Mitos dan Fakta Mengenai Hipertensi Epididimis

Halodoc, Jakarta – Pada masa puber, ada banyak remaja laki-laki yang mengalami gairah seksual berkepanjangan tanpa orgasme yang menyebabkan testis mereka terasa nyeri. Kondisi tersebut dikenal sebagai hipertensi epididimis atau sering dijuluki dengan istilah ‘blue balls’.
Faktanya, rasa nyeri pada alat kelamin akibat gairah seksual berkepanjangan tanpa pelepasan seksual juga bisa dialami oleh wanita, lho. Meskipun kondisi tersebut menimbulkan ketidaknyamanan, blue balls biasanya tidak bertahan lama. Yuk, ketahui mitos dan fakta mengenai hipertensi epididimis lebih lanjut di sini.
Baca juga: Perlu Tahu, 5 Penyakit Ini Umumnya Menyerang Testis
Apa Itu Hipertensi Epididimis?
Hipertensi epididimis terjadi ketika seorang pria tetap terangsang tanpa orgasme, sehingga menyebabkan penumpukan darah sementara di testis. Seseorang dengan ‘blue balls’ bisa mengalami gejala berupa rasa nyeri, berat, ketidaknyamanan, dan warna biru samar pada testis mereka.
Ketika seorang pria terangsang, pembuluh darah ke penis dan testis membesar untuk memungkinkan volume darah ke area tersebut meningkat. Seiring waktu, darah tersebut menyebabkan penis membesar dan kaku yang menyebabkan ereksi. Testis juga bertambah besar, sehingga membuatnya terasa lebih berat.
Biasanya, darah itu dikeluarkan setelah orgasme atau ketika gairah seksual berkurang. Namun, terlalu banyak darah mungkin tertinggal di area genital pada beberapa orang yang mengalami gairah seksual dalam waktu yang lama tanpa pelepasan atau penurunan gairah. Kondisi tersebut bisa menyebabkan rasa sakit dan tidak nyaman. Testis bisa mulai membiru karena kelebihan darah dan peningkatan tekanan darah.
Orang yang mudah terangsang lebih berisiko mengalami hipertensi epididimis. Melakukan teknik masturbasi yang menunda orgasme juga meningkatkan risiko terjadinya blue balls.
Baca juga: Jangan Ditahan, Libido Bisa Pengaruhi Kesehatan Reproduksi
Mitos dan Fakta Hipertensi Epididimis
Namun, ada beberapa mitos yang beredar mengenai hipertensi epididimis yang membuat banyak pria menjadi khawatir. Jangan langsung percaya, ketahui dulu faktanya:
- Mitos: Hipertensi Epididimis Berbahaya
Fakta: Blue balls tidak berbahaya, gejala yang tidak nyaman juga akan mereda setelah ereksi berlalu dan aliran darah ke alat kelamin kembali normal. Namun, bila hipertensi epididimis menyebabkan rasa nyeri yang hebat secara teratur atau mengganggu performa seksual kamu, sebaiknya bicarakan dengan dokter. Sekarang, kamu bisa menghubungi dokter untuk minta saran kesehatan melalui aplikasi Halodoc.
- Mitos: Hipertensi Epididimis Hanya Bisa Diredakan dengan Melakukan Hubungan Intim
Fakta: Cara paling efektif untuk menghilangkan rasa sakit akibat blue balls adalah dengan segera melepaskan gairah seksual. Cara yang paling mudah untuk melakukannya tentu saja melalui orgasme. Namun, mengatasi blue balls tidak selalu harus dengan berhubungan intim dengan pasangan.
Jika demikian, seorang pria cenderung memaksa pasangannya untuk melakukan hubungan intim yang mungkin tidak diinginkan oleh sang pasangan. Selain itu, seorang laki-laki muda juga tidak bisa melepaskan gairah seksualnya dengan berhubungan intim.
Kabar baiknya, gejala hipertensi epididimis bisa diredakan dengan ejakulasi melalui masturbasi atau dengan melakukan aktivitas yang bisa mengalihkan perhatian kamu dari rangsangan seksual.
Baca juga: Harus Sama Sama Mau, Ini Dampak jika Suami Paksa Istri Berhubungan
- Mitos: Hipertensi Epididimis Hanya Dialami oleh Pria
Fakta: Bukan hanya pria yang bisa mengalami blue balls, wanita juga bisa mengalami vasokongesti atau yang juga sering disebut “blue vulva”. Blue vulva terjadi ketika aliran darah ke alat kelamin wanita meningkat seiring dengan gairah seksual. Kondisi tersebut bisa menyebabkan perasaan sakit atau berat di sekitar klitoris dan vulva. Namun, gejala tersebut akan hilang saat aliran darah kembali normal, baik setelah orgasme atau saat gairah mereda.
Itulah mitos dan fakta seputar hipertensi epididimis yang perlu diketahui. Jadi, jangan lupa download aplikasi Halodoc sebagai teman penolong untuk menjaga kesehatan kamu sehari-hari.