Mitos dan Fakta Seputar Kanker Paru-Paru
“Kanker paru-paru adalah salah satu jenis kanker yang paling umum terjadi di dunia. Meskipun begitu, ternyata masih banyak mitos kanker paru-paru yang beredar di masyarakat.”

Halodoc, Jakarta – Salah satu jenis kanker yang paling umum terjadi di dunia adalah kanker paru-paru. Tidak hanya umum, kanker ini sayangnya juga tergolong kanker yang mematikan bagi pengidapnya. Meskipun sudah semakin banyak informasi yang ada tentang kanker paru-paru mulai dari penyebab hingga perawatannya, ternyata tetap banyak pula mitos yang beredar mengenai penyakit ini.
Simak berikut ini apa saja mitos kanker paru-paru yang umum orang pahami dan fakta sebenarnya!
Mitos Kanker Paru-Paru dan Faktanya
Untuk mencegah suatu penyakit, tahap pertama yang bisa kamu lakukan adalah mengetahui informasi yang benar tentang penyakit tersebut. Sama halnya dengan kanker paru-paru.
Ini mitos-mitos kanker paru-paru yang perlu kamu tahu, antara lain:
1. Hanya terjadi pada perokok
Meskipun risiko terjadinya kanker akan lebih tinggi pada perokok, terutama kanker paru-paru, ini adalah sebuah mitos. Tidak semua pengidap kanker paru adalah perokok.
Cukup banyak pula pengidapnya yang bukan perokok dan terkena penyakit ini karena paparan asap rokok pasif, paparan bahan kimia beracun seperti asbes, polusi udara, dan faktor genetik. Maka dari itu, selalu penting untuk menggunakan masker untuk meminimalisir terhirupnya zat berbahaya.
2. Terjadi pada lansia saja
Umur memang menjadi salah satu faktor risiko kanker paru-paru. Tapi, ini bukan berarti hanya lansia saja yang berisiko terkena penyakit ini. Kanker paru-paru dapat terjadi pada orang dari segala usia, termasuk orang dewasa bahkan remaja.
Faktanya, sel-sel kanker bisa tumbuh pada usia yang relatif muda pada individu yang sering terpapar zat berbahaya seperti rokok atau bahan beracun. Untuk mencegah terjadinya penyakit ini di usia muda, kamu bisa menghindari Kebiasaan yang Meningkatkan Risiko Kanker Paru.
3. Tidak bergejala di awal penyakit
Salah satu mitos kanker paru-paru yang umum adalah bahwa penyakit ini tidak bergejala ketika masih stadium awal. Namun, sebenarnya ada gejala yang dapat muncul pada tahap awal kanker paru-paru. Hanya, gejala ini seringkali terabaikan karena terlihat sepele atau mirip dengan gejala penyakit pernapasan yang ringan.
Adapun gejala yang pengidap mungkin rasakan yaitu batuk yang tidak sembuh-sembuh, sesak napas, nyeri dada, kelelahan yang berlebihan, penurunan berat badan yang tidak dijelaskan, dan suara serak.
4. Hanya jenis kanker paru-paru tertentu yang berbahaya
Kanker paru-paru terbagi lagi jenis menjadi dua, yaitu kanker paru-paru sel skuamosa dan kanker paru-paru sel non-skuamosa (termasuk kanker sel kecil dan sel besar). Menganggap salah satu jenisnya lebih ringan daripada yang lain adalah hal yang berbahaya.
Kedua jenis ini memiliki potensi untuk menjadi ganas dan menyebar ke bagian tubuh lainnya. Oleh karena itu, pengidapnya perlu melakukan pengobatan secepat mungkin setelah diagnosis untuk meningkatkan kemungkinan kanker hilang.
5. Tidak bisa sembuh
Jangan khawatir, meskipun penyakit ini dinilai ‘mematikan’, ini bukan berarti pengidapnya tidak memiliki harapan untuk sembuh. Peluang kesembuhan tergantung pada banyak faktor, termasuk jenis dan stadium kanker, serta respons individu terhadap pengobatan.
Selain itu, perawatan kanker paru-paru saat ini telah mengalami kemajuan yang signifikan. Sudah banyak sekali orang yang berhasil melawan kanker paru-paru dan hidup dengan kualitas hidup yang baik setelah menjalani pengobatan yang tepat.
Itulah beberapa mitos kanker paru-paru yang tidak benar. Kalau kamu masih memiliki pertanyaan tentang penyakit ini, jangan ragu untuk langsung melakukan konsultasi lebih lanjut dengan hubungi dokter melalui aplikasi Halodoc.
Sekarang kamu bisa berkonsultasi dengan praktis kapan saja dan dari mana saja. Tunggu apa lagi? Ayo download Halodoc sekarang juga!
