • Usia. Meskipun kanker dapat terjadi pada semua usia, usia rata-rata untuk diagnosis kanker adalah antara 65 dan 74, tergantung pada jenisnya.
  • Genetik. Riwayat kanker yang pernah dialami anggota keluarga bisa diturunkan, meski tidak selalu.
  • Gaya hidup kurang sehat. Misalnya merokok, mengonsumsi alkohol, dan kurangnya aktivitas fisik. 
  • Paparan sinar matahari. Jika berlebihan dapat meningkatkan risiko kanker kulit. 
  • Hubungan intim yang tidak aman. Ini dapat meningkatkan risiko HPV, HIV, dan hepatitis B, yang semuanya meningkatkan risiko kanker. 

Pola makan tidak sehat bisa jadi merupakan salah satu faktor risiko kanker, karena termasuk dalam gaya hidup yang kurang sehat. Namun, konsumsi telur dalam jumlah wajar tidak perlu dikhawatirkan.

Lebih baik, batasi asupan makanan minim gizi lainnya, seperti daging olahan, karbohidrat olahan, dan minuman manis. Perbanyaklah konsumsi biji-bijian utuh, sayur-sayuran, dan buah-buahan.

Jika mengalami keluhan kesehatan, segera download aplikasi Halodoc untuk cek kebutuhan medis kamu kapan saja. Kamu juga bisa memenuhi kebutuhan vitamin yang penting untuk kesehatan tubuhmu di aplikasi Halodoc.

Referensi:
Asian Pacific Journal of Cancer Prevention. Diakses pada 2022. Egg Consumption And The Risk Of Cancer: a Multisite Case-Control Study In Uruguay.
Journal of Ovarian Research. Diakses pada 2022. Investigation On Factors Associated With Ovarian Cancer: An Umbrella Review Of Systematic Review And Meta-Analyses.
American Cancer Society. Diakses pada 2022. What Causes Cancer?
Very Well Health. Diakses pada 2022. Causes and Risk Factors of Cancer.